Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Mason Berpotensi di Inggris

10 Juli 2020   16:59 Diperbarui: 10 Juli 2020   17:00 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tahun berselang, Mount sudah bermain reguler di skuad binaan dan sukses mencetak gol pertamanya di level itu kala bersua Liverpool pada Agustus musim 2016/17. Ia juga bermain untuk tim yang berlaga di Youth Cup dengan ban kapten yang melingkari lengannya sampai Ia mengangkat trofi sekaligus menandakan kesuksesan keempat mereka secara beruntun di kompetisi tersebut.

Ia meninggalkan tim junior lewat pintu yang terbuka di Vitesse Arnhem pada 2017/18. Sebagai pemain pinjaman, penampilannya cukup apik dengan mengemas 14 gol dan membawa Vitesse ke Liga Europa. Mount juga tampil mengesankan di kasta kedua kompetisi antar klub paling bergensi di Eropa itu sehingga Ia dinobatkan sebagai Player of The Year Vitesse. Dengan pencapaian itu pula Ia mendapat tiket berlatih dengan tim nasional senior Inggris.

Pada Juli 2018, Ia menyetujui proposal peminjaman dari Derby County yang berlaga di Championship Division (kompetisi divisi dua di Inggris). Disanalah Ia bertemu dengan legenda Chelsea, Frank Lampard serta orang yang pernah membesutnya di tim muda Chelsea, Jody Morris.

Mount seolah menemukan lingkungan yang tepat di Derby apalagi pelatihnya merupakan seorang gelandang elegan di Chelsea pada masanya. Mount menjadi bagian integral klub, Ia baru berusia 20 tahun di musim itu namun Mount telah berhasil menarasikan dirinya sendiri sebagai gelandang produktif melalui kombinasi gol dan assist dengan total 16.

Bersama Lampard, Ia nyaris membawa Derby promosi ke Premier League. Sayang, the Rams gagal di laga terakhir. Disaat yang sama putra dari Tony Mount itu cedera sepanjang Februari dan Maret. Derby hanya mampu memenangi dua dari 10 laga yang mereka lakoni pada periode tersebut.

Meski gagal membawa klub promosi ke kompetisi teratas di Inggris, Mount tetap bisa bermain di Premier League bersama Chelsea. Secara kebetulan pula di musim 2019/20 ini Ia kembali ke Chelsea bersama Frank Lampard.

Sejauh ini, statistiknya pun tebilang bagus. Sebagai seorang gelandang, atribusi umpan jadi ukuran paling relevan untuk menilai pemain yang satu ini di Chelsea. Ditilik dari statistik distribusinya cukup tinggi di angka 86% dari total umpan 1156 dan 990 umpan sukses diantaranya.

Sementara itu, Mount punya berbagai macam atribut lainnya sebagai bukti kualitasnya sepanjang musim ini, diantaranya 34.00 passes per match, 0.18 goal per match, 75 shot, 28 shot on target, 37% shot accuracy, 24% cross accuracy, 44% tackle success, 28 block shot, 16 interceptions, 17 clearence, 123 memenangi duel. Pemain yang lahir di Portsmouth 21 tahun silam ini juga sangat sedikit melakukan kesalahan, 8 big chances missed dan 0 errors leading to goal.

Tak heran jika kemudian salah satu mantan pemain Chelsea musim 1997-2001, Gus Poyet, menilai bahwa Mount bakal meneruskan jejak gemilang pelatihnya, "Super Frank" merupakan top skor klub dengan 211 gol dan koleksi 13 trofi sepanjang karirnya membela Chelsea.

"Mason Mount mirip dengan Frank Lampard. Meski masih muda, permainannya sudah menawan. Dia punya mentalitas dan kemampuan yang diinginkan Frank Lampard. Saya suka cara pergerakan dia dan harus diakui itu tidak mudah," terang Poyet. Seperti dinukil dari Bleacher Report.

Namun demikian, Poyet tak ingin Mount merasa terbebani untuk mengikuti jejak pelatihnya di Stamford Bridge. "Ya, begitu dini memang jika membandingkan Mason Mount dengan Frank Lampard. Lebih baik, jangan menaruh banyak beban di pundaknya dan biarkan dia berkembang setiap musim," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun