Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menarik, Ternyata Jepang Lebih Stylish Dibandingkan Korea di Sepak Bola

30 November 2020   10:36 Diperbarui: 30 November 2020   10:58 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia Entertainment sedang dikuasai oleh Korea Selatan di mana Industri Korea sedang menguasai dan bisa diterima oleh beberapa negara berkembang dan maju khususnya di industri hiburan mulai dari musik yaitu Kpop (Korean Pop), Drakor (Drama Korea), maupun beberapa reality show asal korea seperti yang paling terkenal adalah Running Man yang terkadang juga mengundang beberapa atlet sepakbola seperti misalnya Park Ji Sung dan Patrice Evra yang pernah hadir di acara Running Man tersebut.

Ya, sekarang selain memiliki brand Smartphone yang disebut-sebut sebagai salah satu kompetitor Iphone sekarang Korea Selatan juga memiliki hal lain yang bisa mengangkat dan sebagai ajang promosi negaranya yaitu dunia entertainment tersebut itu pun dilakukan oleh pemerintah mereka yang memutuskan untuk berinvestasi di dunia hiburan sejak tahun 1990

Selain Korea Selatan ada satu lagi negara di Asia sebagai salah satu negara maju yang memiliki industri teknologi yang maju di benua Asia ini dimana para warganya dianggap sebagai seorang yang sangat gila kerja, yaitu Jepang secara teknologi mereka bisa dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain di Asia dimana mereka selalu menciptakan sesuatu yang baru seperti misalnya Industri di Otomotif ataupun Industri teknologi, dimana pada saat ini yang santer di beritakan adalah salah satu konsol yang menjadi saingan konsol Amerika juga tidak lain adalah Sony PS5 dan salah satu konsol untuk casual player yaitu Nintendo Switch, bahkan digadang-gadang pasar konsol Sony PS5 akan lebih jauh meninggalkan kompetitor abadinya yaitu Xbox.

Di dunia Hiburan pun Jepang selalu mempunyai market mereka tersendiri seperti misalnya girl group yang ada di Indonesia yaitu JKT 48 yang selalu memiliki peminatnya tersendiri, dari Industri Film pun mereka selalu memiliki sesuatu yang baru seperti misalnya Anime yang komunitas di negara lain terbentuk dengan sendirinya ataupun dari sisi reality show ada salah satu reality show mereka bernama Terrace House yang di akuisisi oleh Netflix, dan salah satu contoh bahwa reality show ini memiliki peminat adalah ketika terjadi suatu skandal yang terjadi di acara ini membuat para penontonnya kecewa dan mengeluarkan pendapat mereka terhadap acara reality show yang mereka sukai itu.

Baik secara Fashion pun Korea dan Jepang selalu memiliki cara berpakaian yang menjadikan mereka sebagai Negara referensi berpakaian oleh negara lain, Jika Korea lebih mengandalkan cara berpakaian mereka melalui Drama Korea yang biasanya selalu ada yang mencari brand yang dipakai oleh aktor di drakor tersebut. Berbeda dengan Jepang dimana mereka memiliki trend fashion yang cair dan berbeda antar kota seperti misalnya Harajuku, ataupun pakaian tradisional mereka yang kadang dipakai di luar negara Jepang untuk menjadi salah satu referensi negara lain dalam memakai pakaian

Nah bagaimana dengan perkembangan 2 negara tersebut di sepakbola?

Pada dasarnya 2 tim nasional dari dua negara ini selalu menjadi langganan di Piala Dunia untuk menjadi perwakilan dari benua Asia namun sayangnya di kancah internasional dua tim ini kerap kali hanya menjadi pelengkap dan penyetor beberapa pemainnya untuk menjadi pemain di salah satu tim di liga Eropa namun terdapat perbedaan mentereng di antara dua negara ini dimana mereka memiliki segi taktik dan pemain dengan keahlian yang bertolak belakang seperti misalnya

Korea Selatan

Di Kancah Piala Dunia Korea Selatan memiliki salah satu pencapaian tertinggi mereka adalah menjadi juara keempat di ajang 4 tahunan ini di piala dunia 2002 yang di gelar di asia yakni Korea dan Jepang di mana pada saat itu dengan berbagai drama secara mengejutkan menyingkirkan Italia yang dianggap sebagai salah satu kandidat juara yang pada saat itu di perkuat oleh pemain seperti Buffon, Cannavaro, Maldini,Del Piero, dan juga pangeran Roma yaitu Francesco Totti dan berhasil menyingkirkan mereka bersama tim nasional italia dengan skor 2-1.

Walaupun pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai salah satu rapor merah FIFA dimana wasit yang memimpin pertandingan itu adalah Bryon Moreno asal Ekuador dimana pada saat itu keputusannya dianggap memihak Korea Selatan, walaupun begitu Korea Selatan yang dilatih Guus Hidink saat itu cukup menyita perhatian dengan beberapa pemain andalan mereka yaitu Park Ji sung dan Bomber mereka yaitu Ahn Jung Hwan berhasil menembus semifinal sebelum akhirnya di kalahkan oleh tim nasional Jerman. 

Namun pada dasarnya tim Korea Selatan sampe saat ini lebih sering mengadaptasi strategi-strategi dari Eropa dan di sesuaikan dengan kemampuan pemain yang mereka miliki dimana contohnya pada Piala Dunia terakhir di 2018 mereka lebih mengandalkan satu pemain bintang mereka Son Heung Min untuk menyerang dan pemain lainnya lebih berkontribusi untuk bertahan. 

Begitu pula dengan pemain hasil binaan negara ini biasanya lebih memiliki work rate yang tinggi dan mengandalkan skill yang mereka punya seperti misalnya Park Ji Sung dimana dirinya pada masa baktinya di Manchester United sering memiliki panggilan dan dijuluki sebagai Three Lungs Park dimana dirinya sering berlari sepanjang pertandingan tanpa terlihat adanya penurunan stamina begitupun Son Heung Min yang bermain di Tottenham Hotspur dimana dirinya memiliki kecepatan yang menjadi senjata untuk membahayakan pertahanan lawan di Liga Inggris.

Jepang

Berbeda dengan Korea Selatan di ajang Piala Dunia Jepang paling tinggi pencapaian mereka adalah sebagai negara yang pernah lolos ke babak penyisihan 16 besar, secara pencapaian di Piala Dunia dari segi prestasi mungkin masih kalah karena mereka belum pernah mencapai babak semifinal.

Namun secara permainan Jepang selalu menampilkan permainan kolektif, bahkan permainan kolektif Jepang kadang seringkali memanjakan mata walaupun pada akhirnya permainan ini tidak menjanjikan suatu hal yang baik, karena pada dasarnya timnas Jepang lebih baik menampilkan permainan sesuai dengan filosofi mereka dimana dibandingkan bertahan mereka lebih sering menampilkan permainan dari kaki ke kaki dari permainan mereka.

Contoh yang paling baru adalah ketika mereka menghadapi Belgia di Piala Dunia 2018 dimana pada awal pertandingan sempat memimpin 2-0 namun karena permainan kolektif dan perfeksionisnya ini mereka lebih memilih untuk tetap menyerang dan secara mengecewakan akhirnya mereka kecolongan dan harus mengakui keunggulan belgia di injury time.

Ya walaupun memiliki timnas yang sama kuat Timnas Jepang lebih memilih untuk tampil lebih stylish dibandingkan harus mengadaptasi pola permainan bertahan. 

Begitupun dari beberapa pemain yang dihasilkan biasanya pemain asal Jepang lebih memiliki suatu yang ditawarkan baru di Eropa ataupun bahkan melebur dengan jenis permainan Eropa seperti misalnya Hidetoshi Nakata, Shinsuke Nakamura yang diingat sebagai pemain Asia dengan spesialis tendangan bebas yang Unik, Keisuke Honda dengan tendangan kaki kidalnya yang keras, maupun yang paling membanggakan mungkin Shinji Kagawa yang memiliki satu gelar Premier League,  Takeshi Minamino dan Shinji Okazaki. 

Bahkan beberapa pemain diatas biasanya memiliki permainan yang bisa menyetarakan dengan pemain eropa dimana mereka lebih memiliki keahlian yang tidak hanya menonjolkan satu skill namun juga pengetahuan mereka dan skill permainan mereka selalu bisa menyetarakan dengan permainan tim-tim di Eropa

Nah itu lah beberapa alasan mengapa Jepang bisa dibilang sebagai negara dengan style yang lebih mencolok di sepakbola dibandingkan dengan timnas Korea Selatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun