Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

November Rain

16 November 2018   22:27 Diperbarui: 16 November 2018   23:44 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dikutip dari PSM Stats.

Bukan saja masalah lini belakang, para pembunuh di kotak penalti pun mengalami hal serupa. Guy Junior, M. Rahmat, Ferdinan Sinaga, dan lainnya menurun ketajamannya. Jangankan mencetak gol, mengupayakan shot on target pun sulit. Hal tersebut imbas daripada menurunnya performa barisan lini kedua. Wiljan Pluim yang diplot sebagai perusak, kerap deadlock akibat agresifitas pemain lawan terhadap pergerakannya.

Secara taktikal, Coach Rene membagi timnya dalam dua bagian: lima pemain untuk menyerang dan sisanya bertahan. Pluim - Saldi - Guy Junior - M. Rahmat serta Mark Klok bagian menyerang. Sedang Zulkifli Syukur - Abd. Rachman - Paulle - Reva Adi serta Rizky Pellu termasuk dalam pemain yang ditugaskan menjaga kedalaman.

Namun, di hadapan 14. 896 penonton yang hadir sistem bertahan dan transisi tidak berjalan dengan baik, khususnya dibabak pertama. Seolah pelatih Rene Alberts mengintruksikan para pemainnya untuk menunggu Persija di areanya sendiri. Itu mengapa PSM tertinggal dua gol lebih dulu.

Dua bek jangkung PSM tak menyadari jika Persija punya skema set piece yang baik. Antara Abd. Rachman dan Paulle kerap terfokus pada Marko Simic, padahal Jaime, GDC, bahkan Renan Silva pun kerap mengancam lewat skema tersebut. Ada semacam gap di antara para pemain yang ditugaskan dibagian pertahanan, pendeknya tak ada komunikasi.

Hal tersebut terlihat dari kesalahan elementer kedua bek saat blunder melawan Persebaya dan gol bunuh diri lawan Persija. Selain itu, kebobolan 7 gol dalam 3 laga terakhir merupakan sebuah catatan tersendiri bagi pertahanan PSM. Kuncinya satu: tidak mengulang kesalahan-kesalahan kecil dari individu pemain itu sendiri.

Mengingat sekecil apapun kesalahan pemain bertahan sulit diampuni -- apalagi berujung gol -- ditambah dalam momen krusial seperti ini. Secara tak langsung, kesolidan lini belakang membuat pemain-pemain yang masuk dalam bagian skema menyerang pun akan terpengaruhi sisi ketenangannya dalam menggunakan naluri pembunuh di zona defense lawan.

Tactical Foul Teco yang Menghabisi PSM dan Persija Sendiri

Stefano Cuggura membawa jawaban atas kebuntuan permainan yang terjadi semenjak ditinggal Riko Simanjuntak ke Timnas. Macetnya kran gol di lini depan yang ditempati tridente Marko Simic -- Renan Silva -- Novri Setiawan dalam skema bola jalan/open play di beberapa pertandingan terakhir sedikit tertutupi dengan skema bola mati di Makassar.

Dalam hal penguasaan bola (58%:42%), tembakan (22:3), sampai sepak pojok (11:1) Persija boleh kalah dari sang tuan rumah. Tapi, soal efektifitas tentu saja Ismed cs lebih baik. Paling kentara soal memanfaatkan bola mati, semua gol yang diciptakan Persija ke gawang Rivky Mokodompit buah dari skema free kick.

Foto dikutip dari PSM Stats.
Foto dikutip dari PSM Stats.
Teco mencoba plan B: tactical foul. Hal tersebut terlihat dari jumlah pelanggaran yang diciptakan PSM yang mencapai angka 19 di pertandingan ini. Novri Setiawan, Renan Silva, dan Marko Simic jadi aktor utama dalam taktik ini. Novri jadi pemain yang paling sering dilanggar dan terjatuh. Bahkan kedua gol dari Persija tersebut dimulai dari free kick hasil dari upaya Novri merangsek di sektor kanan.

Sayang tactical foul dari Teco hanya bisa menghabisi PSM di babak pertama saja. Sandi Darma Sute cs seolah masuk dalam perangkap strategi Rene Alberts dibabak kedua. Pembiaran dengan menerapkan strategi zona -- bukan man marking yang biasa diperagakan dengan pressing 1v1 -- dibabak pertama ternyata upaya dari strategi Rene melihat permainan Persija/pendeknya menunggu.

Di babak kedua, pemain Persija sudah kehabisan tenaga akibat berakselerasi untuk tujuan dijatuhkan lawan selama 45 menit awal, Rene memukul mundur keagresifan sayap-sayap Persija dengan memasukan pemain dengan naluri menyerang lebih baik. Diawali dengan Ferdinan Sinaga menggantikan Guy Junior dan Zulham Zamrun mengganti Saldi di menit ke-50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun