Berbeda dengan lawannya yang kemudian bermain lebih agresif dihadapan pendukungnya sendiri. Dalam match summary tertulis jika Arema lebih banyak menguasai bola sepanjang pertandingan ketimbang tim tamu. Dengan rincian 65% dibanding 35%. Pun dengan total passes, tim Singo Edan jauh lebih unggul dengan 208 passes, sedangkan Maung Bandung hanya 111.
Kata agresif kian dipertegas dengan catatan tembakan ke arah gawang. Baik yang bersifat on target maupun off target. Arema lagi-lagi unggul dari tamunya. Shot on target 9 berbanding 4, sementara itu shot off target 6 berbanding 2.
Lini tengah Arema juga lebih banyak menyentuh bola. Hendro Siswanto dan Inkyun Oh saling berbagi peran. Inkyun yang punya karakter ngeyel ditugasi sebagai gelandang serang dan Hendro menjaga kedalaman. Berbanding terbalik dengan sektor tengah Persib. Kombinasi Omid dan Kim dibabak pertama sedikit menemui kata deadlock.
Keduanya merupakan gelandang bertipe bracker. Meski kemudian Kim diberi tugas khusus untuk melakukan counter pressing di zona pertahanan lawan. Hal tersebut membuat peran keduanya tidak cair, terlebih lagi Omid cukup tertekan dengan kecepatan para pemain Arema seperti Feby Eka dan Khesyuda Heri Yudo.
Di area final third, Kim juga tak bisa banyak bergerak. Bermain selama 53 menit, Kim mencatatkan statistik yang bisa dibilang minim kontribusi. Ia mencatat, 1 intersep, 1 clearance, 1 dilanggar, 1 kartu kuning, dan 2 kali sukses duel udara.
Hingga kemudian perannya digantikan oleh Dedi Kusnandar. Salah satu gelandang yang juga punya kemampuan bertahan sama baiknya dengan Omid. Hingga akhir laga, Roberts tak memainkan gelandang tipe berbeda atau pemain ofensif. Ia justru lebih fokus ke pertahanan setelah berhasil unggul 1-2 dengan menghabiskan kertas pergantian pemain terakhir untuk mengusung permainan tiga bek tengah -- dengan masuknya Fabiano Beltrame pada menit ke-89.
Keputusan Roberts memasang 3 gelandang bertahan plus 3 bek tengah dalam pertandingan ini -- meski dalam waktu berbeda -- bisa dibaca sebagai respon terhadap permainan agresif lawan. Sebab Gomez bukan tanpa perubahan taktikal, Ia banyak memasukkan pemain bertipe menyerang pada babak kedua.
M. Rafli, Joni Bauman, serta Hanif Sjahbandi menghabiskan jatah kuota pergantian pemain Arema dalam laga kali ini. Imbasnya, Maung Bandung dikurung setelah menang 1-2. Hanya saja, pertahanan yang dikomandoi Victor Igbonefo juga tampil disiplin dan mengimplementasikan cara "main efektif" seperti yang diintruksikan Roberts.
Dalam pertandingan ini, performa para pemain bertahan Persib juga layak diacungi jempol. Nick Kuipers mencatatkan 10 clearance. Sedangkan Teja Paku Alam melakukan 10 saved, 4 diantaranya berasal dari intersep umpan silang. Seagresif-agresifnya Arema, jika pertahanan Persib sulit dibongkar maka hasilnya nihil. Sebab dalam dua laga terakhir, Persib hanya kebobolan 1 gol lewat tendangan penalti. Secara open play, pertahanan yang diusung oleh empat serangkai Igbonefo, Kuipers, Supardi, dan Ardi sulit ditembus.
Dalam sesi press conference selepas pertandingan, Roberts menyebut pertandingan ini cukup menarik, kedua tim sama-sama menyerang namun tim tuan rumah lebih bermain terbuka dihadapan ribuan pendukungnya.
"Pertandingan sesuai dengan kami harapkan. Arema bermain progresif dan impresif. Mereka melakukan pressure untuk tim kami. Kedua tim sama-sama menyerang. Tapi transisi mereka juga sangat cepat," ungkap Robert. Seperti dinukil dari laman resmi klub.