Pada sebuah dokumen yang bocor pada Rabu (6/5), Kanselir Jerman, Angela Merkel, memberi lampu hijau agar Bundesliga I dan II segera kembali beroperasi.Â
Meski begitu, Jerman masih menerapkan larangan kerumunan massa hingga 31 Agustus mendatang. Artinya Bundesliga dipastikan berlanjut dengan opsi tanpa penonton di stadion.
"Bundesliga telah diberi lampu hijau untuk melanjutkan kompetisi dalam beberapa minggu mendatang oleh kanselir Angela Merkel," demikianlah tajuk tulisan media Jerman, Bild, yang dilansir Daily Mail. Rabu (6/5).
Tak heran jika kemudian banyak klub yang menyambut baik keputusan pemerintah Jerman untuk mengendurkan karantina. Adapun sebagai langkah antisipatif, mereka siap menghimbau para fans untuk tidak datang ke stadion. Seperti yang dilakukan oleh salah satu peserta, Eintracht Frankfurt.
Melalui Direktur Olahraga, Fredi Bobic, klub berjuluk Die Adler ini mewanti-wanti supaya fans diam di rumah, sebab jika mereka datang ke stadion maka hukuman berat telah menanti mereka.
Namun, tak semua klub melakukan himbauan serupa. Rival sekota Borussia Dortmund misalnya, mereka menawarkan terobosan kreatif, yakni dengan cara menghadirkan cupboard yang bergambar wajah penonton ke stadion.
Antusiasme supporter pun cukup besar -- hingga artikel ini ditulis -- aksi yang dilakukan Gladbach telah menarik sekitar 16.500 penonton dengan rincian 4.500 rampung dan sisanya masih dalam proses pembuatan.
"Tidak ada keuntungan yang didapat, dan ketika 'perang dimenangkan' kita semua dapat kembali ke stadion," pekik delegasi fans Gladbach, Thomas Weinmann, seperti dinukil dari situs resmi Bundesliga Jerman.
"Semua orang dapat mengambil potret mereka dalam plastik sebagai suvenir dari waktu yang tak terlupakan. Penyelenggara kampanye sering dibanjiri pesanan. Kami hampir tidak dapat terus mencoba menginstal semuanya. Tapi kami jelas senang dengan dukungan luar biasa yang diterimanya," sambung dia.
Kasus Corona Baru di Bundesliga II Tak Pengaruhi Rencana Awal
Klub yang berlaga di tingkat kedua kompetisi Liga Jerman atau Bundesliga 2, Dinamo Dresden, mesti menjalani karantina selama dua minggu setelah dua pemainnya dinyatakan positif Corona. Kabar tersebut tersiar tepat sepekan jelang Bundesliga kembali bergulir.
"Faktanya adalah bahwa kita tidak bisa melatih atau berpartisipasi dalam permainan 14 hari ke depan," ungkap Direktur Olahraga Dresden, Ralf Minge, seperti dinukil dari Bolalob.
Meski begitu, CEO Bundesliga, Christian Seifert, menilai bahwa kasus di Dresden takkan memengaruhi rencana awal. Bundesliga tetap akan diputar pekan depan. Seifert juga tengah mencari solusi bagaimana dua pertandingan awal Dresden yang tak bisa dimainkan.
"Untuk divisi kedua, itu berarti saat ini dari 81 pertandingan, dua pertandingan Dynamo Dresden tidak dapat dimainkan. Kami harus melihat bagaimana menghadapinya. Kami tidak mengubah tujuan kami, dan kami tidak mengubah rencananya. Tujuannya tetap bisa menyelesaikan musim," kata Seifert seperti dinukil dari The Guardian.
Sang CEO kompetisi menegaskan kasus Dresden tak berarti mengganggu 81 laga Divisi II, mereka bisa melakukan re-schedule dua laga awal Dresden selepas masa karantina berakhir, pada periode 26-27 Mei mendatang, dengan cara memadatkan pertandingan Dresden.
"Hanya karena mereka harus di karantina selama 14 hari tidak berarti kami harus mempertanyakan kelanjutan divisi kedua. Itu cuma dua laga dari 81 pertandingan. Ada sejumlah pertandingan yang ditunda, yang berarti tidak mungkin menyelesaikan musim. Tetapi, setiap angka memang harus dikatakan saat-saat ini. Itu tergantung berapa banyak tim yang terpengaruh, dan berapa banyak waktu yang tersisa untuk menyelesaikan musim," tegas dia.
Seperti diketahui, Dynamo Dresden dijadwalkan akan bertemu dengan Hannover pada 17 Mei 2020. Namun melihat situasi yang terjadi tentu otoritas kompetisi sepak bola Jerman (DFL) tengah menggodok rencana baru terkait penundaan laga tersebut.
Danke Gladbach!
Kampanye untuk mensiasati pertandingan tertutup tanpa penonton yang dibuat oleh Gladbach bisa jadi solusi paling konkrit bagi klub-klub lainnya termasuk klub mancanegara yang berlaga di luar Jerman sendiri.
Setidaknya ribuan karton berbentuk wajah yang memenuhi tribun Borussia Park bisa jadi obat atas sepinya pertandingan di stadion. Sebab menurut perhitungan, dalam setiap laga di Bundesliga yang berlangsung tertutup -- mungkin di Liga lainnya juga sama -- akan mengumpulkan sedikitnya 213 orang, itu sudah termasuk pemain, staff, perangkat pertandingan, hingga panpel.
Tentu, dengan jumlah ratusan orang yang hadir sebagai stakeholder menarasikan perubahan yang signifikan sebagaimana pertandingan sepak bola pada normalnya yang bisa menyedot ribuan orang hadir di stadion dalam satu laga.
Tapi dengan adanya kampanye tersebut, cukup banyak pesan yang bisa didapat. Selain mengedukasi penonton agar diam di rumah, hasil dari penjualan tiket bisa untuk menutupi defisit kalkulasi biaya pertandingan.Â
Sebabnya menggelar sebuah pertandingan itu juga perlu biaya, mulai dari perizinan, transport panpel, perangkat pertandingan, dll.
Andai ada lebih, dana tersebut juga bisa disalurkan kepada badan amal. Sebuah terobosan yang sarat makna. Danke Gladbach!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H