Di berita esport minggu ini terdapat banyak turnamen yang sedang dilaksanakan yaitu Last Chance Qualifier Valorant dimana adalah babak penyisihan untuk tim-tim dari berbagai regional yang dimana nantinya tim-tim juara ini bisa berlaga di kejuaraan dunia game Valorant, dan juga turnamen di game Dota 2 sedang dilaksanakan PGL Arlington Major 2022.
Nntinya posisi yang didapatkan tim-tim yang berlaga di turnamen ini akan mendapatkan koefisien poin agar bisa lolos secara otomatis tanpa harus mengikuti jalan panjang penyisihan untuk berlaga di ajang The International (TI) ajang tahunan turnamen Dota 2 yang dikenal karena besarnya PrizePool yang berada di setiap turnamen ini.
Pada tahun lalu juara 1 menerima hadiah sebesar $18,208,300 bahkan sangking besarnya prizepool pada turnamen ini membuat 2 orang asal Indonesia pertama yang tahun lalu berlaga bersama timnya yaitu T1 yaitu Kenny Xepher dan Matthew Filemon menjadi gamer profesional esport dengan penghasilan terbesar sampai saat ini di Indonesia.
Dari lanjutan LCQ (last Chance Qualifier) regional APAC ( Asia Pasifik)
Terdapat 3 tim asal Indonesia yaitu : Boom Esport yang telah berada di final upper Bracket dengan langkah mulus setelah mengalahkan Griffin Esport dengan skor 2-1 dan juga tim Indonesia lainnya yaitu Onic Esport dengan skor 2-0 membuat mereka bertemu Bleed Esport di semifinal Upper Bracket dimana langkah mereka tinggal 2 kali meraih kemenangan lagi untuk nantinya bisa berlaga di turnamen dunia Valorant yang akan diadakan September mendatang di Istanbul Turki/
Sedangkan Onic Esport harus memanfaatkan 1 nyawa tersisa mereka karena harus mengakui keperkasaan Boom Esport dan harus terlempar dari Upper Bracket ke lower Bracket dan berhadapan dengan Made In Thailand yang berhasil mengandaskan tim Indonesia lain yaitu Alter Ego.Â
5 Agustus jam 15.00 WIB nanti jika menang maka Onic masih mempunyai asa untuk menjadi tim yang berlaga di Istanbul nanti namun apabila memakan kekalahan maka mereka harus rela pulang dan memupus impian untuk berlaga di Valorant Championship 2022 itu.
Sedangkan dari Regional NA ( North America)
Sentinel yang memiliki pemain dan juga streamer paling influence di game Valorant yaitu Zelsis, Shroud, Tenz , dan juga Shahzam harus turun ke lower Bracket setelah tadi subuh WIB mereka harus kalah dari tim The Guard dengan skor 2-1 melalui babak Overtime di Map Icebox. Dimana memang banyak dari penggila game FPS satu ini mempunyai harapan besar akan tim Berlogo merah satu ini.
Dari lanjutan PGL Arlington Major 2022 game dota 2 :
Terdapat 2 tim yang memiliki perwakilan tim Indonesia yaitu Talon Esport dan juga Boom Esport.
Dimana Talon Esport sebagai runner up regional Asia Tenggara tergabung di grup a dengan tim-tim kuat seperti juara 2 kali The International OG , Runner Up dua kali The International PSG.LGD dan juga Team Liquid tim yang sedang kuat di regional Eropa sana dimana memang sampai pekan ke 2 turnamen ini digelar Talon Esport baru 1 mendapatkan hasil 1 kali seri dari tim amerika selatan Thunder Awaken dan kalah dari tim China PSG.LGD.
Semoga saja performa mereka di pekan berikutnya bisa membaik dan membuat mereka bisa maju ke babak Playoff dimana terdapat 3 nama pemain professional esport dota 2 di tim ini yaitu Mikoto, Hyde , dan juga Xepher yang menjadi Stand-in dari T1.
Sedangkan Boom Esport yang diperkuat FBZ pemain asal Indonesia juga yang berada di grup B dengan hasil yang lebih baik seri melawan tim kuat eropa Tundra Esport dan juga menang secara meyakinkan dengan tim favorit Amerika Utara yang mempunyai satu gelar The International yaitu Evil Geniuses.Â
Permainan mereka yang pada saat turnamen DPC (Dota Pro Circuit) Asia tenggara sempat inkonsisten mulai menunjukan mental mereka di turnamen ini semoga saja hal ini akan terus bertahan sehingga nantinya ada perwakilan Indonesia lagi di The International dan menghadirkan nama baru sebagai pemain profesional dengan penghasilan tertinggi di Indonesia.Â
Dan semoga saja mereka semua yang berprestasi di kancah Esport mendapat juga perhatian dari pemerintah dan bibit-bibit pengharum bangsa tidak nantinya memutuskan berkarir di luar negeri karena tidak didukungnya karir mereka di Indonesia karena pada akhirnya mereka juga adalah atlet yang membawa nama Indonesia bisa dikenal oleh orang luar sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H