Saya pikir psywar tidak perlu terlalu ekstrem seperti itu karena tugas Anda sebagai manajer adalah memenangi pertandingan tersebut dengan berharap mental lawan Anda akan terpengaruh, bukan menjadi senjata yang justru membuat Anda terlihat bodoh pada akhirnya.
Sedikit bergeser, apakah psywar merupakan suatu keharusan pada sepakbola modern yang dilakukan beberapa pelatih ternama seperti Fergie dan Jose Mourinho, atau justru psywaradalah hal yang manajer lakukan untuk keluar dari tekanan?
Menarik untuk dibahas karena pada pasalnya seorang Fergie dengan psywar a la Devin Loch yang timnya kala itu, Manchester United, tertinggal beberapa poin dari sang pemuncak klasemen, Newcastle United dan kemudian Manchester City.Â
Namun, sekarang para manajer di dunia melakukan psywar justru untuk satu pertandingan saja. Hal ini seakan menjadi bumbu dari sebuah konfrensi pers sepakbola yang ditunggu setiap media, atau mungkin media lebih peduli dengan sebuah psywar yang akan dilontarkan dibandingkan taktik yang manajer terapkan pada pertandingan tersebut.
Agaknya ini adalah omong kosong karena mental tim juara tidak akan terpengaruh dengan sebuah gertakan sambal sebelum pertandingan. Apalagi ketika kata-kata psywar manajer sampai membuat hubungan manajer menjadi buruk dengan manajer lain dan juga dengan fans yang kerap kali terprovokasi.
Ya, berlajarlah dari Fergie. Walaupun dia kerap kali melontarkan psywar, namun ia tidak pernah membuat hubungan dirinya dengan rival seperti Arsene Wenger, Jose Mourinho, atau Roberto Mancini menjadi rusak.
Pilihlah kata-kata yang tepat untuk melontarkan psywar, jangan terlalu berlebihan karena tugas manajer sebenarnya adalah mencari cara dengan kejeniusan dalam taktik yang akan digunakan dalam pertandingan, bukan hanya sekadar meruntuhkan mental lawan.
Itu semua penting, karena apabila psywar manajer lebih kuat daripada taktik yang ia racik, maka hasilnya akan jelas bahwa manajer tersebut hanya akan termakan kata-katanya sendiri.
pernah tayang di panditfootball.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H