Di sudut malam, mereka berbisik,
"Besok akan tiba, tenanglah."
Aku berdiri di bawah lampu jalan,
menerka bentuk pagi
yang belum berani menyentuh kulit gelap kota.
"Besok itu apa?" tanyaku.
Sebuah gema menjawab, "Janji yang lembut,
seperti kabut di kaca jendela.
Hilang saat kau menyentuhnya."
Aku berjalan ke arah waktu, melewati jam-jam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!