Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

November Rain

16 November 2018   22:27 Diperbarui: 16 November 2018   23:44 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasilnya, lini per lini lebih didikte oleh PSM sehingga aktor yang memeragakan tactical foul di Persija pun dialih tugaskan ke lini belakang seperti Sandi Sute, Ismed Sofyan, Rezaldi, hingga Gunawan DC. Jelas, tactical foul kali ini bukan lagi untuk menambah gol tetapi lebih kepada mengulur waktu ala tim-tim timur tengah. Di menit ke-61 Rizky Pellu berhasil mempersunting kedudukan menjadi 1-2.

Setelah gol tersebut Teco benar-benar melakukan defense sepenuhnya. Hal tersebut terlihat dari taktik memasukan Vava Yagallo-Renan Silva hingga pergantian antar posisi: Ismed Sofyan yang digantikan oleh Stefanus Allua serta Ramdani dengan Kogoya.

Persija kadung bermain dengan tactical foul. Namun ketika pertandingan menyisakan 13 menit waktu normal gawang Shahar Ginanjar kembali bobol lewat tendangan keras Zulham Zamrun. Tekanan jadi beralih ke Jaime cs, dengan sisa waktu beberapa menit saja tactical foul yang dibabak pertama menghabisi PSM berubah jadi senjata makan tuan: pemain Persija kehabisan tenaga dan kehabisan waktu.

Singing in The Rain?

Jika kota Jakarta dan kota Makassar dalam peta persaingan Liga 1 2018 tengah mengalami fase November Rain. Bandung yang penghujan seolah siap bernyanyi dibawah hujan. Ya, Persib Bandung bisa melakukan hal tersebut kala bertandang ke markas PSIS Semarang pada Minggu sore (18/11).

Hasil seri di Makassar seolah jadi angin segar bagi para pemain dan jutaan bobotoh. Namun, mereka tetap waspada mengingat tim berjuluk Mahesa Jenar itu tengah berada di puncak penampilan dibawah arahan Jafri Sastra. Bukan tak mungkin Persib terpeleset kembali seperti saat melawan PSMS Medan.

Terlebih Persib masih kehilangan beberapa pilarnya. Febri yang dipanggil Timnas, Dedi Kusnandar yang mengalami patah tulang fibula, serta Bauman yang masih dalam perawatan tim dokter akibat cedera bahu. Namun, sama seperti Teco, pelatih Persib, Mario Gomez, sudah menyiapkan rencana B.

Ketiadaan Bauman yang paling kentara bisa diakali dengan memasang Patrice Wanggai atau Agung Mulyadi untuk menemani Ezechiel. Fakta yang paling membuat percaya diri adalah tim Persib kerap bermain bringas kala bermain tandang sejak mendapatkan sanksi dari Komdis.

Hal tersebut cukup beralasan, sebab Persib terbiasa dengan gemuruh penonton ketimbang suasana hening tanpa penonton. Motivasi mereka akan naik berlipat-lipat ketika stadion terisi. Lawan Bhayangkara FC jadi bukti.

Tentu semua dikembalikan lagi ke internal Persib nya, sebab berdasarkan data statistik yang sudah dipaparkan diatas, dua rivalnya tak bisa maksimal/terpeleset akibat kesalahannya sendiri.

Beberapa Bobotoh pun secara terang-terangan sudah legowo menerima apapun hasil pertadingan ini. Daripada berekspetasi lebih kemudian hasilnya mengecewakan. Akankah Persib memainkan skenario Singing in The Rain atau malah terjebak dalam kepiluan November Rain para kandidat juara? Well see!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun