Mohon tunggu...
Gilang Rahmawati
Gilang Rahmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari menjadi kuli tinta.

*** silahkan tinggalkan pesan *** ** http://www.kompasiana.com/the.lion ** #GeeR

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berita Sore Ini

4 Oktober 2015   18:06 Diperbarui: 4 Oktober 2015   18:09 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Sabtu dan Minggu, tampaknya menjadi tradisi

Tangan-tangan usil, menyulutkan api

Kabut asap pekat datang lagi

Bumi Tambun Bungai,

Ia berwarna kuning kembali

Bagai daun hendak mati

 

Kabarnya,

Hujan telah tiba

Tapi sayangnya, tidak di Palangka Raya

 

Kasihan,

Dunia pendidikan berantakan

Guru dan murid tak lagi berhadapan

Sudah lebih satu bulan

 

Kasihan,

Dokter dan suster kelabakan

Pasien ISPA banyak yang berdatangan

Bangsal penuh berjejalan

 

Hilir mudik pemadam kebakaran

Mengejar titik api yang menari-nari di lahan

Katanya,

Lahan itu adalah milik sebuah perusahaan

 

Pemerintah kalang kabut

Mendadak mereka diam karena takut

Warga sudah banyak yang menuntut

 

Kasihan,

Tak terdengar lagi burung bernyanyi

Tak kulihat lagi sang mentari

Tak kunikmati udara segar lagi

 

Jadi,

Apalagi yang paling rindukan

Selain jutaan rintik hujan?

 

*****

September sudah berakhir.

Oktober telah menyapa, hujannya kapan?

(GeeR, 4 Oktober 2015)

 **Ilustrasi: Foto Pribadi**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun