Di lini tengah, daftar skuad lebih mewah lagi. Persebaya punya sederet bintang berpengalaman maupun wonderkid seperti Damian Lizio, Manuchekhr Dzhalilov, Nelson Alom, M. Hidayat, Misbakhus Solikin, Fandi Eko Utomo, Rendi Irwan, M. Kemaluddin, Zulfikar Ahmad, Oktafianus Fernando, dan Elisa Basna.
Sama halnya dengan Barito, Jaksen juga bisa dibuat pusing untuk memilih gelandang inti yang akan diandalkan timnya. Nama-nama berlabel Tim Nasional seperti Bayu Pradana, Evan Dimas Darmono, Prisca Womsiwor, Rizky Ripora, Paulo Sitanggang, hingga pemain wonderkid macam M. Rafi Syaharil, Ady Setiawan, Yakob Sayuri, Nazarul Fahmi, dan Mohd. Sandy Ferizal punya kualitas sepadan.
Agaknya kualitas area vital yakni pemain bertahan dan gelandang untuk menopang pola tiga bek ini membuat kedua tim punya kans untuk meneruskan musim ini dengan skema tersebut. Apalagi Djanur punya pemain fleksibel seperti Dzhalilov, Lizio, Oktafianus, Irfan Jaya, Osvaldo Haay, dan Prisca. Pun dengan Jaksen yang memiliki pemain yang bisa bermain di dua posisi atau lebih dalam diri Rizky Ripora, Gavin Kwaan Adsit, Samsul Arif, dan Andri Ibo.
Pertimbangan lain yang bisa membuat Jaksen dan Djanur lebih yakin memainkan pola tiga bek adalah banyaknya tim-tim Liga 1 2019 yang bermain dengan pola standar 4-4-2 atau mengandalkan dua penyerang di area depan.