Mohon tunggu...
Gilang Andi Nugroho
Gilang Andi Nugroho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Saya mahasiswa fakultas pertanian dan bisnis, UKSW, Salatiga Alamat lengkap rumah saya RT.4/RW.4 tugu, bener, kec. Tengaran, kab.semarang, Jawa tengah. Hobi saya dalam bidang berkebun dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pangan 2019: Mengulas Festival Ketahanan Pangan se-Jawa Tengah

30 Oktober 2019   00:05 Diperbarui: 30 Oktober 2019   00:21 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pangan, pangan, pangan......... siapa yang tidak butuh pangan? Semua manusia pastilah butuh pangan, dari sayur mayur, buah, tanaman pokok sampai, kebutuhan daging. Banyak sekali macam-macam tanaman yang dapat menjadi sumber pangan diekitar kita, bahkan tiap daerah pun memiliki tanaman yang menjadi khas daerah disana. Sekarang siapa yang tahu setiap tanggal berapa hari pangan sedunia dirayakan? Benar, setiap tanggal 16 oktober diperingati hari pangan sedunia. Tema hari pangan sedunia pada tahun 2019 ini adalah "tindakan kita adalah masa depan kita. Pola makan sehat, untuk #zerohunger 2030". Tema ini memiliki makna yaitu tidakan kita sekarang ini akan mempengaruhi apa yang terjadi di masa depan kita dan tidakan itu bertujuan pada tahun 2030 sudah tidak terjadi kelaparan di dunia.

pada tanggal 25-27 oktober 2019 kemarin pastilah warga Salatiga tidak menyangka kalau kotanya menjadi tuan rumah untuk acara hari pangan se-jawa tengah. What??? Tuan rumah utnuk hari pangan ? benar semua kota dan kabupaten se-jateng bahkan universitas yang ada di jawa tengah pun ikut memeriahkannya. Disana tersedia banyak sekali stand-stand yang menampilkan tanaman pangan khas daerah mereka. Penjualan sembako murah dan beberapa acara lainnya diselenggarakan pada perayaan tersebut. Bahkan perayaan ini dihadiri oleh walikota salatiga bapak H. Yulianto, S.E., M.M dan bapak H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. selaku gubernur jawa tengah. Bahkan mesin-mesin mekanisasi pun ditampilkan pada sebuah stand yang ada disana. Akan tetapi selain tanaman pangan, pada perayaan ini juga dimeriahkan oleh stand-stand tanaman hias seperti pohon bonsai, sukulen, dan aneka macam bunga. Bahkan ada juga stand yang menampilkan beraneka macam ikan hias. Jadi saat kita masuk atau datang ke acara tersebut, saya jamin anda tidak akan jenuh karena beraneka macam stand ditampilkan disana.

Tetapi yang saya soroti dari perayaan ini tertuju pada stand milik kampus UKSW dan stand miliki dinas pertanian blora. Kenapa saya soroti? Karena kedua stand tersebut saya anggap memiliki suatu produk yang sangat bagus. Pertama untuk stand milik universitas satya wacana (UKSW) salatiga yang menampilkan beberapa produk sayur hidroponik. Hal ini saya anggap menarik karena hal ini dapat mengatasi keterbatasan lahan untuk budidaya tanaman sayur. Dengan metode ini saya harap ketahanan panagn di bidang sayur mayur dapat teratasi dan tidak ada alasan keterbatasan lahan lagi. Teknik hidroponik ini menyajikan teknik budidaya tanpa media tanah. Kok bisa? Karena hidroponik ini mengunakan air dengan campuran pupuk/ nutrisi untuk tanaman tersebut yang dialiri sampai kebutuhan tanaman tersebut dapat terpenuhi. Rangkaian pipa dibuat sedemikian rupa untuk untuk tempat saluran nutrisi serta tempat penanaman sayur tersebut. hasil dari teknik inipun saya rasa cukup berhasil  karena melihat dari buah tomat ceri dan sayur selada yang dipaparkan cukup sehat dan memiliki cita rasa yang enak.

Setelah itu saya akan mengulas stand milik dinas pertanian kabupaten blora. Mengapa saya soroti ini? Dikarenakan stand miliki mereka menampilkan tanaman pokok yang dapat menjadi pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat kita. Tanaman tersebut yaitu tanaman gembili dan tanaman uwi. Mungkin generasi millenial sekarang ini tidak mengetahui tanaman apa itu. Tanaman ini merupakan tanaman sejenis umbi-umbian yang menyimpan cadangan makanan mereka dibagian batang bagian bawah/ batang yang tertutup tanah. Jadi kita tidak perlu kawatir bila kita mengalami kekurangan beras yang menjadi makanan pokok utama kita. Hanya mungkin kita harus membiasakan dalam mengkonsumsinya supaya kita tidak tergantung terus terhadap beras sebagai pemenuhan kebutuhan karbohidrat kita.

Memang sangat menarik perayaan hari pangan se-jawa tengah pada tahun 2019 ini, banyak hal yang menarik dan baru kita kenali ada disana. Bahakan alternatif-alternatif pangan pun ada disana. Jadi pengetauan kita akan bertambah dengan adanya acara ini. Oleh karena itu datangilah setiap acara perayaan hari pangan ini untuk menambah wawasan kita, hehehe.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun