Menurutnya, keuntungan melanjutkan studi di luar negeri selain prestisius juga akan memberikan eksposur internasional.
Antara lain dapat membangun jejaring dengan orang-orang dari seluruh dunia, memiliki pola pikir global, bahkan menjadi pemimpin dunia di masa depan.
Dalam kegiatan ini beliau juga menambahkan informasi bahwa beasiswa itu beragam dan tidak semua beasiswa mendapatkan full pendanaan kuliah, bahkan ada yang hanya mendapatkan 10%, 20% sampai 75% pendanaan saja dari biaya kuliah. Hal tersebut di karenakan ada ribuan beasiswa yang tersebar dan tidak semua beasiswa memiliki kriteria yang sama.
"Langkah nomor satu, kita harus mengetahui beasiswanya apa saja. Karena faktor penentu yang sulit itu beasiswanya," Ujarnya.
"Lihat persyaratannya apakah saya memenuhi syarat atau tidak. Sehingga kita tidak salah melangkah untuk beasiswa yang kita incar." imbuhnya lagi.
Adapun cara terbaik sebagai pemburu beasiswa adalah tidak malas, terutama dalam membaca panduan pendaftaran.
Di samping itu, pemburu beasiswa harus membuat urutan pendaftaran secara kronologis bagi tiap beasiswa karena setiap beasiswa memiliki urutan proses pendaftaran yang berbeda.
Hal penting yang patut dicermati adalah penguasaan bahasa. Nilai IELTS yang sesuai persyaratan perlu segera dimiliki dan tidak ditunda sehingga waktu penulisan esai lebih mudah diatur.
Serta pembuatan curriculum vitae (CV) dan esai yang sesuai juga menjadi nilai tambah bagi kelulusan beasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H