Mohon tunggu...
Gilang Rahmawati
Gilang Rahmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari menjadi kuli tinta.

*** silahkan tinggalkan pesan *** ** http://www.kompasiana.com/the.lion ** #GeeR

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

'Terbang di Langit' dengan Ombak Banyu Sekaten

11 Desember 2012   01:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2012 adalah tahun keempat saya berada di Yogyakarta. Selama kurang lebih empat tahun ini saya tak merasa jenuh berada di kota ini sebab selalu ada sesuatu yang menarik untuk dinikmati, salah satunya adalah perayaan Sekaten. Tahun ini saya merasakan kembali keramaian ‘Pasar Malam Sekaten’ di Yogyakarta.

Sekaten itu sendiri dikenal sebagai sebuah upacara tradisional keagamaan yang biasa dilakukan di wilayah Surakarta dan Yogyakarta sebagai peringatan Maulud atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Terutama di Yogyakarta, Sekaten selalu menjadi perhatian baik bagi wisatawan lokal ataupun wisatawan mancanegara.

Meskipun perayaan keagaamaan Sekaten belum dimulai tetapi kemeriahaan itu sudah tampak dari adanya pasar malam di wilayah Alun-alun Utara. Pasar malam ini diselenggarakan selama satu bulan penuh dan untuk tahun ini pasar malam dimulai pada bulan Desember. Seperti halnya tadi malam (10/12), dari pintu masuk sudah terlihat keramaian masyarakat yang datang ke pasar malam Sekaten.

Hujan memang sempat mengguyur kota Yogyakarta sehingga tampak beberapa sudut kawasan Alun-alun Utara tergenang oleh air. Tapi saya tetap ingin menikmati keramaian di sini, di pasar malam Sekaten. Tahun ini sepertinya sedikit berbeda dari tahun lalu, saya merasa pedagang yang menggelar dagangannya terlihat lebih sedikit. Ah ya, mungkin hanya perasaan saya saja, karena malam ini masih terlalu cepat menikmati Pasar malam sekaten. Terlebih masih di hari-hari awal perayaan Sekaten.

Mata saya pun dimanjakan oleh dagangan yang digelar, terlebih oleh gantungan kertas yang menunjukkan harga barang dijual murah. Bagi sebagian orang ini adalah kesempatan untuk berbelanja murah dan mendapatkan banyak barang baru seperti baju, celana, jam tangan, perkakas dapur, bahkan sandal serta sepatu. Tapi saya tidak termasuk dari sebagian orang itu sebab saya datang ke sini karena hanya ingin menikmati suasana saja.

Tepat saat kaki saya melangkah di salah satu sudut Alun-alun Utara, terlihat adanya keramaian. Ya, dari sini kita bisa melihat sebuah arena hiburan. Dari tempat saya berdiri saya bisa melihat beberapa arena hiburan yang ada di Pasar Malam Sekaten ini antara lain Bianglala, Kora-Kora, Bom-Bom Car, Rumah Hantu, Area Cross, dan juga Ombak Banyu.

Ombak Banyu menjadi salah satu arena hiburan yang menarik perhatian banyak pengunjung sebab arena ini lain dari yang lain. Banyak yang mengenalnya dengan istilah Ombak Banyu tapi untuk yang satu ini tertera Ombak Asmara. Saya pun akhirnya tergoda untuk membeli tiket agar bisa merasakan sensasi Ombak Banyu. Tak perlu merogoh kocek yang dalam untuk merasakannya karena hanya dengan Rp. 5.000,- saja kita bisa ‘terbang di langit’.

[caption id="attachment_220885" align="aligncenter" width="504" caption="Ombak Banyu (foto: dok. pribadi)"]

1355186680139435403
1355186680139435403
[/caption]

[caption id="attachment_220884" align="aligncenter" width="576" caption="mari antri, membeli tiket Ombak Banyu (foto: dok. pribadi)"]

13551863752029023591
13551863752029023591
[/caption]

Sedikit berlebihan mungkin, tapi saya rasa itu benar. Kita akan mendapati sensasi ‘terbang di langit’. Dengan dibantu oleh beberapa lelaki (yang bekerja di Ombak Banyu) saya pun menaiki tempat duduk yang terbilang tinggi. Ombak Banyu akan dijalankan ketika sudah banyak pengunjung yang menaikinya. Saat saya duduk pengunjung masih beberapa orang saja. Saat itu kita hanya dibuat berputar-putar menikmati angin.

Di saat semua tempat duduk sudah terisi penuh oleh pengunjung maka atraksi segera dimulai. Perlahan-lahan kita diayun dan berputar. Perputaran Ombak Banyu ini diiringi oleh musik yang dipakai untuk meramaikan suasana. Atraksi semakin mengasyikan saat mereka yang menggerakan Ombak Banyu ini bergelantungan di kayu dan besi yang menjadi penyangga Ombak Banyu.

[caption id="attachment_220887" align="aligncenter" width="466" caption="bergelantungan mengoperasikan Ombak Banyu (foto: dok. pribadi)"]

13551870911359482457
13551870911359482457
[/caption]

[caption id="attachment_220888" align="aligncenter" width="454" caption="dibawah kaki, mereka mencari rejeki (foto: dok. pribadi)"]

13551872991645292251
13551872991645292251
[/caption]

[caption id="attachment_220890" align="aligncenter" width="518" caption="berlari seperti kijang menerobos angin (foto: dok. pribadi)"]

13551874781547567273
13551874781547567273
[/caption]

[caption id="attachment_220898" align="aligncenter" width="648" caption="wow, disaat Ombak Banyu berputar, ia berani berdiri tegak dan membentangkan tangan (foto: dok. pribadi)"]

13551883041767149448
13551883041767149448
[/caption]

[caption id="attachment_220900" align="aligncenter" width="504" caption="ya, inilah waktunya merasakan sensasi "]

1355188517140531042
1355188517140531042
[/caption]

Semakin naik ke atas maka semakin riuh suasana. Karena beberapa pengunjung wanita merasa ketakutan. Dan bagi saya ini adalah hal yang tidak boleh disia-siakan, berada ‘di atas langit’ saya akan memotret perputaran Ombak Banyu. Satu, dua, tiga...ya saya mendapatkan banyak momen cantik saat saya dibawa terbang.

[caption id="attachment_220894" align="aligncenter" width="454" caption="inilah warna-warni di Sekaten (foto: dok. pribadi)"]

13551876381708162172
13551876381708162172
[/caption] [caption id="attachment_220896" align="aligncenter" width="518" caption="berada sejajar dengan Bianglala, kapan lagi? (foto: dok. pribadi)"]
1355187798780656241
1355187798780656241
[/caption]

[caption id="attachment_220897" align="aligncenter" width="576" caption="tinggi dan gemerlap (foto: dok. pribadi)"]

1355188015896216826
1355188015896216826
[/caption]

Perayaan Sekaten masih belum usai, mari siapa yang mau berlibur ke Yogyakarta bisa ikut menikmati sensasi ‘terbang di langit’. Dan saya akan mencari hal unik lainnya di sini, di Pasar Malam Sekaten. Ya, semoga cuaca tetap bersahabat.

****

Yogyakarta, Desember.

Gilang Rahmawati

(GeeR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun