Kalimat sarkas "Kosongkan GBK" mulai mereda tepat satu hari jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina. Sayangnya, hal tersebut terjadi bukan karena pecinta sepak bola nasional memaafkan Timnas yang tak lolos ke fase semifinal Piala AFF 2018, melainkan berkat pernyataan ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi, yang tengah viral menyoal kegagalan Timnas, "wartawan harus baik, timnasnya akan baik".
Beberapa media pun mulai menuliskan permohonan maafnya dengan satir. Pandit Football.com menulis permohonan maaf dengan sarkasme ciamik sedang Mojok.co dengan bahasa nakal dan sentilan khasnya menerbitkan artikel terbaru dengan judul "Lord Edy Rahmayadi, Maaf Jika Kami Kurang Baik Jadi Wartawan".
Bahkan salah satu media luar pun menyoroti pernyataan Gubernur Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum PSSI serta Pembina PSMS Medan itu. Fox Sports Asia menulis sebuah artikel dengan judul: "AFF Suzuki Cup 2018: PSSI Chairman Edy Rahmayadi states ridicolus reason for Indonesia national team's failure".
Jurnalis Fox Sports Asia yang menulis artikel tersebut, Sarthak Sharma, mengungkapkan rasa herannya atas pernyataan Edy Rahmayadi. "Rahmayadi can be seen talking to reporters and when asked about the team's lack-lustre display but this time around, he had a specific answer in mind. Rahmayadi's comments can be literally translated to: If Indonesia media/press is good, their national team will be good as well. Basically taking a jibe at the media for the bad press tahat the Indonesian side appear to be getting of late".
Selain itu, media olahraga terbesar asal Amerika Serikat pun menyatakan kebingungan yang serupa lewat sebuah cuitan di Twitter. "Wartawannya baik, Timnasnya baik. Apakah kalian setuju dengan pernyataan ketum PSSI, tentang alasan kegagalan Timnas Indonesia dalam ajang Piala AFF 2018?", tulis FoxSports dengan Bahasa Inggris.
Ini bukan kali pertama Edy Rahmayadi menciptakan polemik dengan wartawan olahraga. Beberapa waktu silam, Ia menciptakan kemelut dengan wartawan Kompas TV dan Tirto.
"Apa hak Anda menanyakan hal itu?" ungkapan tersebut sontak menjadi viral, apalagi sesi wawancara interaktif yang dilakukan oleh Kompas Tv itu ditayangkan secara langsung.Â
Aiman Witjaksono yang ketika itu tengah membahas topik terkait tewasnya supporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, mengajukan sebuah pertanyaan mengenai rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumut dan Ketum PSSI, apakah hal tersebut memengaruhi caranya mengambil kebijakan, Edy langsung super defensif dengan mengatakan kata-kata tersebut.
"Bukan Hak Anda juga bertanya seperti itu", lanjut Edy kepada Aiman dengan nada kesal. Eks panglima tinggi Mabes AD ini tercatat tak hanya sekali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dengan topik serupa, terkait kematian supporter sepakbola, jurnalis Tirto sempat mewawancarai Edy pada 13 Oktober 2017: "Sejak 2016 ada setidaknya 9 supporter tewas baik di dalam maupun luar stadion. Apa tanggapannya?"
Ketum PSSI yang ketika itu masih menjabat panglima Kostrad, menjawab begini: "Tanggapannya saya mau mundur saja jadi ketua umum PSSI! Kamu (saja yang) jadi ketua PSSI, mudah-mudahan tidak ada yang tewas, deh." Kemudian saat ricuh tiket Piala AFF 2016 di lapangan Kostrad Jakarta, satu lagi wartawan Tirto kena semprot: "Orang sedang sibuk untuk martabat bangsa, kamu malah sibuk dengan menyudutkan orang," ujarnya.