Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liga Belarusia yang Masih Bergulir di Tengah Pandemi

5 April 2020   17:44 Diperbarui: 6 April 2020   13:02 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mayoritas penduduk Eropa kalangan maniak sepak bola tengah merasakan kesepian karena tidak adanya pertandingan, hal tersebut tak berlaku di Eropa sebelah timur tepatnya di Republik Belarus atau Belarusia. 

Sebuah negara yang tidak besar-besar amat, hanya terbagi 6 provinsi, dengan ibu kota Minsk sebagai ibu kota negara, tetapi kini tengah menjadi sorotan di Eropa bahkan dunia akibat masih menggelar kompetisi sepak bola di tengah pandemi Covid-19.

Liga Belarusia atau Vysshaya League 2020 mulai bergulir pada 19 Maret 2020 silam. Meski kompetisi top Eropa serempak ditangguhkan, hingga hari ini sepak bola level satu di Belarusia itu masih keukeuh berlangsung. Negara yang memiliki bentuk pemerintahan republik presidensial itu bukan tanpa risiko pandemi.

Pemerintah setempat telah memastikan kasus pertama mereka pada 22 Februari 2020 terhadap salah satu mahasiswa asal Iran, disinyalir mahasiswa tersebut punya riwayat perjalanan dari Azerbaijan, sepekan sebelum dirinya dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu, kasus-kasus lain bermunculan.

Dalam kurun waktu kurang lebih sebulan, terjadi lonjakan kasus hingga ratusan kasus dari 9.5 juta penduduk. Menurut data yang diambil dari John Hopkins University, per Sabtu malam (4/4), ada 351 kasus positif virus Corona dengan 4 kematian dan 53 kesembuhan di Belarusia.

Data diatas sama sekali tidak memengaruhi kebijakan pemerintah yang masih menolak Lockdown. Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, malah menyarankan rakyatnya untuk rutin meminum 50ml vodka dalam sehari serta melakukan sauna untuk menyembuhkan pasien corona.

Dengan keyakinannya sendiri pula, orang nomor satu di Republik Belarus itu menarasikan jika negaranya aman terkendali dan belum separah beberapa negara yang berada di Eropa Barat. 

“[Belarusia] tidak menderita psikosis yang sama dengan yang ada di Eropa Barat,” pekiknya, seperti dinukil dari The Sun.

Bahkan Ia menyebut jika kegiatan olahraga termasuk kompetisi sepak bola yang masih bergulir merupakan salah satu faktor yang bisa membuat warganya tetap sehat. “Faktor-faktor itu yang akan menyembuhkan setiap orang. Aktivitas di luar yang akan menyembuhkan setiap orang,” demikian katanya, seperti dikutip dari AFP.

Dilansir soccerway, Presiden Belarusia menyebut olahraga merupakan obat anti-virus terbaik saat ini. Ia baru saja bermain hoki es minggu lalu dan mengimbau agar warganya tetap beraktivitas sebagaimana biasanya.

Alasan Liga Belarusia Terus Bergulir
Kompetisi yang mulai bergulir sejak tahun 1998 itu memiliki argumen tersendiri dalam mempertahankan kompetisi di tengah pandemi ini. Salah satunya adalah neraca pendapatan Liga yang naik drastis, khususnya dari hak siar. Dikabarkan sekitar 10 negara berani membelinya.

Selain itu, federasi sepak bola Belarusia telah berkoordinasi dengan otoritas terkait hingga kompetisi dinyatakan aman bila terus bergulir dalam masa pandemi ini.

Hal demikian disampaikan langsung oleh Sekretaris Umum Federasi Sepak Bola Belarusia (FBB), Sergei Zhardetski, bahwa pihaknya telah menganalisis keadaan secara rutin dan percaya sepenuhnya kepada otoritas kesehatan setempat. Atas pertimbangan itulah kompetisi belum dikategorikan force majeure alias masih bisa dilanjutkan.

“Kami menganalisa situasinya setiap hari. Kami sepenuhnya percaya pada sistem kesehatan kami dan saat ini tidak ada alasan untuk menghentikan liga. Kami mengerti situasinya di beberapa kota permasalahannya sangat serius tetapi setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait di Belarusia kami bisa memahami bahwa liga kami bisa berlanjut saat ini,” kata Sergei. Seperti dinukil iNews Sports.

Bahkan ketika disinggung kompetisi negara lain sudah ditangguhkan akibat penyebaran pandemi Covid-19, Sergei bersikeras bahwa di Belarusia semuanya masih kondusif. “Ya, seperti itulah adanya. Kami tidak mengharapkan sebutan seperti itu, tetapi situasi di Belarusia benar-benar tidak separah sampai harus menghentikan turnamen,” tegasnya.

Federasi Sepak Bola Belarusia Telah Menyiapkan Langkah Antisipatif
Meski situasi di Belarusia terlihat kondusif, namun prosedur pencegahan tetap diterapkan pihak PSSI-nya Belarusia. Hal itu diutarakan oleh Alesander Aleinik yang merupakan Juru Bicara Asosiasi Sepak Bola Belarusia (BFF). Aleinik menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa manuver sebagai pencegahan dini.

“Banyak cara yang bisa kami lakukan agar kompetisi tetap berjalan di tengah ancaman Covid-19. Salah satunya adalah memberikan sarung tangan kepada para penonton yang datang langsung ke stadion,” pekik dia. Seperti dinukil dari Sky Sports.

Atas kondisi ini pula, Aleinik menyatakan sejarah baru tercipta di sepak bola Belarusia. Kini pihaknya banyak menerima penawaran untuk pembelian hak siar. Hal yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya.

“Saat ini Liga Belarusia menjadi satu-satunya kompetisi yang bisa disaksikan penonton di rumah. Fakta itu mengakibatkan banyak pihak berani melakukan penawaran dalam membeli hak siar kami. Hal seperti ini belum pernah terjadi dalam sejarah sepak bola Belarusia sebelumnya,” pungkasnya.

Maklum jika kemudian banyak negara yang mengajukan pembelian hak siar, sebab nyaris seluruh dunia industri olahraga padam sementara akibat covid-19. Liga Belarusia bisa jadi alternatif di tengah sulitnya siaran pertandingan top Eropa atau dalam negeri bagi khalayak penikmat sepak bola internasional.

Meski Dinilai Sebagai Alternatif, Beberapa Pihak Tetap Khawatir
Pro dan kontra selalu ada dalam setiap isu atau persoalan. Pun dengan tetap bergulirnya Liga Belarusia ini. Beberapa mempertanyakan standarisasi kompetisi yang memiliki 16 peserta ini. 

Seperti diungkapkan oleh Sekjen Asosiasi Pesepak Bola dunia (FIFPro), Jonas Baer-Hoffmann, menurut dia mestinya Liga Belarusia menetapkan standar yang sama dengan negara-negara lainnya.

“Terus terang, saya tidak bisa memahami bagaimana ini bisa terjadi. Kami mengimbau agar ada peringatan untuk Liga Belarusia. Mengapa standar di sana terlihat berbeda dengan negara eropa lainnya. Tidak ada yang bisa menjelaskan. Seharusnya Liga Belarusia menerapkan standar yang sama dengan negara lain,” pekiknya.

Bahkan eks pemain Arsenal dan Barca yang kini bermain di kompetisi Vysshaya League 2020 bersama klub Isloch Minsk Raion, Alexander Hleb, berkelakar jika dua mega bintang dunia bisa bermain di kompetisi tersebut.

“Sekarang semua orang melihat Liga Belarusia di televisi. Ketika NHL [Liga Hoki Amerika Serikat] tak berjalan, banyak yang kemudian bermain ke Rusia. Mungkin Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo mau ke sini dan bermain di Belarusia,” ucap dia. Seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Hleb juga menyebut jika Belarusia merupakan satu-satunya negara yang mempersilakan siapapun bermain sepak bola. “Ini adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih memungkinkan untuk bermain sepak bola. Setidaknya orang-orang disini merasakan kesenangan,” tandasnya.

Tentu sarkastik yang diungkapkan Hleb bukan sekadar kekhawatiran terhadap kesehatan para pemain itu sendiri, melainkan mengenai hal yang lebih besar. Termasuk jumlah masa yang tidak sedikit memadati tribun stadion.

Sebagai sampel, pada pertandingan pekan kedua antara Slavia vs BATE yang berakhir dengan skor 2-1 di Stadion Junatsva, pada Minggu (29/3), berhasil mengumpulkan sekitar 2.150 penonton. Satu hal yang tentunya riskan jika dikaitkan dengan angka penyebaran Covid-19 di dunia yang begitu masif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun