Rentetan aksi teror yang terjadi di Kota Pahlawan selama dua hari beruntun ini cukup berdampak besar. Di Surabaya, sekolah diliburkan sepekan, kegiatan keagamaan khususnya di gereja dijaga ketat oleh kepolisian, sampai laga sepak bola pun ikut tertunda. Pertandingan sepak bola yang dimaksud bukanlah match biasa karena mempertemukan antara dua tim besar tanah air; Persebaya Surabaya vs Persib Bandung.
Tak cukup sekadar label laga besar. Data dan fakta menarik menarasikan bahwa diluar taktikal kedua klub ada persahabatan abadi kedua supporter. Bonek Mania sebagai salah satu fansbase terbesar di tanah air kerap menghalalkan warna biru menyatu di laga kandang mereka, pun sebaliknya saat Viking atau Bobotoh berwarna setengah hijau di stadion.
Jika pada hakikatnya warna biru dan warna hijau itu berbeda. Namun dimata Viking dan Bonek keduanya adalah sama. Saking eratnya tali persaudaraan, tidak jarang kita melihat desain baju hijau-biru yang melambangkan Viking-Bonek bersaudara menghiasi setiap sudut stadion. Lebih dari itu, beberapa chants persahabatan membuat keduanya selalu hangat ketika berada dalam atap stadion yang sama.
Laga Persebaya vs Persib yang menurut jadwal normal Liga Satu akan dilaksanakan pada hari Sabtu (19/05) ini juga menjadi pertemuan perdana setelah Persebaya Surabaya dalam beberapa periode berada di kasta kedua sepakbola tanah air. Artinya, Persib dan Persebaya tidak pernah bertemu lagi dalam periode tersebut.
Kini, di pekan ke-9 laga big match yang cukup friendly ini batal digelar. Ketua Panpel Persebaya, Whisnu Sakti Buana, pihaknya telah menerima keputusan dari kepolisian terkait izin keamanan dan Polrestabes Surabaya memutuskan untuk tidak memberikan rekomendasi pertandingan atas dasar keamanan yang tidak kondusif beberapa hari terakhir ini.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi merespon cepat terkait kondisi keamanan di Surabaya. Melalui surat 177/LIB/V/2018 operator menyatakan jika pertandingan Persebaya vs Persib ditunda karena masuk kedalam kategori force majeur. Walau terkesan mendadak mengajukan penundaan, panpel Persebaya tidak bisa disalahkan dalam hal ini. Pihak Persib pun menyatakan sikap tidak keberatan dengan laga tunda kali ini karena alasan nya cukup dapat diterima, mengingat bukan kali pertama dimusim ini Persib mendapat gangguan perubahan jadwal.
***
Dalam beberapa kasus yang sudah terjadi, situasi mencekam akibat teror membuat sepak bola tak penting lagi untuk sementara waktu. Faktanya Surabaya bukan Kota pertama di dunia yang mengalami teror bom dan berkaitan dengan pertandingan sepak bola. Teror perbatasan Kongo-Angola, Istanbul, Paris, London, Dortmund, Barcelona, dan Jakarta.
Kejadian getir Timnas Togo jelang berlaga di Piala Afrika 2010 sulit untuk dilupakan. Ketika itu para pemain mendapatkan rentetan serangan peluru saat bus tim baru saja melewati perbatasan Kongo-Angola, 8 Januari 2010. Tiga orang wafat akibat kejadian tersebut dua diantaranya adalah pemain Timnas Togo. Akibat dari kejadian mengerikan itu Timnas Togo akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Piala Afrika 2010.
Lain cerita dengan yang terjadi di Istanbul. Teror dilakukan sesaat setelah pertandingan antara Besiktas vs Bursaspor usai pada 11 Desember 2016. Sebuah bom mobil meledak di luar pelataran stadion Vodafone. Tak berselang lama diikuti oleh bom bunuh diri di sekitaran taman. Polisi menduga bahwa target dari aksi tersebut adalah tempat keramaian.
Aksi teror dan sepak bola tidak berhenti sampai Istanbul saja. Pada sebuah pertandingan persahabatan antara Perancis vs Jerman 13 November 2016 lalu di Stade de France. Dua bom meledak, setelah pertandingan penonton dievakuasi ke dalam lapangan demi keamanan.