Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Tidur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Faatih : Dari Anak Ustad Menjadi Driver Shopeefood Sambil Menempuh Pendidikan Di UIN Bandung

15 Januari 2025   00:05 Diperbarui: 15 Januari 2025   00:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Gilang Ramadhan)

Di tengah keramaian Kota Bandung, hiduplah seorang pemuda bernama Faatih Nurachman. Ia adalah anak seorang ustad yang dikenal di lingkungan sekitarnya. Dia tinggal di daerah Margahayu Raya, dia pernah bersekolah di SD blok i, lalu melanjutkan di SMP Negeri 42 Bandung dan melanjutkan Pesantren. Sejak kecil, Faatih diajarkan tentang pentingnya ilmu, agama, dan pengabdian kepada masyarakat. Kini, di usia 21 tahun, ia melanjutkan studinya di UIN Bandung, mengambil jurusan Manajemen Dakwah, sambil menjalani kehidupan sebagai driver ShopeeFood untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap pagi, Faatih bangun sebelum fajar menyingsing. Ia memulai harinya dengan shalat subuh dan bersiap-siap untuk bekerja. Dengan sepeda motor yang sudah setia menemaninya, Faatih memulai perjalanan sebagai driver ShopeeFood. Ia mengandalkan aplikasi di ponselnya untuk menerima pesanan dan mengantarkan makanan ke pelanggan. Sebagai driver, Faatih sering kali menghadapi berbagai tantangan. Dari kemacetan yang tak terhindarkan hingga cuaca yang kadang tidak bersahabat, semua itu menjadi bagian dari rutinitasnya. Namun, Faatih selalu berusaha untuk tetap sabar dan profesional. Ia menikmati interaksi dengan pelanggan, mendengarkan cerita mereka. Hal ini membuatnya merasa lebih terhubung dengan masyarakat.

Di tengah kesibukannya sebagai driver, Faatih juga harus membagi waktu untuk kuliah. Ia terdaftar di jurusan Manajemen Dakwah, yang sangat sesuai dengan latar belakang keluarganya. Faatih percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depannya. Faatih juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan di kampus. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, yang semakin memperkaya pengalamannya. Ia merasa bahwa menjadi mahasiswa bukan hanya tentang belajar di kelas, tetapi juga tentang berkontribusi kepada masyarakat. Dalam organisasi tersebut, Faatih sering mengadakan seminar dan diskusi tentang dakwah yang efektif, yang menjadi salah satu fokus studinya. Selain kuliah dan bekerja, Faatih juga memiliki peran penting di masjid setempat. Ia sering diminta untuk menjadi imam shalat Jumat. Menjadi imam adalah salah satu kebanggaan bagi Faatih, karena ia dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan mengamalkan ilmu yang didapatnya. Sebelum memimpin shalat, Faatih selalu mempersiapkan diri dengan baik. Ia membaca khutbah dan berdoa agar diberikan kelancaran.

Saat berdiri di depan jamaah, Faatih merasa ada tanggung jawab besar untuk menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat. Ia berusaha untuk menyentuh hati jamaah dengan khutbah yang relevan dan inspiratif. Interaksi dengan jamaah juga menjadi momen berharga baginya, di mana ia mendengarkan keluhan dan harapan mereka. Faatih percaya bahwa dakwah tidak hanya dilakukan melalui ceramah, tetapi juga melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Faatih menyadari bahwa menjalani dua peran sekaligus---sebagai mahasiswa dan driver---tidaklah mudah. Namun, ia berusaha untuk mencari keseimbangan antara pendidikan, pekerjaan, dan kegiatan keagamaan. Ia percaya bahwa semua pengalaman ini akan membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan segala tantangan yang dihadapi, Faatih tetap berkomitmen untuk menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan dedikasi. Ia memiliki impian untuk menjadi seorang ustad yang dapat menginspirasi generasi muda. Dengan kerja keras dan doa, Faatih yakin bahwa impiannya akan tercapai, dan ia akan terus berkontribusi kepada masyarakat, baik sebagai mahasiswa, driver, maupun imam shalat Jumat.

Kehidupan Faatih adalah contoh nyata dari semangat juang dan dedikasi, yang menunjukkan bahwa dengan niat yang tulus dan usaha yang keras, seseorang dapat menjalani berbagai peran dalam hidupnya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun