Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih yang Tertukar: Mario Gomez Agresif, Robert Alberts Efektif

8 Maret 2020   22:07 Diperbarui: 8 Maret 2020   22:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski digempur habis-habisan, pelatih yang juga pernah menangani Arema Indonesia itu menambahkan jika timnya berhasil fokus untuk meredam agresivitas yang dilakukan oleh Khesyuda Heri Yudo cs sepanjang pertandingan.

"Tapi tim kami mampu bermain fokus untuk menghentikan permainan agresif tim Arema. Dan saya sangat senang dan bangga dengan para pemain karena mau bekerja keras untuk menang di Malang," pungkasnya.

Sedangkan pelatih Arema, Mario Gomez, tetap mengapungkan apresiasi untuk para pemainnya meskipun timnya kalah dan eks pelatih Persib ini juga sedikit menyesalkan kesalahan gol penalti yang diterima timnya.

"Saya tetap memberikan apresiasi kepada pemain, secara keseluruhan tadi bermain bagus, meski ada kesalahan saat gol penalti tadi," ungkap Mario Gomez, dalam press conference. Seperti dikutip dari Okezone Bola.

Pelatih berpaspor Argentina itu juga menyebut jika timnya mulai memperlihatkan progres bagus. Sebab, beberapa pemain seperti Elias Alderete, Matias Malvino, dan Joni Bauman baru bergabung bersama tim karena berbagai alasan. Termasuk belum rampungnya International Transfer Certificate (ITC).

"Secara keseluruhan tim mulai ada peningkatan. Semoga di pertandingan selanjutnya bisa lebih baik dengan meraih hasil baik," demikian tutur Gomez.

Satu hal yang menarik dalam pertandingan kali ini keduanya seperti pelatih yang tertukar. Bukan saja dari segi pertukaran klub, Robert pernah di Arema tahun 2010 atau Gomez sempat di Persib dua musim kebelakang. Melainkan juga dari konsep bermain atau taktikal.

Entah karena faktor tim yang berstatus kandang dan tandang. Ataukah memang Gomez dan Robert mulai bermain diluar kebiasaan mereka. Eks pelatih Inter dan assisten Hector Cuper itu bermain dengan taktik ofensif, padahal biasanya Ia cenderung menerapkan sistem defense dan "main efektif". Sebaliknya dengan Robert, Ia menang dengan cara efektif (lebih ke defense), bukan dengan permainan all out khas Belanda-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun