Mohon tunggu...
Gilang Rahmawati
Gilang Rahmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari menjadi kuli tinta.

*** silahkan tinggalkan pesan *** ** http://www.kompasiana.com/the.lion ** #GeeR

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Valentinsiana] Malu-malu Kucing

15 Februari 2014   17:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_312104" align="aligncenter" width="640" caption="(Ilustrasi: Foto Pribadi GeeR)"][/caption]

No Peserta: 11

(Gilang Rahmawati dan L.H.Kim)

Jangan cemburu

Jika mereka memanggilku manis

Jangan marah

Jika mereka lebih sering mengelusku

*

Kau sendiri kan tahu

Aku memang manis

Kau sendiri yang bilang

Gaya jalanku ini menggemaskan

*

Aku sering melihatmu mengintip

Ketika kumendengkur nyenyak

Aku pura-pura saja tidak melihat

*

Meong..

Kau berusaha menggoda

Dari balik jendela

Aku masih pura-pura tidak melihat

*

Suatu hari aku terkejut

Melihatmu berlari mendekatiku

Aku salah tingkah, menjilati rapi buluku

Ah, sial!

Kau hanya menggoda, berlalu begitu saja

Mengejar tikus yang melintas di belakangku

*

Lantas kuikuti gerak langkahmu

Dengan mata tajam, bercampur muram

Menatap diagonal, menghalau harap (lagi)

Kemudian menghilang

Tertelan hampanya ruang

*

Sampai pada akhirnya kau kembali

Aku masih membisu, entah kesekian kalinya

Kau tawarkan sepotong yang kau bawa

Ah, kau ini pandai bersandiwara

*

Kau kira aku tak dapati

Kala kau memasang ngeong rayumu

Lalu kau taruh hidung di perut si bulu belang

Ya, itulah kesempatanmu membawa

Potongan sisa yang kau anggap masih berharga

*

Sudahlah, aku memilih termenung

Di sudut berdebu, untuk sementara waktu

Bermandikan cahaya yang bertebar tak beraturan

Sendiri Menguntitmu, datang dan pergi

*

Untung masih kupunya basa-basi

Yang tak menghempas-hardikmu mentah-mentah

Bukan persoalan bulu

Tapi apakah tak lebih baik

Jika kau duduk diam sederhana

Membuang salah satu dari muka duamu

Itu yang ku ingin

Itu yang ku rindu

*

Lalu kita santap bersama

Sepiring ikan asin

Atau

Mungkin memadu cinta?

*****

Kucing-Kucing
Malu-malu tapi mau

Bercinta

Di setiap jalan

Perumahan kita

**

Karya Peserta Lain Di SINI

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun