Belakangan ini, olahraga jogging mulai menjadi tren yang semakin populer di kalangan anak muda. Dulu, jogging atau berlari sering dianggap sebagai aktivitas yang biasa, melelahkan, dan membosankan. Namun, kini entah apa sebabnya, masyarakat, khususnya kaum muda, secara tiba-tiba menjadi rutin melakukannya, baik di pagi, siang, maupun malam hari. Namun, ada juga segelintir orang yang hanya ikut-ikutan atau merasakan FOMO (Fear of Missing Out), yaitu perasaan takut ketinggalan tren, informasi, atau pengalaman tertentu yang tengah berlangsung. Masyarakat sering kali merasa pesimis terhadap fenomena FOMO, tapi Fenomena FOMO kali ini banyak didukung oleh berbagai pihak karena mendorong kegiatan positif dan membantu masyarakat mengembangkan kebiasaan hidup yang lebih sehat. Daripada terlalu banyak tren anak muda yang terlalu banyak nongkrong, pamer kekayaan, dan kebanyakan bermain gadget, tren jogging ini menawarkan alternatif yang lebih positif. Kegiatan ini diharapkan dapat mengalihkan perhatian mereka dari kebiasaan buruk yang merugikan, seperti kecanduan gadget dan perilaku konsumtif yang tidak perlu.
Banyak di antara masyarakat yang baru mencoba olahraga ini menganggap bahwa lari dapat menjadi cara efektif untuk menghilangkan stres dan meningkatkan mood. Apalagi saat berlari sambil memperdengarkan musik yang semangat dan kita mampu menyamakan ketukan musik dan kecepatan langkah kita akan membuat pengalaman berlari jauh lebih menyenangkan. Dengarkan lagu-lagu yang energik akan memantik rasa lebih termotivasi untuk melanjutkan lari, bahkan dalam jarak yang lebih jauh dari yang kita bayangkan. Ditambah menikmati udara segar dan alam sekitar dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi kecemasan. Kombinasi 'mematikan' antara musik dan lingkungan tempat kita berlari, bukan tubuh kita yang merasa sehat tetapi menyegarkan jiwa.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H