Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Solitude (Part 1)

12 April 2022   22:47 Diperbarui: 12 April 2022   23:00 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai perkenalkan namaku, Galfi aku hidup di pinggiran kota Bandung dan ini adalah kisahku selama 730 hari kedepan menjalani hidup tanpa seseorang yang begitu dekat di dalam hidupku diluar konteks keluargaku.

4 tahun aku menjalani hubungan yang begitu dekat dengan Rayu awalnya aku mengira bahwa hubungan ini adalah hubungan yang akan terakhir yang akan kujalani dalam hidupku, namun ternyata sebuah kebetulan itu selalu terjadi dalam sebuah perencanaan matang dan akhirnya aku berpisah dengannya. Menurutku sampai saat ini perpisahan yang paling menyakitkan adalah perpisahan yang bukan disebabkan oleh perbedaan rasa tapi restu yang tidak didapatkan dan dukungan orang terdekat untuk berpisah.

Dahulu pada saat aku didalam hubungan aku merasa sebuah kesendirian adalah hal yang menakutkan, memang secara sosial aku terbilang orang yang sangat membenci keramaian dan secara psikologis aku bisa dibilang seorang introvert, dan memang terbukti pada saat aku ditengah keramaian aku sering merasa pusing dan ingin pingsan, sebenarnya aku pernah menjadi seorang paskibra dan aku cukup kuat untuk berdiri berjam-jam untuk berbaris dan setelah aku gali lagi ternyata Obsessive-compulsive disorder (OCD), aku tidak terbiasa dengan sesuatu yang tidak teratur memang aku bisa dibilang bukan orang yang rapi. Ketika sesuatu tidak sesuai dengan keadaan aku cenderung gelisah dan mempertanyakan mengapa sesuatu tidak ada lagi dihidupku, termasuk perpisahanku dengan Rayu, ketika dia tidak ada lagi dihidupku sesuatu yang tidak lagi bisa dipaksakan untuk dilanjutkan.

Kota Bandung adalah kota yang menjadi saksi bisu hubungan ku dengan Rayu khususnya rute Cimahi-Pajajaran, berbagai hal yang sudah menjadi sebuah kebiasaan yang aku lihat semenjak aku pergi dari rumah dan menjemput Rayu disana menjadi hal yang seolah-olah menemaniku, dan juga lagu-lagu yang mengiringi perjalanan kami belum lagi tukang parkir dan juga pak ogah yang sering menyebrangkan mobilku selalu jadi orang yang sama sampai akhirnya ketika aku sudah tidak lagi melakukan hal yang sama selama 4 tahun dan membuatku mengasingkan diri ke kota Jakarta untuk bekerja sampai akhirnya aku melewati jalan yang sama setelah 3 bulan mengakhiri hubungan bersama Rayu itu banyak hal yang sudah berubah tempat favorit untuk makan dan lain-lain membuatku begitu risih dan selalu terbawa masa dimana saat Rayu berada di kursi sebelah supir yang dimana aku sering berada disana. Perubahan pada akhirnya akan terus terjadi meski menakutkan untuk diriku yang memiliki OCD namun pada kenyataanya aku tidak bisa menahan itu .

Awalnya aku sering sekali merasa aneh ketika teman dan sahabatku menjalani kesendirian selama bertahun-tahun, sampai akhirnya aku ternyata menjalani hal itu selama 2 tahun ini dan kesendirian adalah sebuah kebiasaan untuk diriku sekarang, aku memang cenderung mencintai sesuatu yang sudah menjadi bagian dalam hidupku dulu selama 4 tahun Rayu selalu ada dalam hidupku dan sudah kuanggap sebagian dari hidupku namun pada kenyataanya sesuai dengan waktu yang berjalan justru kesendirianku yang sudah menemaniku kurang lebih 2 tahun menjadi sesuatu yang biasa dalam hidupku.

Sampai akhirnya aku merasa perlu untuk memulai sesuatu lagi dengan aplikasi kencan di handphone, untuk menerima bahwa ada orang-orang baru yang bisa dikenal dan bertukar pikiran dari sana dan dari sini aku memulai cerita tentang Galfi yang baru tanpa Rayu yang tidak ada lagi di hidupnya karena ketika hubungan manis berakhir dirinya tidak ingin menurunkan derajat Rayu menjadi seorang teman yang masih berkomunikasi dengan baik tapi , aku cenderung menghargai keputusannya untuk mencari sesuatu yang lebih indah untuknya dan aku menghargai siapapun orang yang sudah dipilih Rayu untuk menemani hidupnya.

Galfi pada saat ini menyadari bahwa kesendirian adalah hal yang menakutkan untuk dirinya namun ketika kesendirian itu sudah sering menemaninya hal itu bukan lagi hal yang menakutkan lagi untuk dirinya namun kesendirian justru sudah menjadi hal yang menemaninya selama 2 tahun ini

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun