Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Boom e-Sport Akhirnya Didominasi Team Asal China

9 Mei 2022   19:00 Diperbarui: 9 Mei 2022   19:01 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Series Dota 2 terus berlanjut setelah turnamen major mereka yaitu DPC ( Dota Pro Circuit) season 2 telah berakhir dimana di region SEA (south east Asia) melahirkan juara baru yaitu fnatic , namun yang menjadi sorotan adalah tim Boom e-sport dimana mereka masih memiliki performa yang cenderung stabil di semua turnamen series Dota 2 belum lagi invitational tournament Dubai yang di isi tim tim Eropa terbaik di Dota 2 termasuk juara ti 10 kemarin yaitu team spirit. Walaupun memang secara turnamen bukan major dan lebih ke minor turnamen namun performa boom e-sport mulai jadi perhitungan untuk para Caster Dota 2 dan juga para analis dimana boom pada saat ini termasuk kedalam tim tier S dan unggulan di TI 11 nanti.

Lanjutan GWB ( gamers without Borders)

Namun sayangnya Boom e-sport kali ini harus kalah di final oleh tim asal China RNG yang diperkuat para mantan finalis TI yaitu chalice, somnus dan juga xnova bahkan dengan skor 2-0 : jalannya pertandingan sebenarnya pada game pertama mereka di dominasi dari segi laning phase sempat memenangkan beberapa war namun Antimage RNG yang sudah masuk ke late game terlalu kuat untuk boom e-sport. Boom pun tertinggal 1-0 dari RNG , di game kedua draft boom lebih diunggulkan dari draft RNG dimana mereka mempunyai monkey king (Jacky) dan  sand king di sisi offlane (fbz) sempat memimpin net worth sebesar 4k dan memimpin kill 21-9 sebuah momen berbalik dimana pada wae terakhir kesalahan yang dibuat Jacky karena mati terlalu awal dala fight Roshan sayangnya lagi dirinya tidak memiliki buy-back membuat dirinya mati selama 90 menit RNG yang mendapat momen tersebut lantas mengambil Aegis dan membalikan keadaan dan boom e-sport pun gagal menjadi juara di series GWB ini

Sedangkan di Region Eropa liquid menjadi juara dengan skenario yang hampir sama dengan RNG di region Asia dimana Tundra berhasil mereka tumbangkan dimana sebelumnya di early di mid to late game draft pick Luna , mars, dan wraith king jadi andalan untuk tim yang jago comeback seperti liquid dan RNG yang keluar sebagai juara di regional Asia dan eropa.

Semoga saja dengan kekalahan boom esport ini menjadi bahan evaluasi untuk boom sebelum berlaga di ti begitu juga tim-tim Dota 2 yang didalamnya terdapat pemain profesional asal Indonesia seperti T1 , dan NGX.Sea

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun