Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seramnya Hairdryer Treatment Sir Alex dan Terrence Fletcher di Film "Whiplash"

15 Desember 2020   07:34 Diperbarui: 15 Desember 2020   07:40 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sir Alex Ferguson adalah salah satu pelatih di jajaran teratas sepakbola internasional mengabdi pada satu tim selama 26 tahun yakni Manchester United, Ferguson mampu bertahan dari kata pemecatan selama itu belum lagi bukan hanya hal itu saja yang ia persembahkan selama melatih Manchester United. 

Dirinya juga total telah mempersembahkan sebanyak 38 gelar selama melatih tim setan merah ini , gelar tersebut yakni berupa 13 piala liga Inggris, 2 Piala Liga Champions, 5 Piala FA Cup,4 Piala Liga,10 Piala Community Shield,Uefa Cup,Uefa Super cup, Piala Interkontinental, dan juara piala dunia antar klub. 

Fergie dikenal sebagai sosok yang berkuasa di Old Trafford karena kegemarannya untuk mempromosikan pemain akademi seperti yang paling sukses adalah the class of 92 yang dimana jebolan pada saat itu adalah jebolan terbaik akademi Manchester United, namun beberapa pemain yang pernah dilatih fergie juga seringkali "curhat" di media-media akan kesuksesan pria asal Skotlandia ini bisa sukses di Manchester United hingga MU masuk deretan besar di dunia.

Tidak lain tidak bukan adalah kebiasaan fergie yang selalu melekat kepada setiap pemain yang ia latih. Dimana dirinya seringkali melakukan Hairdryer Treatment kepada pemain-pemain yang bermain buruk di lapangan, pada dasarnya Hairdryer Treatment adalah posisi dimana seseorang pemimpin memarahi bawahannya dengan sangat keras dengan meneriaki mereka di depan muka sampai-sampai mungkin air liur dari mulut Fergie disini menghujani beberapa pemain yang memiliki performa buruk. Dengan harapan si pemain memiliki adrenalin yang berbeda saat babak kedua dimulai.

Hairdryer Treatment ini seringkali digunakan fergie pada saat jeda istirahat babak pertama untuk menceramahi pemainnya yang bermain buruk di babak pertama dengan harapan performa pemain yang mendapat treatment ini bisa bermain lebih baik di babak kedua namun tidak jarang juga sangking kesal dirinya semua pemain harus kena semprot oleh kebiasaan fergie yang satu ini, 

namun uniknya selama masa baktinya di Manchester United hanya satu pemain yang tidak pernah mendapatkan hal ini yaitu Paul Scholes. Bahkan Nama-nama sebesar David Beckham , Ryan Giggs, Rio Ferdinand, dan Christian Ronaldo pun pernah mendapat hal yang satu ini.

Namun Hairdryer Treatment ini tidak selalu mendapatkan hasil yang baik untuk dirinya sendiri dan bahkan pemain yang menjadi targetnya contoh yang paling buruk adalah ketika David Beckham mendapatkan ceramah ala fergie ini namun karena sangking emosinya fergie pada saat itu melawan arsenal dirinya kehilangan kontrol dan menendang sepatu di hadapan dirinya dan sepatu itu mengarah ke dahi David Beckham dan membuat dirinya keluar dari Manchester United dan memutuskan untuk pindah untuk menghindari fergie ke tim dengan kumpulan bintang di Spanyol yakni Real Madrid  "los galacticos"

Hal ini juga pernah saya saksikan di film whiplash dimana menceritakan seorang drummer Jazz bernama Andrew Neimann yang bercita-cita untuk masuk orchestra yang dimiliki oleh seorang konduktor bernama Terence Fletcher, orchestra nya dikenal sebagai orchestra terkenal di beberapa kampus lain dan juga dikenal dengan persaingan didalamnya. 

Namun yang menarik di film ini adalah ketika seorang pemimpin Orchestra ini memarahi beberapa personilnya dirinya seringkali meneriaki didikannya dihadapan personil yang lainnya dan juga untuk mengeluarkan potensi terbaik dari para personilnya , pada dasarnya tidak ada perbedaan antara orchestra dan sepakbola.

Karena ketika satu saja mengacaukan sebuah pertunjukan keduanya maka akan ada ketidakharmonisan  dan akan menghancurkan semuanya karena itulah Fergie dan juga Terence Fletcher memiliki standar tersendiri di dalam tim yang dibentuknya . disini juga kita bisa menyaksikan dampak dari  sebuah hairdryer treatment terhadap seseorang yang menjadi target dari dua orang yang sangat perfeksionis ini.

Di film ini kita bisa menyaksikan mengapa orang-orang seperti Fergie dan Terence Fletcher menghadapi orang-orang yang ingin belajar dan tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai oleh dirinya, dan di film ini pun menjelaskan hal terburuk yang disebabkan oleh hairdryer treatment yang dilakukan oleh terence Fletcher dimana Andrew Neiman yang sangat ambisius mengalami kecelakaan namun kemudian tetap bersikeras untuk tampil di audisi orkestra yang diikuti kampusnya pada saat itu dan seperti yang kita tahu bahwa hasil nya sangat kacau, dan kemudian posisi dirinya digantikan oleh drummer lain , karena frustasi akhirnya Andrew Neiman melaporkan hal ini kepada pihak berwajib dan menjadikan Terence kehilangan pekerjaannya.

Beberapa tahun berselang dirinya dan terence bertemu dimana andrew yang menjadi pegawai toko bertemu dengan terence uniknya terence mengajak andrew untuk mengisi posisi drummer di orkestra kecil-kecilan yang ia buat , 

andrew yang sangat mencintai dan bercita-cita menjadi drummer terkenal seperti Buddy Rich itu akhirnya setuju untuk mengisi posisi yang ditawarkan oleh terence ini dan kemudian pada saat pertunjukan terence malah justru mengetahui bahwa siapa yang telah melaporkan dirinya ke pihak berwajib dan justru malah mempermalukan andrew karena orkestranya memainkan lagu yang tidak pernah ia ketahui dan tak pernah ia latih. 

Namun karena sama-sama ambisius andrew melakukan freestyle drum dalam orkestra  itu dan menjadi perhatian para penontonnya , terence yang bingung akhirnya ikut mengikuti apa yang andrew lakukan dan menjadi kagum terhadap skill andrew dan memiliki ending yang sangat indah bagi keduanya.

Nah itulah mengapa seseorang pelatih baik fergie dan terence ferguson melakukan sebuah hairdryer treatment , namun seperti nya di era pemain bola mulai ber transisi maka hairdryer ini sangat sulit untuk diaplikasikan karena pada dasarnya tidak semua pemain bisa menerima cara yang satu ini bahkan hanya beberapa pelatih saja yang bisa melakukan hal ini kepada para pemainya, 

yang paling menyedihkan untuk saya adalah ketika pelatih yang satu ini memutuskan pensiun ketika saya berulang tahun yakni 8 Mei 2013 , dari semenjak itu Mourinho mengatakan bahwa era sepakbola akan berubah dimana pelatih tidak lagi bisa sepenuhnya melakukan apa yang mereka mau,dan kenyataanya benar bahwa tidak jarang ada pemain-pemain yang merasa memiliki nama yang lebih besar dibandingkan para pelatih, baik untuk kita nantikan siapa pelatih yang bisa melakukan hal hairdryer treatment di masa kini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun