Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Flat Earth FC, Kampanye Teori Bumi Datar dan Mimpi Liga Champions

6 Mei 2020   15:31 Diperbarui: 8 Mei 2020   09:47 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mengenyam karier belianya bersama tim muda Atletico Madrid dan Rayo Vallecano sebelum akhirnya salah satu jejaknya sebagai pemain profesional bisa ditemui di Sporting Gijon, Ia melakukan debutnya di La Liga pada 2011 silam sebagai pemain belakang, dimana pada tahun yang sama Ia juga memutuskan buat pensiun dini, ketika usianya baru menginjak 23 tahun.

Porves tak punya riwayat cedera atau masalah teknis lain ketika memutuskan gantung sepatu. Alasannya begitu berbeda dari pesepak bola pada umumnya, Ia mengeluarkan pernyataan idealisnya terhadap dunia sepak bola modern. 

Porves menganggap esensi sepak bola telah mati, sebab menurutnya sepak bola profesional hari ini hanya lingkup yang memfasilitasi uang dan korupsi. Sebuah gambaran kapitalisme yang nyata adanya.

 "Apa yang saya lihat dari dalam [sepak bola] membuat semuanya menjadi jelas. Sepak bola profesional saat ini hanya sebuah lingkup yang memfasilitasi uang dan korupsi. Itu adalah gambaran kapitalisme, dan kapitalisme adalah jalan kematian untuk sepak bola," demikian kata Porves dikutip dari The Guardian.

Berkenaan dengan keyakinan teori bumi datar, Porves secara terang-terangan berbicara dalam sebuah wawancara bersama Lorena Gonzalez dari MARCA, Ia mengutarakan bahwa ada bahaya mengintai jika terus menerus berbohong kepada publik mengenai teori sains saat ini.

"Keyakinan bahwa dunia ini bulat membuat individu tidak mewakili apa-apa, itu membuat kita kerdil. Kami belum mendapatkan petunjuk tentang apapun, saya yang pertama, dan hampir semua yang mereka katakan adalah bohong. Hanya sedikit dari kita yang kesulitan mempertanyakan berbagai hal. Kami dapat melakukan sesuatu yang sangat menyenangkan dengan klub sepak bola," pekik dia.

"Kami [sebagai masyarakat] melakukan hal-hal yang bisa berbahaya, jika orang mulai menanam lebih banyak kebohongan, sistem pendidikan rusak, sains juga ... saya telah diberitahu berkali-kali bahwa saya gila, tetapi tidak. Satu-satunya hal yang saya lakukan adalah meragukan. Jadi selamat datang kegilaan," tambahnya.

Flat Earth FC baru akan memulai petualangannya di Tercera Division atau tingkat keempat dalam piramida kompetisi sepak bola Spanyol. Namun Porves benar-benar memiliki rencana yang besar untuk klubnya. Termasuk mimpi bermain di Liga Champions.

"Saya ingin bermain di Liga Champions. Kami adalah klub pertama yang tidak berdasarkan lokasi [unsur kedaerahan], para penggemar didapat dari seluruh penjuru dunia dan jumlah permintaan tiket musiman yang kami terima sangat luar biasa. Kami tidak mempromosikan cinta pada warna apapun, tetapi untuk sebuah gerakan. Ada jutaan orang yang masih percaya [bahwa bumi itu datar] di seluruh dunia," pungkasnya.

Apapun yang ada dalam alam pikiran Porves, kita tunggu saja sampai pemain mereka benar-benar tampil di Camp Nou, Old Trafford, Anfield, Santiago Bernabeu, atau San Siro. Eh lapangan San Siro masih eksis tidak yah ketika Flat Earth FC menembus Liga Champions? Well see!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun