Webinar kepenulisan, acara webinar kepenulisan jurnal Nasional dan Internasional dengan tema "kupas tuntas tembus di jurnal Nasional dan Internasional" sukses digelar pada Sabtu, 13 Mei  2023. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta yang memenuhi ruang webinar. Sekitar 150 pendaftar dari Sabang sampai Merauke mengikuti webinar tersebut dengan tekun dan seksama dari awal hingga akhir acara .
Malang --"Acaranya sangat menarik dan pemaparan para narasumber amat mencerahkan. Saya berharap Supremasiacademia menyelenggarakan lagi webinar serupa untuk membahas lebih detail persoalan kepenulisan, terutama di kampus saya jurnal bisa menjadi syarat kelulusan pengganti skripsi," komentar seorang peserta, ke Panitia usai acara, Senin, 15 Mei 2023.
Acara ini di selenggarakan oleh kolaborasi dua bidang keilmuan dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Supremasi hukum, yakni BPO Supremasiacademia dan bidang riset dan keilmuan. Acara ini di hadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga masayarakat .
Kepenulisan menjadi suatu bidang yang wajib ditekuni, terkhusus dalam perguruan tinggi. Kepenulisan menjadi bidang vital yang harus dintekuni oleh mahasiswa maupun dosen. Berbagai ide dan ilmu pengetahuan akan lebih efektif jika di sampaikan melalui media kepenulisan, selain itu kepenulisan juga dapat memperkuat catatan akademisi dan menajamkan kemampuan analitik. Webinar ini bertujuan agar masyarkat dapat membudidayakan kepenulisan menjadi sebuah aktualisasi keilmuan yang didapatkan dalam ruang ruang diskusi maupun bangku perkuliahan/sekolah.
"saya sangat mengapresiasi kegaiatan ini, sekelompok mahasiswa akademis dapat menyelenggarakan acara sebesar ini. Saya berharap terutama kepada para mahasiswa agar budaya menulis dapat menjadi budaya positif" ungkap Prof. Dr. Harries Madiistriyatno, S Hum,.M.Si selaku pemateri pada acara webinar kepenulisan jurnal Nasional dan Internasional. Urgensitas kepenulisan dewasa ini semakin menjadi pacuan dalam sistem pendidikan, terutama dalam kepenulisan jurnal.
Dalam proses pembuatan karya ilmiah pastinya diharuskan untuk akrab dengan literatur yang sangat banyak, selain itu dengan kebiasaan menulis berati kita membangun budaya membaca pula. Dari sekian banyak literatur, kita akan memilah dan memetakannya sehingga  bisa mendapatkan konten referensi yang di butuhkan. Sehingga kita dapat membangun kerangka berfikir yang kompherensif.
Kebutuhan akan kepenulisan menjadi suatu urgensitas yang tidak bisa di lalaikan. Dalam era society 5.0 dimana segala akses semakin luas dan berbagai fasailitas yang menunjang keilmuan semakin mudah di dapatkan sehingga karya karya kepenulisan masyarakat semakin menjadi perhatian khsusus, terutama bagi para akademisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H