Mohon tunggu...
Gilang Rahmawati
Gilang Rahmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari menjadi kuli tinta.

*** silahkan tinggalkan pesan *** ** http://www.kompasiana.com/the.lion ** #GeeR

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Yogyakarta Dalam Pesona Hitam Putihku

1 Mei 2012   06:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah kota yang memiliki banyak julukan. Coba saja anda tanya pada orang yang tinggal di Yogyakarta, pasti jawaban mereka beragam tentang julukan kota ini. Berikut beberapa yang saya ketahui julukan tersebut, yaitu kota pelajar, kota wisata, kota kuliner, kota ramah senyuman, kota republik, kota budaya, dan masih banyak lagi. (silahkan bagi yang mau menambahkan, hihi). Setiap yang menjadikan kota ini sebagai tujuan liburan, pasti tidak pernah lupa untuk mengabadikan diri mereka disetiap tempat wisata yang disambangi. Tanpa kecuali bagi warga Yogyakarta itu sendiri, termasuk mahasiswa yang sering “narsis” disetiap tempat.

Foto-foto itupun akhirnya beragam, dan bisa saja ada yang sama persis. Seperti sama tempat, bahkan pose (gaya) dalam mengabadikan diri sendiri. Kebanyakan foto yang dihasilkan menggunakan warna asli dari tempat wisata tersebut. Bagaimana jika anda mengabadikannya dalam bentuk foto Hitam Putih? Inilah yang menjadi pertanyaan pertama saya, ketika ada tantangan menciptakan ilustrasi foto Hitam Putih (biasa disebut BW). Sebelumnya saya pernah mencoba posting foto BW dengan tema berbeda. Dan untuk kali ini saya mencoba dengan tema “mengubah Yogyakarta dalam pesona Hitam Putih”.

Bukan hanya ingin memperlihatkan sisi “istimewa” kota Yogyakarta dalam Hitam Putih, saya juga ingin menampilkan beberapa hal yang jarang terlihat atau diketahui di kota ini. Berikut ilustrasi sederhana, dari sebuah foto yang diubah menjadi Hitam Putih.

Foto Andong dibawah ini sering kita temui di sepanjang Jalan Malioboro, dan foto ini saya abadikan saat berdiri diperempatan 0 Kilometer. 0 Kilometer sebagai pusat kota, disini sering sekali dijadikan tempat pemberhentian karnaval, dan banyak wisatawan yang selalu berfoto ria di perempatan ini.

[caption id="attachment_178447" align="aligncenter" width="679" caption="(Gilang Rahmawati)"][/caption]

Pantai, ya Yogyakarta pun bisa dijuluki kota pantai. Tepatnya di daerah Gunung Kidul, kita bisa berwisata memanjakan mata dengan pesona pantai disana. Terbilang sangat banyak, dimulai dari pantai yang sudah dikenal, sampai pada pantai yang belum dijamah. Dibawah ini foto tiga pantai yang pernah saya kunjungi. Warna Hitam Putih menjadikan foto ini terkesan “fantastis”, ombak putih semakin membuat kagum. Disetiap pantai, kita pun bisa melihat aktifitas para nelayan, dengan kapal mereka yang berjejer rapi.

Pantai Kukup

[caption id="attachment_178448" align="aligncenter" width="730" caption="(Gilang Rahmawati)"]

13358531971097139345
13358531971097139345
[/caption] Pantai Siung [caption id="attachment_178449" align="aligncenter" width="583" caption="(Gilang Rahmawati)"]
13358532701777525019
13358532701777525019
[/caption] Pantai Parangtritis [caption id="attachment_178451" align="aligncenter" width="778" caption="(Gilang Rahmawati)"]
1335853351489053035
1335853351489053035
[/caption] Kapal Nelayan [caption id="attachment_178452" align="aligncenter" width="718" caption="(Gilang Rahmawati)"]
13358533911554256341
13358533911554256341
[/caption] [caption id="attachment_178453" align="aligncenter" width="864" caption="(Gilang Rahmawati)"]
1335853423220577
1335853423220577
[/caption]

Ada juga yang menyebutkan Yogyakarta sebagai Kota Batik. Pasar Bringhardjo, sebagai pusatnya terjadi transaksi jual beli batik. Baik itu batik kain, hingga batik jadi. Dibawah ini merupakan foto yang saya abadikan. Saya ingin memperlihatkan hirur pikuk kegiatan “jual-beli” di Pasar Bringhardjo. Pada saat hari libur, suasana ini akan semakin ramai lebih ramai dari foto dibawah ini.

[caption id="attachment_178454" align="aligncenter" width="373" caption="(Gilang Rahmawati)"]

13358534791993188591
13358534791993188591
[/caption]

Merapi. Menjadi pesona tercantik bagi saya, dan bagi sebagian wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta. Tercantik, karena saya selalu kagum dengan karya Tuhan yang satu ini. Apalagi saat pagi hari yang cerah, kebetulan tempat saya tinggal merapi tampak jelas jika saat tidak berawan. Bahkan saya sempat mengabadikan, sisa-sisa terjangan banjir lahar dingin. Silahkan dinikmati, foto-foto Hitam Putih merapi dibawah ini.

Foto merapi (diabadaikan diatas jembatan Kali Progo)

[caption id="attachment_178455" align="aligncenter" width="622" caption="(Gilang Rahmawati)"]

13358535381449210884
13358535381449210884
[/caption] Foto Merapi (diabadikan diatas Jembatan Babarsari) [caption id="attachment_178456" align="aligncenter" width="622" caption="(Gilang Rahmawati)"]
1335853586808683283
1335853586808683283
[/caption] Aliran Banjir Lahar Dingin [caption id="attachment_178457" align="aligncenter" width="622" caption="(Gilang Rahmawati)"]
13358536442022410851
13358536442022410851
[/caption]

Ada hewan liar di Yogyakarta. Inilah yang jarang ditemui oleh warga Yogyakarta, apalagi untuk hewan yang bernama “orang hutan”. Biasanya hewan ini hanya bisa ditemui dihutan belantara, terutama di wilayah Kalimantan. Tetapi, siapa sangka, kita bisa memanjakan mata untuk menatap orang hutan. Gembira Loka, ya anda bisa mendatangi dan melihat mereka disini. Saya sempat mengabadikan beberapa aktifitas mereka, namun pada postingan ini saya hanya menampilkan dua saja. Berikut fotonya:

[caption id="attachment_178458" align="aligncenter" width="443" caption="(Gilang Rahmawati)"]

133585368663447566
133585368663447566
[/caption] [caption id="attachment_178459" align="aligncenter" width="443" caption="(Gilang Rahmawati)"]
1335853735706152841
1335853735706152841
[/caption]

Awas ! ada ular berbisa. Tenang, ini hanya guyonan (candaan), karena hewan ini terkurung rapat di sebuah tempat yang ditutup oleh kaca tebal. Masih berada ditempat yang sama, yaitu Gembira Loka (kebun binatang di Yogyakarta), tepatnya dibagian Reptiel. Dengan perasaan takut dan bergidik merinding, akhirnya saya berhasil mengabadikan hewan ini. Mengubah foto asli dengan Hitam Putih, menambah kesam “menyeramkan” pada hewan satu ini. Lihatlah!

[caption id="attachment_178460" align="aligncenter" width="566" caption="(Gilang Rahmawati)"]

13358537951553086333
13358537951553086333
[/caption]

Ada sepasang kura-kura berukuran besar, yang juga bisa kita temui disini. Lihat dibawah ini, mereka tampak romantis, apalagi warna Hitam Putih ini membuat mereka terlihat “ciamik”.

[caption id="attachment_178462" align="aligncenter" width="590" caption="(Gilang Rahmawati)"]

1335853885766601225
1335853885766601225
[/caption]

Kota dengan hamparan sawah. Ya, kita beralih dari dunia hewan, menuju pedesaan. Yogyakarta masih mempunyai banyak sawah. Hal ini juga yang menjadi ketertarikan bagi saya. Karena, saya suka hijaunya sawah. Dibawah ini foto sawah yang dihiasi oleh sinar matahari, menjadikan objek foto terlihat “mempesona”.

[caption id="attachment_178463" align="aligncenter" width="622" caption="(Gilang Rahmawati)"]

133585393585942667
133585393585942667
[/caption]

Pernahkah anda melihat jembatan dibawah ini? Ini masih berada diwilayah Yogyakarta, tepatnya di daerah Selokan Mataram. Biasanya disebut sebagai Jembatan Babarsari. Tampak foto ini diabadikan diluar negeri. Hebat ya !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun