Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menaksir Suksesor Cristiano Ronaldo di Madrid

28 Juli 2018   13:59 Diperbarui: 28 Juli 2018   14:13 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disisi lain, persoalan lain mengiringi isu operasi transfer ini terkait besaran gaji Cavani yang mencapai 12 juta euro per musim. Satu hal yang mengganjal mengingat usia Cavani tak lagi muda, tentu saja hal ini bertolak belakang dengan misi baru tim ini: pembaruan dengan pemain yang lebih segar, pendeknya mereka ingin pemain yang lebih muda. Sebuah pertimbangan matang perlu dibuat direktur olahraga Madrid, selain berkaitan dengan ivestasi masa depan klub, usia 31 tahun tak beda jauh dengan Mega bintang yang pergi itu.

Selain nama Cavani, top skorer Seri A musim lalu kembali masuk radar belanja Madrid. Adalah Mauro Icardi. Sebenarnya suami Wanda Nara ini merupakan buruan lama Madrid. Kedua belah pihak malah pernah bernegosiasi pada bursa transfer musim dingin lalu. Namun Presiden Los Blancos keberatan dengan besaran klausul pelepasan Icardi yang mencapai 100 juta euro. Operasi pun terhenti begitu saja ditengah jalan.

Namun kini Madrid menyiapkan 110 juta euro untuk menebus pemain andalan Internazionale itu. Kualitasnya sudah terbukti, meskipun rata-rata golnya tak pernah menyentuh 30 gol per musim setidaknya Icardi punya potensi besar sebagai bomber, grafik golnya pun terus meningkat. Musim terakhir Ia membukukan 29 gol di semua ajang bersama I Nerazzurri. Satu faktor lain, pemain jebolan La Masia ini diketahui belum memperpanjang kontrak yang akan jatuh tempo pada 2021.

Terakhir kali Ia memperbarui kontraknya yakni pada 7 Oktober 2017, dengan nilai klausul pelepasan sebesar 110 juta euro. Dengan 107 gol di 159 penampilan, Icardi layak dihargai mahal. Namun, meskipun kesempatan terbuka bagi Madrid untuk merekrutnya. Luciano Spalletti sebagai pelatihnya tak ingin kehilangan mesin golnya itu. Spalletti terus membujuk petinggi Inter untuk memperbarui kontrak Icardi sekaligus melipatgandakan angka klausul tersebut.

Berkaca pada Barcelona

Kehilangan pemain bintang pernah dialami oleh Barcelona saat Neymar Junior pergi ke PSG. Meskipun dari segi bisnis klub asal Katalunya itu untung besar terkait operasi transfer tersebut namun secara teoritis taktikal, kehilangan Neymar merupakan lubang besar yang sulit ditutupi. Mereka harus menggunakan laba transfer Neymar untuk mencari pemain pengganti yang sepadan.

Pilihan jatuh pada Winger muda asal Perancis, Ousmane Dembele. Ernesto Valverde harus membujuk petinggi Los Azulgrana untuk mengeluarkan dana transfer sebesar 105 juta euro untuk pemain berusia 21 tahun ini. Status Dembele sebagai pemain termahal kedua berbanding terbalik dengan penampilannya musim lalu.

Datang dari Borussia Dortmund pada 25 Agustus 2017, Ia hanya berpartisipasi dalam 23 laga dari total 59 pertandingan resmi yang dimainkan Barcelona musim lalu. Selama 2017/18 juga Ia tak sepenuhnya masuk dalam starting 11 secara reguler. Dari segi assist kinerjanya tak terlalu buruk karena Ia menciptakan satu assist tiap 141 menit.

Namun Dembele seolah lupa bahwa dia didatangkan ke Barcelona bukan hanya sekadar mencetak assist. Melainkan menjadi suksesor Neymar Junior. Valverde nyaris tak pernah mengandalkannya karena cedera yang dialami Dembele. Dan saat pulih pun pelatih tak berani memporsirnya demi mengantisipasi agar cederanya tak kambuh.

Kasus Dembele inilah yang membikin Barcelona seolah trauma dalam merekrut pemain dengan harga tinggi. Mereka berdalih jika timnya telah dihuni oleh para pemain hebat. Seperti kita ketahui bersama, musim lalu Barcelona menjadi tim paling boros dalam bursa transfer sepanjang sejarahnya. Mereka menghamburkan uang yang didapat dari dana operasi transfer Neymar.

Untuk mendatangkan Dembele dan Coutinho saja memakan dana 225 juta euro. Penampilan Coutinho memang tak seburuk Dembele, namun musim ini kinerjanya perlu diperbaiki mengingat dirinya telah disiapkan sebagai suksesor Andres Iniesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun