Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Psy War Atalanta untuk PSG

16 Juli 2020   00:17 Diperbarui: 16 Juli 2020   00:16 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami sedang bersiap-siap untuk PSG, tetapi juga ingin berjuang sampai akhir di Serie A. Saya pikir cara terbaik untuk bersiap-siap untuk 12 Agustus adalah tetap memainkan pertandingan Serie A dengan mental, intensitas, dan fokus yang tepat. Kami berada di Liga Champions untuk musim depan, tempat kedua atau ketiga bukan tujuan utama, tapi kami masih bisa mencoba sementara di sini," terangnya.

Gasperini sebenarnya tak bisa menebak siapa yang lebih baik jelang bergulirnya perempat final. Sebab meskipun Atalanta bisa dikatakan lebih siap karena telah melewati 13 pertandingan yang kompetitif di Serie A, dirinya tak menganggap sebelah mata persiapan PSG yang hanya memainkan dua pertandingan Piala Perancis.

"Saya tahu PSG memainkan dua pertandingan Piala di Perancis sebelum Liga Champions. Saya tidak tahu apakah lebih baik memiliki 13 pertandingan di Serie A seperti kami atau dua pertandingan kompetitif ditambah beberapa pertandingan persahabatan. Kita lihat saja nanti," tambahnya lagi.

Sebabnya lagi, disamping lebih panas menjelang meladeni PSG, Atalanta dibayangi risiko kelelahan. Sementara tim lawan lebih diuntungkan dengan pertandingan yang jauh lebih sedikit sehingga Icardi cs bisa lebih fresh.

"Ini seperti mengatakan kami bermain setiap tiga hari dan karena itu lelah, sesuatu yang saya tidak percaya sama sekali. Demikian pula, saya tidak percaya bahwa PSG tidak akan siap karena mereka belum bermain," lanjutnya.

Meski pertandingan perempat final ini sangat penting bagi publik Bergamo. Gasperini menerangkan bahwa secara teknis Ia belum melakukan analisis terhadap permainan yang digalang oleh Neymar dan Mbappe itu.

"Saya belum mempelajari Neymar dan Kylian Mbappe, tetapi mereka adalah dua pemain terbaik di dunia. Ada rasa percaya diri yang berlebihan ketika kami memilih PSG, tetapi kami tidak boleh lupa bahwa ini adalah tim yang luar biasa," lanjut dia lagi.

Kedua tim memiliki lini serang yang produktif, jadi tak heran jika kemudian Gasperini menggaransi laga ini takkan berakhir 0-0 dan bagaimana pun akan memaksa timnya untuk terus mencetak gol.

"Ketika Anda menghadapi tim-tim tingkat ini, Anda dapat memeriksa kekuatan mereka, kelemahan mereka, tetapi Anda tak harus mengubah sifat Anda. Yang saya tetap yakin adalah bahwa permainan ini takkan berakhir 0-0, jadi jika Anda ingin mendapatkan hasil, Anda harus mencetak gol," pungkasnya.

Sementara itu, pelatih PSG, Thomas Tuchel, seolah menyadari psywar-psywar yang Atalanta gaungkan di level kompetisi domestik Italia lewat hasil pertandingan yang menarasikan betapa berbahayanya Duvan Zapata cs di depan gawang.

"Laga menghadapi Atalanta akan sangat sulit, akan ketat. Mereka tim berkualitas. Kita sudah lihat saat mereka menghadapi Juventus. Mereka tim yang seimbang saat menyerang dan bertahan. Tim yang sangat kuat bermain fisik. Tapi, kami belum bisa memikirkan itu saat ini," pekik Tuchel. Seperti dinukil dari Sportskeeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun