Tak ada pemain yang mencetak lebih banyak gol di Liga Primer Inggris selain Dominic Calvert-Lewin, terhitung Calvert-Lewin menghimpun 13 gol sejak Everton ditangani Carlo Ancelotti. Uniknya, 12 dari 13 gol selesai dengan satu sentuhan saja -- hingga pekan ketiga Calvert-Lewin telah melakukan gol satu sentuhannya sebanyak 4 kali.
Sejak melakukan debutnya bersama Everton pada Desember 2016 lalu, Calvert-Lewin memang tak pernah menelurkan dua digit gol dalam semusim. Namun kedatangan Don Carletto disisa musim 2019/20 lalu membuat produktifitas golnya meningkat.
Total 8 gol yang dilesatkan pemain berpaspor Inggris itu atas bimbingan langsung Don Carlo disisa musim lalu. Sementara sejauh ini, di musim barunya 2020/21, setidaknya sepanjang tiga pekan awal Calvert-Lewin telah membukukan lima gol.
Lewin bukanlah pemain yang hobi mencetak gol-gol yang akrobatik, justru kesimpelannya dalam bermain berbanding lurus dengan efektifitasnya dalam mencetak gol. Tak ada gol yang dicetak secara spektakuler dari tendangan jarak jauh, melewati banyak lawan, atau gol salto serta gol yang berbau akrobat. Semua dilakukan dengan proses yang amat sederhana: one touch.
Berbicara one touch tentu identik dengan atribut yang dimiliki oleh salah seorang penyerang dari negeri pizza yakni Filippo Inzaghi. Pengaruh Ancelotti di dalam dan di luar lapangan agaknya terlihat jelas di Everton. Di luar lapangan, Ia mampu memperlihatkan instingnya dalam hal merekrut pemain, kedatangan James Rodriguez dan Allan jadi bukti sahih.
Sementara itu di dalam lapangan, Ancelotti berhasil memoles beberapa pemain lama salah satunya Calvert-Lewin. Bahkan Ia mengakuinya secara terang-terangan mengenai hal ini bahwa Calvert-Lewin memang diproyeksikan untuk mendekati level bermain Inzaghi.
"Saya pernah punya striker fantastis seperti Inzaghi yang mencetak 300 gol dan 210 diantaranya dibuat dengan satu sentuhan. Seorang striker harus fokus dalam kotak penalti dan saya pikir Calvert-Lewin sangat paham dengan itu," tukas Ancelotti. Seperti dinukil dari BBC.
"Calvert-Lewin memiliki kecepatan, dia bisa melompat dengan tinggi dan punya kekuatan. Dimana Ia lebih berkembang di dalam kotak penalti," pungkasnya.
Pernyataan senada juga dilontarkan sang pemain, Ancelotti memang menempa finishing yang sering Ia tampilkan (satu sentuhan, read) di pertandingan dalam setiap latihan sehingga Calvert-Lewin tak ubahnya dibentuk untuk menjadi Inzaghi anyar di Inggris.
"Carlo Ancelotti mendukung saya setiap hari untuk melakukan finishing dengan satu sentuhan dalam kotak penalti ke gawang yang kosong. Senang mengetahui apa yang saya kerjakan dalam latihan akhirnya berbuah di lapangan," bebernya.