Mohon tunggu...
Gilang Adhi Nugraha
Gilang Adhi Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo

Seorang mahasiswa sekaligus freelance graphic designer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN MIT UIN Walisongo Adakan Webinar Kesehatan Diet Sehat di Kalangan Gen Z

28 Agustus 2022   20:55 Diperbarui: 28 Agustus 2022   20:57 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PATI---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah ke-14 (KKN MIT DR-14) UIN Walisongo Semarang kelompok 32 mengadakan webinar kesehatan dengan judul "Diet Sehat dikalangan Generasi Z" dengan memanfaatkan aplikasi jarak jauh yakni Zoom Meeting (28/07/22).

Acara webinar kesehatan ini diselenggarakan karena adanya persepsi dua makna dari beberapa anak generasi Z tentang pemahaman diet yang sebenarnya.

Ibu Eny Pujiastuti, Amd. Keb ,selaku narasumber menjelaskan bahwa diet yang sesungguhnya bukanlah tidak makan namun arti diet adalah makan.

"Jadi, diet yang akan saya bahas pertama adalah pemenuhan gizi pada tubuh dengan makan makanan yang seimbang ditengah maraknya junkfood saat ini. Yang kedua, yakni diet untuk menurunkan berat badan yang berlebihan. Biasanya kasus ini terjadi pada remaja perempuan karena merasa tubuhnya kurang ideal." Tutur Beliau.

Webinar ini dicetuskan oleh Divisi Lingkungan dan Kesehatan dengan tujuan untuk memotivasi generasi Z agar mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan menerapkan pola hidup sehat.

Menurut Badan Pusat Statistik, Generasi Z adalah penduduk yang lahir pada tahun 1997-2012 dengan perkiraan usia 9-24 tahun. Dalam Riset Tirto yang melibatkan 1.201 responden (7-21tahun) di Bandung, Denpasar, Jakarta, Surabaya, Tangerang dan Yogyakarta. Mayoritas Gen-Z masih sering makan di rumah. Namun, ada sebagian yang memilih makan diluar. Faktanya, semua makanan kekinian mengandung tinggi gula, tinggi garam, tinggi lemak, rendah serat dan rendah micronutrien

Ahmad Rasyid, salah satu peserta webinar kesehatan menanyakan terkait diet sehat yang efektif dilakukan.

"Saya suka olahraga kardio minimal dua kali dalam satu minggu dan juga makan dua kali dalam sehari, namun berat badan saya tidak berkurang. Apakah diet yang saya lakukan itu  kurang efektif? Lalu mengapa, banyak orang yang makan sedikit tapi cepat gemuk dan yang makan banyak justru tidak mengalami perubahan?" Tanya nya.  

Ibu Eny menjelaskan bahwa kalori yang dibutuhkan oleh setiap tubuh itu berbeda-beda tergantung pada berat badan, tinggi badan dan pola makan.

tangkapan layar
tangkapan layar
"Saya menyarankan untuk mengkonsumsi gula rendah kalori dan hindari minum air es agar diet yang dilakukan mas Rasyid efektif" Jawab Ibu Eny.

Dalam materinya, Ibu Eny juga menjelaskan bahwa melewatkan sarapan pagi juga memicu berat badan yang tidak sehat karena orang tersebut akan merasa lebih lapar sehingga memilih mengkonsumsi camilan yang tanpa sadar membuat berat badannya bertambah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun