Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilas Balik: Catatan Linus 2017

12 Januari 2018   12:31 Diperbarui: 12 Januari 2018   20:41 2111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi bisa dipastikan jika tim promosi tidak akan maksimal dalam persiapan mengacu pada mepetnya jadwal.

Pihak federasi maupun operator Liga harus bisa mensiasati hal ini. Kabar terbaru datang dari DLS FC Banyumas tim runner up Linus 2017 yang kesulitan dalam mempersiapkan timnya.

Kepada Bolalob tadi malam, Insan Purnama (Pengurus DLS FC) menegaskan jika di FPL 2018 DLS FC akan merger dengan Futsal Kota Bandung (FKB). Alasan utamanya tidak lain adalah soal mepetnya waktu persiapan.

"Karena untuk mengarungi Liga Pro butuh dana yang tidak sedikit. Mungkin kalau waktu persiapannya 3-4 bulan kami mampu berdiri sendiri. Dari menyiapkan skuad sampai finansialnya. Rata-rata sponsor tidak bisa acc diwaktu yang mepet". Tandas Insan kepada Bolalob Futsal.

Adapun beberapa kesepakatan tertuang dalam merger kali ini. 75% materi pemain dari FKB. Dan untuk penamaan tim akan menggunakan FKB 25. Untuk di jersey akan tertulis FKBDLS.

Hal tersebut menjadi cerminan tersendiri bagi stakeholder futsal yang menggarap jadwal kompetisi di tanah air. Jangan sampai hal demikian terus terulang.

Ada baiknya penjadwalan kompetisi dirubah, setelah PFL bergulir seharusnya Linus pun digulirkan. Mekanismenya tak jauh seperti disepakbola.

Disisi lain, dibalik catatan-catatan negatif Linus 2017. Ada juga nilai-nilai positif. Sebuah momen indah dan langka tercipta tatkala kelompok supporter bernama Viking Jatinangor mendukung penuh klub Deking Halus Jakarta yang notabene secara geografis berarti saudara Persija Jakarta.

Seperti kita ketahui bersama Jakarta-Bandung kerap bergesekan di sepakbola. Kemesraan antara si biru dengan si oren tidak hanya terlihat di babak 8 besar dan semifinal saja.

Pemandangan indah tersebut mencapai klimaksnya di partai final. Saat Afif Si Tamiya dari Deking berhasil membobol gawang DLS FC nyaris seluruh pemain Deking Jakarta menghampiri bobotoh dan memeluk beberapa dari mereka yang berada di bibir balkon tribun.

Sebuah pemandangan ciamik. Sepanjang laga nama Deking Jakarta terus mereka nyanyikan ke dalam yel-yel sederhana namun cukup mendinginkan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun