Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengalahkan Takdir Tuhan Lewat Ide yang Dituangkan pada Ciptaannya di "Death Note One Shot 2020"

31 Desember 2020   10:08 Diperbarui: 31 Desember 2020   10:19 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Death note telah sukses membereskan serial nya baik dalam manganya ataupun animenya pada tahun 2007 lalu,  yang mungkin menjadi salah satu series anime dan manga dimana karakter antagonis memiliki penggemar yang mungkin lebih besar dari seorang protagonis dalam sebuah ceritanya dimana diceritakan seorang murid Jepang pintar bernama Light Yagami yang sedang mengalami kebosanan akut dimana dirinya mulai muak dengan aktivitas yang ia lakukan sehari hari dan juga muak dengan kelakuan kriminal manusia yang ada di dunia. 

Suatu ketika dirinya diberikan kekuatan oleh Shinigami Ryuk sesosok pencabut nyawa yang juga sedang bosan dengan kebiasaan dirinya yang menunggu menuliskan nama orang yang nantinya nyawanya akan dia ambil dengan cara menuliskan nama manusia tersebut. Dimana dunia Shinigami sekarang hanya dipenuhi oleh para pencabut nyawa yang menunggu waktu dengan cara berjudi , maka dari itu dirinya secara "iseng" menjatuhkan buku "death note" miliknya ke dunia dengan harapan dapat pengalaman baru di dunia manusia. 

Hingga akhirnya kuasa itu jatuh kepada siswa bernama Light Yagami tersebut yang memiliki keinginan untuk memberantas kejahatan di dunia kedepannya, dalam seri tersebut diceritakan bagaimana seorang pemimpi pencipta kedamaian di dunia melawan detektif rahasia FBI bernama L yang tidak setuju cara yang dilakukan Light Yagami dimana dirinya secara sesuka hati mencabut nyawa orang-orang.

Dengan Ending dramatis pastinya sangat banyak fans dari death note ini yang kangen dengan cara-cara Light Yagami mengelabui para detektif pencari "kira" ini yang membuat kita sebagai penonton dan pembaca terbawa tensi yang ditawarkan oleh Tsugumi Obba dan Takeshi Obata sebagai pengarang cerita dan juga illustrator dalam komik death note tersebut. Namun kekangenan ini dijawab oleh kedua orang tersebut dimana pada Februari lalu mereka mengeluarkan versi one shot manga , one shot adalah sebuah komik yang diterbitkan menjadi edisi tunggal .

Pada Februari 2020 lalu dikeluarkan lah edisi one shot death note ini sebagai perayaan anniversary serial death note sebelumnya. Sebagai fans dari death note ini saya sebelumnya merasakan ketakutan yang cukup besar dimana ketika suatu manga atau anime sudah memiliki alur cerita yang bagus dan ending yang final maka apabila ada hal yang akan dikeluarkan lagi dengan judul sama ekspetasi dari para fans akan lebih tinggi dari sebelumnya bukan? Namun untungnya kekangenan dan kekhawatiran saya cukup terbayarkan dimana lagi-lagi kedua orang ini muncul dengan cerita yang mindblowing.

Menceritakan Ryuk yang kembali ke dunia Shinigami setelah tugasnya bersama Light Yagami selesai pada serial sebelumnya , pada halaman pertama di perlihatkan bahwa dirinya menerima kembali buku 'death notenya' yang dipinjamkan kepada Shinigami lain dengan bayaran sebuah apel , ya memang Ryuk sangat suka dengan apel di dunia manusia. Beberapa tahun tanpa makanan favoritnya tersebut Ryuk merasa tidak tahan lagi dan memutuskan untuk kembali ke dunia manusia dengan harapan dapat menikmati apel selama mungkin seperti pada saat masa baktinya kepada Light Yagami sebagai pemilik death note maka dari itu Ryuk memutuskan untuk memberikan kekuasaannya lagi kepada seorang manusia namun karena ingin lama berada di dunia manusia tersebut maka Ryuk kali ini tidak melakukan gambling dengan iseng menjatuhkan buku tersebut dan mencari seorang siswa yang pintar seperti Light Yagami, hingga akhirnya pilihan nya jatuh kepada siswa SMP bernama Minoru Tanaka . Hal tersebut juga dilakukan Ryuk karena menguping percakapan guru di sekolah Minoru yang berbicara tentang test IQ yang dilakukan kepada murid-murid SMP dan secara mengejutkan Minoru adalah siswa yang memiliki skor tertinggi di Jepang pada usianya.

Namun justru terjadi perbedaan yang signifikan antara Light Yagami dengan Minoru dimana Light cenderung memang menguasai semua mata pelajaran sedangkan Minoru lemah pada mata pelajaran umum diperlihatkan bahwa Minoru hanya mendapatkan nilai 28 dari test bahasa Inggris nya, meski begitu Ryuk yakin bahwa Minoru adalah orang yang tepat untuk memiliki kekuatan death note tersebut, dengan beberapa pertanyaan kepada Ryuk tentang death note tersebut disebutkan juga bahwa sekarang "Kira" atau julukan yang Light punya dulu sudah masuk kedalam pelajaran sejarah dimana "kira" disebutkan pada buku pelajaran adalah pembunuh terburuk sepanjang sejarah Jepang meski begitu banyak pula yang berfikir bahwa "kira" adalah orang baik karena dirinya memiliki tujuan untuk memberantas kejahatan di dunia.

Dengan berfikir akan menggunakan buku "death note" atau tidak pada akhirnya Minoru lebih memilih untuk menunggu dua tahun untuk nantinya mengambil kekuatan yang ditawarkan oleh Ryuk tersebut. Dan Ryuk pun setuju akan hal itu untuk kemudian datang kembali dalam 2 tahun, dua tahun berselang setelah mempelajari peraturan yang berada dalam death note akhirnya dirinya membuat keputusan untuk melakukan sayembara di tv sakura , tv yang dahulu pernah berkaitan dengan kira terdahulu dimana Ryuk diperintahkan untuk memegang tulisan dimana kekuatan kira muncul lagi kemuka bumi dan pemilik death note tersebut memiliki keinginan untuk menjualnya . Ya memang dalam buku tersebut tidak dijelaskan peraturan bahwa death note boleh diperjualbelikan atau tidak.
Dengan keadaan teknologi yang lebih maju maka Minoru memanfaatkan sosial media sebagai tempat untuk berjualan death note tersebut dengan menggunakan #powerofkira .

Hastag tersebut pun menjadi trending topics di berbagai belahan dunia , hingga akhirnya beberapa pemerintah negara ikut andil dalam negosiasi ini dimana pemimpin-pemimpin dari masing-masing negara muncul kehadapan media dengan menyebutkan harga yang mereka tawarkan dan juga janji untuk menjaga buku itu untuk perdamaian dunia, uniknya gegernya kasus seperti ini yang berkaitan dengan nilai mata uang ternyata lebih menggegerkan dibandingkan nyawa yang pernah kira ambil pada saat Light Yagami memiliki kekuasaan tersebut. Hingga akhirnya Tuhan / pimpinan Shinigami (pencabut nyawa) ikut turun tangan dalam hal ini dimana diriNya merevisi kekuatan death note dimana nantinya pemilik death note tidak boleh memperjualbelikan kekuatan tersebut karena apabila terjadi penerima dan pembeli nyawanya akan dicabut pada saat negosiasi terjadi.

Hingga akhirnya yang memenangkan negosiasi ini adalah Amerika dengan nilai yang menembus 1 kuadriliun US dolar angka yang belum pernah disebutkan dalam kehidupan nyata. Namun demikian karena peraturan baru yang dikeluarkan oleh Tuhan/pimpinan Shinigami maka Ryuk memberi keringanan terhadap presiden AS di komik tersebut bahwa peraturan baru telah keluar dan mengingat kan bahwa apabila presiden menerima buku "death note" tersebut maka nyawanya akan melayang . Pada dasarnya Ryuk juga ingin memberi tahu peraturan ini kepada Minoru namun sayangnya dirinya terlanjur membuat janji bahwa dirinya tidak akan lagi menemui Minoru apapun yang terjadi setelah negosiasi ini selesai.

Sangat menarik bukan? Terlebih sekarang saya lebih menunggu lagi apa yang akan dibuat oleh Tsugumi Obba dan Takeshi Obata kedepannya dengan membaca karya oneshot death note 2020 ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun