Mohon tunggu...
Gilang Anarki
Gilang Anarki Mohon Tunggu... Lainnya - Hah? Apa?

Mendengar adalah keahlianku, terkadang. Seorang petualang, tidak suka diatur, dan agak sembarangan. Saya akan melihat dunia dari sudut pandang orang kalimantan, lalu menulisnya disini. Follow untuk update tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Seperti Biasanya ke Mana?

14 Mei 2020   06:04 Diperbarui: 14 Mei 2020   06:30 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari kesekian Corona menyerang, hari kesekian juga dunia melawan, tak lupa hari ini hari pertama di 10 malam terakhir ramadhan. Aku selalu mengatakan kepada diriku sendiri, kemana ramadhan yang saat ini aku rindukan.

Padahal jauh hari sebelum ramadhan tahun ini berawal, aku merindukan ramadhan, aku ingin bermesra dengannya, mencurahkan semua duka dan suka kepada-Nya dengan amat serius, yang tak mau dunia mengganggu. Tapi, siapa sangka Covid-19 datang terlebih dahulu, sehingga membuat ramadhan 1441 H kali ini kehilangan hiruk pikuknya.

“Kerinduan tak sepenuhnya lunas” gumamku. Dengan berat hati mengenyampingkan perasaan rasa syukur, maka hal-hal seperti; buka bersama keluarga besar, ngabuburit keluar cari bukaan, tarawih dan tadarusan di mushola kesayangan, atau hanya sekedar mendengar orang berteriak ‘sahur’ di waktu sepertiga malam dan masih banyak lainnya, itu semua belum terbayarkan. Namun, apapun yang terjadi, seorang muslim harus selalu mensyukuri apa yang menjadi kehendak Tuhan semesta alam. 

Jika ditilik kebelakang, bahkan Tuhan menjawab keinginanku dengan lebih, dan ini tentu hal yang jangan sampai disesalkan. “Ramadhan terbaik yang pernah ada” kira-kira seperti itulah jika kesadaranku bisa berucap.

Sebosan-bosannya mendengar ramadhan diagungkan, tetap tak akan bisa mengalihkannya ke yang lain. Jika seseorang telah mengetahui betapa mulianya bulan ramdhan, pasti tak akan berhenti mulutnya berdoa dan berdzikir mengagungkan Tuhan pemilik ramadhan.

Saat yang mulia bersabda bulan ini penuh pengampunan dan kalian percaya, maka selanjutnya pastikan kalian imani dan pintakan.

Saat yang mulia bersabda bulan ini dibukakannya pintu surga dan kalian percaya, maka selanjutnya pastikan kalian imani dan pintakan.

Saat yang mulia bersabda bulan ini penuh rahmat dan kalian percaya, maka selalu pastikan diri kalian tak akan lupa mengimani dan memintakannya.

Waktu tidak ada seorangpun yang mengetahuinya kecuali Sang Maha Tahu, entah itu waktu dunia atau waktu kita yang selesai, pastikan saja pemanfaatan emas yang kalian pegang saat ini, berguna.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun