Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Saat Serie A Italia Terhenti karena Corona, Mungkinkah Indonesia Juga?

10 Maret 2020   14:04 Diperbarui: 10 Maret 2020   21:36 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam waktu singkat, angka penyebaran COVID-19 meningkat tajam di Italia dari 1.598 orang menjadi 7.985 orang. Angka tersebut meliputi penularan dan kematian akibat wabah yang berasal dari Wuhan itu. Tercatat dalam 24 jam terakhir, ditemukan 97 korban virus Corona

Hingga artikel ini ditulis, jumlah korban meninggal dunia mencapai 463 orang dan 733 lainnya masih dalam perawatan intensif. Seperti dinukil dari Tirto, Per Selasa (10/3), pukul 10.20 WIB. Kasus Corona di Italia terus beranjak mencapai angka 9.172 kasus.

Data tersebut cukup bagi Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, untuk mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah Italia melakukan pencegahan lebih ketat terhadap virus Corona. Dirinya menyatakan bahwa seluruh kompetisi olahraga di negerinya akan dihentikan sementara waktu.

"Tak ada waktu lagi, jumlah korban menunjukkan bahwa ada peningkatan angka penularan, korban yang dirawat intensif dan kematian yang signifikan. Kebiasaan kita harus berubah, kita harus mengorbankan sesuatu demi kebaikan seluruh Italia. Karena itu kami akan mengadopsi langkah-langkah yang lebih ketat ," ujar Conte seperti dilansir Football Italia.

Conte mengajak masyarakat untuk tetap tinggal dirumah dan tidak bepergian untuk hal-hal yang tidak memiliki sifat urgensi. Hal itu bukan berarti pihaknya menyebar kepanikan bagi masyarakat Italia, melainkan sebagai upaya pencegahan dan kewaspadaan dalam melindungi orang-orang yang tidak terinfeksi virus tersebut. Termasuk larangan berkumpul dengan jumlah masa yang besar.

"Saya akan menandatangani dekrit baru, yang akan bisa disimpulkan dengan kata-kata 'Saya tetap tinggal di rumah.' Tak ada lagi zona merah, hanya ada Italia yang dilindungi. Kita harus menghindari berpergian kecuali untuk urusan pekerjaan, alasan kesehatan atau kewajiban lainnya. Kami melarang pertemuan publik secara besar-besaran," kata Conte.

Lebih lanjut, dia menerangkan kebijakan yang lebih ketat untuk seluruh even olahraga di semenanjung Italia dengan menunda kompetisi sampai batas waktu yang belum ditentukan. Ia berharap para suporter bisa menerima dengan lapang dada. Sebab dengan merebaknya virus Corona tidak ada alasan lagi untuk kompetisi dilanjutkan menilik risiko penyebaran yang lebih luas.

"Kami juga memiliki kebijakan lebih ketat dalam hal even olahraga. Seri A dan seluruh turnamen olahraga secara umum ditunda. Semua suporter harus menerima itu. Karena tak ada alasan kompetisi ini dilanjutkan," pungkasnya.

Wasit yang Berasal dari Italia Dilarang Bertugas oleh UEFA
Seperti dikutip Tuttomercato, otoritas tertinggi sepakbola Eropa (UEFA) khawatir dengan penyebaran virus Corona di Italia. Negeri pizza itu menduduki peringkat kedua setelah Cina yang memiliki kasus dengan jumlah terbesar sebanyak 80.754.

Disusul oleh Korea Selatan dan Iran yang juga kian meningkat, 7.478 dan 7.161 kasus untuk masing-masing negara. Bahkan, di Eropa sendiri Italia menjadi negara paling banyak ditemukan kasus COVID-19 ini.

Oleh sebab itu, UEFA membatasi penggunaan jasa wasit berpaspor Italia dalam even Liga Champions maupun Liga Europa sebagai bentuk dari upaya pencegahan merebaknya virus Corona.

Tak hanya perangkat pertandingan yang kemudian terkena imbas dari virus ini. Tim-tim Italia yang masih berkompetisi di Liga Champions dan Liga Europa pun mengalami nasib serupa. 

Beberapa pertandingan yang mempertemukan tim asal Italia bakal berlangsung tanpa penonton. Seperti laga Valencia vs Atalanta di Liga Champions, serta Internazionale Milan vs Getafe di Liga Europa.

Entah berapa kerugian yang dialami wasit dan juga klub bersangkutan. Sebab pemasukan dari pertandingan memang tidak bisa dipungkiri merupakan aset bisnis sebuah klub. 

Pertandingan tanpa penonton berarti uang yang mestinya mengalir ke kas klub pun ikut tersendat. Namun, kesehatan tak bisa dikompromi, darurat Corona di Italia sudah menjadi bencana Internasional.

Sandro Mazzola Ajak Pemain Seri A Perangi Corona
Ketika situasi genting terjadi dan membuat masyarakat panik di Italia. Legenda Internazionale Milan, Alessandro Mazzola, justru mengajak para pemain Seri A untuk melakukan sesuatu dengan menurunkan gajinya sebesar lima persen. Hal tersebut sebagai upaya memerangi virus Corona di Italia. Uang tersebut bisa didonasikan untuk penelitian virus di rumah sakit.

Selain untuk kegiatan memerangi virus, dia menyebut bahwa ini jadi momentum pesepakbola lepas dari label tentara bayaran. Saatnya mereka memberikan feedback atau membantu klubnya dari kerugian pertandingan tanpa penonton dan dihentikannya kompetisi.

"Terlalu sering para pemain ini diberi label dangkal, tentara bayaran, cuma seorang profesional,  sekarang mereka bisa membuktikan semua itu tak benar dengan memberikan persembahan untuk klub mereka dan hal yang lebih besar," kata Mazzola di Football Italia.

Mazzola ingin gaji jutaan yang didapat para pemain yang manggung di Seri A didonasikan lima persen saja. Selain untuk menurunkan beban klub terhadap bayaran yang terus mengalir disela-sela Seri A dihentikan. Upaya tersebut sangat bermanfaat bagi khalayak umum.

"Di Seri A, para pemain ini mendapat bayaran jutaan. Jadi, untuk satu bulan saja mereka bisa menurunkan gajinya sebesar lima persen untuk membantu klub menutup kerugian besar yang terjadi selama periode ini dan juga membantu dengan mendonasikan uang untuk penelitian virus corona," kata pengoleksi empat scudetto itu menambahkan.

Bagaimana dengan Kompetisi Sepak Bola di Indonesia?
Tak hanya Seri A yang terkena imbas dari ancaman virus Corona ini. Liga Europa dan Liga Champions yang melibatkan klub Italia pun ikut terdampak. Selain itu, dibelahan benua lain seperti Liga Super China sampai detik ini masih mangkrak alias belum ada kepastian kapan kompetisi ini bisa diputar. 

Liga Super Tiongkok yang sedianya dilangsungkan pada 22 Februari 2020 itu harus ditunda sampai Virus Corona di Negeri Tirai Bambu bisa dijinakan. Begitu juga divisi dibawahnya.

Sementara itu, di AFC Champions League 2020 pertandingan yang melibatkan klub dari Tiongkok terpaksa di re-schedule. Guangzhou Evergrande, Shanghai Shenhua, dan Shanghai SIPG baru bisa memainkan laga perdana mereka di Liga Champions Asia pada periode April 2020. Dengan catatan wabah Corona mulai teratasi.

Berjarak sekitar 4.195 km dari Tiongkok. Liga 1 2020 yang baru berdurasi dua pekan saja mulai dipertanyakan apakah lanjut, berhenti, atau opsi tanpa penonton? 

Sebab dalam sepekan terakhir pemberitaan terkait virus Corona di Indonesia cukup signifikan. Dari awalnya 2 kasus yang dinyatakan positif, kini lonjakan kasus terdampak Corona naik drastis dalam waktu sepekan menjadi 19 kasus (hingga Selasa (10/3) malam, terkonfirmasi sudah ada 27 kasus).

Meski kasus terdampak Corona kian merebak di Tanah Air, otoritas tertinggi sepak bola Indonesia (PSSI) tetap ingin Liga 1 2020 berjalan normal sebagaimana mestinya. Hal tersebut disampaikan oleh ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan.

“Kita belum ada imbauan ke sana. Untuk Persija menjamu Persebaya kemarin pun sebenarnya kita berharap ada perwakilan suporter Persebaya hadir, berapapun yang mungkin hadir,” ungkap pria yang akrab disapa Iwan Bule itu. Seperti dinukil dari laman resmi PSSI.

Namun, keputusan "laga tunda" harus tetap diambil. Menimang surat yang dilayangkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPPTSP) DKI Jakarta tentang peningkatan kewaspadaan terhadap virus Corona pada 3 Maret 2020. 

Seperti diketahui bersama, per Selasa (10/3) sore, pemerintah pusat kembali mengupdate tambahan kasus dari 19 orang positif Corona menjadi 27 orang. Meski penyebaran virus terbilang begitu cepat, Iriawan berharap laga terdekat yang akan dihelat di Ibu Kota akan berjalan seperti biasa.

“Kami berharap Bhayangkara FC melawan Persija Sabtu nanti di Stadion PTIK tetap berjalan normal. Tapi seandainya tidak, kita akan komunikasikan dengan Direktur LIB apakah misalnya harus berjalan tanpa penonton seperti PSM melawan Kaya FC Filipina di Stadion Madya sore ini,” ungkapnya.

Pada prinsipnya, PSSI ingin Liga 1 2020 berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebab jika tidak, akan berimbas pada banyak hal.

“Sangat disayangkan jika Liga 1 yang sudah berjalan tepat waktu, disiapkan secara sistematis, koordinasi dengan keamanan berjalan dengan baik kemudian harus mengalami penundaan,” paparnya.

Dirinya menegaskan, Liga 1 2020 sudah dirancang selesai pada 31 Oktober 2020. Rencana tersebut memiliki kolerasi dengan jadwal Timnas yang akan mentas di Piala AFF 2020 pada periode November-Desember mendatang, sehingga pihaknya akan mencari berbagai upaya terbaik agar Liga tidak molor dari jadwal semula.

“Kami ingin mencari jalan yang terbaik untuk jalannya liga ini dapat berlangsung tepat waktu,” tukasnya.

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali, mengatakan bahwa indikator keputusan menggelar atau menghentikan even olahraga diambil dari rekomendasi BOPI dan Kementerian Kesehatan RI.

“Selanjutnya, keputusan diserahkan kepada cabang olahraga masing-masing. Tentu caborlah yang tahu kondisi di lapangan. Kita tak bisa melarang-larang. Apalagi liga sepakbola ini kan antusiasme dari masyarakat sangat luar biasa. Sejauh ini belum ada kebijakan untuk menggelar pertandingan tanpa penonton,” kata Zainudin Amali.

Selain Liga 1 2020 yang telah menggelar 17 pertandingan dalam dua pekan ini. PSSI juga akan membuka Liga 2 2020 pada Sabtu 14 Maret 2020 dengan pertandingan yang akan mempertemukan Persiba Balikpapan kontra Kalteng Putra di Stadion Batakan, Balikpapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun