Mohon tunggu...
Gilang Prahtama
Gilang Prahtama Mohon Tunggu... Freelancer - S1 Civil Engineering

Nothing Impossible

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Cara Cepat Pengeringan Concrete Menggunakan Admixture

24 Desember 2020   21:48 Diperbarui: 24 Desember 2020   22:58 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau (kering), hal ini dapat menghambat suatu proses dimana beton segar pada musim kemarau beton dapat dehidrasi dan pada musim hujan jika beton segar terlalu banyak air akan terjadi beton terlalu encer dan tidak workbility serta dapat delegasi pada beton segar.

Untuk mempercepat pengeringan beton maka dibutuhkanlah bahan tambahan untuk campuran adukan beton, baik bahan kimia maupun bahan mineral. Bentuknya pun bermacam-macam. Ada yang berupa serbuk padat atau cairan. Secara kimiawi, bahan-bahan tambahan ini akan memberikan dampak terhadap sifat dan karakteristik dari campuran adukan beton.

Pada dasarnya, terdapat 3 jenis bahan tambahan beton menurut fungsinya. Pertama yaitu bahan tambahan untuk mempercepat pengeringan beton yang kebanyakan diterapkan pada bangunan air. Kedua adalah bahan tambahan untuk memperlambat pengeringan beton yang biasanya dipakai untuk medan yang sulit dijangkau. Serta ketiga yakni bahan tambahan untuk mengurangi penggunaan air.

 Jadi bagaimana caranya membuat beton cepat kering? Kunci utamanya ialah kita membutuhkan suatu bahan tambahan yang mampu mempersingkat waktu pengeringan adukan beton. Salah satunya adalah plasticizer atau dikenal pula sebagai water reducing admixtures. Umumnya bahan tersebut bekerja dengan mengurangi kadar air yang ada di dalam adukan beton sehingga mampu menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu.

  • Plasticizer (Water Reducing Admixtures)

Plasticizer (water reducing admixtures) adalah bahan tambahan yang berguna untuk mempercepat proses pengeringan beton. Bahan ini akan mengurangi kadar air yang terkandung di dalam adukan beton sehingga dapat menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Di Indonesia, ada beberapa merek produk plasticizer yang memiliki kemampuan water reducing.

Aplikasi bahan tambahan plasticizer bisa diterapkan pada proyek pembangunan beton berkualitas tinggi yang membutuhkan waktu pengeringan lebih cepat. Takaran yang digunakan sekitar 130-265 ml plasticizer per 100 kg semen tergantung kebutuhan. Walaupun waktu pembuatan beton dapat dibuat menjadi lebih cepat, tetapi Anda harus berhati-hati sebab ada risiko beton tersebut mengalami keretakan akibat proses pengeringannya berjalan tidak normal.

Beton yang retak menyebabkan strukturnya menjadi keropos, tidak kuat, dan gampang rubuh. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahan tambahan lain yang sanggup mencegah terjadinya risiko keretakan pada beton tersebut. Di antaranya yaitu calbond dan calflash.

  • Calbond

Calbond merupakan bahan perekat beton yang berbasis plastik. Fungsi utama dari bahan ini ialah menyambungkan beton lama dengan beton baru serta membantu merekatkan plesteran pada pemasangan batu bata. Calbond juga bisa dipakai untuk memperbaiki tembok yang retak dan membantu proses pemasangan keramik. Beberapa orang juga kerap menyebut calbond dengan nama lem beton.

Cara menggunakan calbond pada dasarnya mudah sekali. Jika Anda ingin menggunakannya untuk menyambung beton lama dan beton baru, maka Anda harus mengoleskan bahan ini ke permukaan beton terlebih dahulu dan menunggunya selama 15 menit. Barulah kemudian dilanjutkan dengan proses pengecoran atau pemlesteran. Sedangkan bila ingin menggunakannya untuk melanjutkan proses pengecoran yang terhenti, calbond harus dicampur dengan semen dan air sampai kekentalannya seperti cat. Lalu siramkan campuran tersebut  ke permukaan cor.

  • Calflash

Calflash memiliki fungsi untuk menambal lubang bocoran yang terdapat di beton. Jika tidak segera diperbaiki, lubang tersebut akan memberikan dampak negatif terhadap bangunan beserta isi di dalamnya. Ukuran lubang pun lama-kelamaan akan semakin membesar. Kasus ini banyak terjadi pada tempat penampungan air bawah tanah, pondasi mesin, bendungan, ruang basement, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun