Proyek Naturalisasi Jilid II dari Brasil
Proyek yang penulis maksud bukanlah beberapa yang telah terjadi seperti proses naturalisasi Beto Goncalves atau Otavio Dutra. Melainkan proyek besar untuk tujuan yang lebih besar lainnya. Tengah ramai dalam perbincangan masyarakat bola tanah air jika sepak bola Indonesia mulai kedatangan beberapa pemain berpaspor Brasil dengan usia di bawah 20 tahun.
Teranyar Thiago Apolina Pereira dan Maike Henrique Irine de Lima yang bergabung dalam sesi latihan Persija Jakarta. Status dua pemain tersebut masih seleksi dan kabarnya dua pemain yang berposisi sebagai gelandang itu merupakan titipan dari PSSI untuk melanggengkan proyek terbaru mereka menjelang Piala Dunia U-20. Informasi tersebut memang belum sepenuhnya benar, bisa saja dua pemain tersebut merupakan rekomendasi langsung dari Sergio Farias yang sama-sama memiliki paspor Brasil.
Namun rumor semakin kuat kala Arema juga kedatangan dua pemain belia dari negara yang sama, Brasil. Mereka adalah Pedro Henrique (striker) dan Hugo Guilherme (stoper) yang masih berusia 19 tahun. Pedro sendiri sebelumnya berkarir bersama salah satu tim kelompok usia di Liga Pro Portugal, Deportivo Chaves. Sementara rekannya, bermain bersama Hugo di Seri B Brasil, Cuiaba.
Kedatangan para pemain belia dari Brasil ini dianggap berkah tersendiri bagi klub bersangkutan, sebabnya pada lanjutan Liga 1 2020, terdapat regulasi anyar yang diamandemenkan, yakni harus memasukkan pemain U-20 dalam Daftar Susunan Pemain (DSP). Oleh karenanya, Presiden Persija, Mohamad Prapanca, tak menampik bila kedatangan Meike dan Thiago sebagai bagian dari upaya mencari tambahan pemain U-20.
"Maka itu kami memutuskan coba menambah pemain asing untuk melengkapi komposisi tim. Lalu apakah nanti kami pakai semua atau salah satu saja, tergantung dengan situasi dan kondisi hingga kebutuhan tim," Imbuh Prapanca. Seperti dinukil dari Bola.com.
Bila Thiago, Meike, Pedro, dan Hugo lolos seleksi di Persija dan Arema maka proyek naturalisasi jilid II dari Brasil bisa semakin gencar dilakukan. Bahkan wartawan olahraga senior, M. Niagara, jauh-jauh hari telah mengklaim bahwa PSSI akan melakukan naturalisasi besar-besaran untuk melengkapi skuad Timnas U-20.
Ia menyatakan dalam sebuah acara "Bincang Bola" yang diselenggarakan oleh TribunNetwork, pada video yang diunggah pada (30/7) di akun YouTube Tribun Jabar, bahwa ada sekitar 200-an pemain Brasil yang disiapkan untuk membela tim samba di Piala Dunia U-20, namun tak semuanya bisa membela tim tersebut sehingga pemain Grade B/yang tersisih dari Brasil itu diklaim bakal masuk ke Indonesia.
"Ada sekitar 5-6 pemain belia dari Brasil yang akan datang ke Indonesia dan anak-anak ini adalah 200 dari anak-anak di usianya yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20. Namun kemudian, tak semuanya bisa masuk. Tapi levelnya itu A dan B, level B nya saja sudah di atas kita," kata Niagara dalam perbincangan tersebut.
Bila benar apa yang diutarakan oleh jurnalis senior yang juga pernah dilibatkan dalam tim investigasi naturalisasi pemain dari Belanda pada tahun 2010 silam itu oleh PSSI benar adanya. Maka PSSI meneruskan tren lama, mereka selalu berbicara prestasi tanpa program yang kongkrit.
Semoga hal demikian tak betul-betul terealisasi, sebab bila kita berkaca pada pengalaman empiris, apa yang sudah diberikan para pemain naturalisasi terdahulu. Prestasi, kejayaan, atau nihil? Sejauh ini kontribusi mereka hanya mengantarkan Indonesia ke final tanpa meraih gelar juara, sebuah prestasi yang juga pernah kita raih bersama para pemain pribumi.