Â
Â
Â
Sabtu dan Minggu, tampaknya menjadi tradisi
Tangan-tangan usil, menyulutkan api
Kabut asap pekat datang lagi
Bumi Tambun Bungai,
Ia berwarna kuning kembali
Bagai daun hendak mati
Â
Kabarnya,
Hujan telah tiba
Tapi sayangnya, tidak di Palangka Raya
Â
Kasihan,
Dunia pendidikan berantakan
Guru dan murid tak lagi berhadapan
Sudah lebih satu bulan
Â
Kasihan,
Dokter dan suster kelabakan
Pasien ISPA banyak yang berdatangan
Bangsal penuh berjejalan
Â
Hilir mudik pemadam kebakaran
Mengejar titik api yang menari-nari di lahan
Katanya,
Lahan itu adalah milik sebuah perusahaan
Â
Pemerintah kalang kabut
Mendadak mereka diam karena takut
Warga sudah banyak yang menuntut
Â
Kasihan,
Tak terdengar lagi burung bernyanyi
Tak kulihat lagi sang mentari
Tak kunikmati udara segar lagi
Â
Jadi,
Apalagi yang paling rindukan
Selain jutaan rintik hujan?
Â
*****
September sudah berakhir.
Oktober telah menyapa, hujannya kapan?
(GeeR, 4 Oktober 2015)
 **Ilustrasi: Foto Pribadi**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H