Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rekor Gol Abadi, Kebiasaan Klub Indonesia, dan Proyek Naturalisasi

28 Oktober 2017   16:44 Diperbarui: 28 Oktober 2017   17:31 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mesti belajar banyak kepada Tottenham Hotspurs, Leicester City, atau Torino. Bagaimana mereka memberi kesempatan untuk penyerang lokal. Di Torino ada Andrea Belotti, kemudian di Leicester ada Jamie Vardy, dan yang paling mengesankan bagaimana Tottenham terus mengembangkan proyek youth sector nya. Harry Kane, kini menjadi salah satu tumpuan Timnas Inggris. Semua berkat kepercayaan! Tidak ada pemain yang bisa berkembang tanpa kesempatan dan kepercayaan.

Kita juga perlu apresiasi apa yang dilakukan Indra Sjafri di Bali United dengan mengandalkan tenaga-tenaga muda lokal, atau Simon Mcmenemy di Bhayangkara FC saat ini dan juga Robert Rene Alberts di PSM Makassar yang dikenal rajin menelurkan pemain muda. Namun, untuk urusan striker mereka tetap saja tidak percaya kemampuan lokal. Guy Junior bersama Ilja Spasojevic (Bhayangkara), Reinaldo Elias da Costa (PSM), Sylviano Comvalius (Bali) masih jadi pilihan utama ketimbang Ilham Udin Armayn, Yandi Sofyan, Muhamad Rachmat/Ferdinan Sinaga.

Kita cek data bagaimana kecenderungan klub-klub peserta Liga 1 ini memakai jasa Asing. Hampir nyaris setiap klub memiliki satu bomber asing. Entah dari mana kebiasaan ini berawal. 

Sah-sah saja tiap klub memilih pemain nya sendiri namun harus diingat, klub itu sendiri berhak memberi kesempatan bagi putra daerah. Ada Tim Nasional yang memerlukan donor pemain berkualitas. Jika klub serempak menggunakan jasa bomber asing lantas siapa yang akan menjadi Tottenham Hotspurs (menelurkan pemain lokal berkualitas) di tengah gemerlapnya Liga?

Ada program atau cara lain untuk menutupi kelemahan Indonesia di sektor penyerang. Adalah proyek naturalisasi. Setelah Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim. Kini, Timnas memiliki deretan striker dengan kualitas lumayan. Dari Sergio van Dijk, Greg Nwokolo, Ezra Wallian sampai yang terbaru Ilja Spasojevic. Namun, perlu di garis bawahi program ini juga dapat mematikan penyerang lokal.

Selain sektor penyerangan, sejauh ini Indonesia punya banyak pemain keturunan yang membela Timnas. Dari sektor pertahanan: Victor Igbonefo, Bhio Paulin, Diego Michiels. Lini tengah: Kim Jeffrey Kurniawan, Rafael Maitimo, Stefano Lilipaly, Tonnie Harry Cussell. 

Belum lagi yang mengantri berusaha mendapatkan kewarganegaraan Indonesia: Matsunaga Shohei salah satunya. Jika dibuatkan tim, pemain naturalisasi ini sudah memenuhi standar kelayakan. Namun juga belum ada prestasi yang membanggakan dari program yang bernama naturalisasi yang sedang berjalan hingga saat ini.

Tentunya ini bertentangan dengan cita-cita sang pencetak rekor gol abadi Peri Sandria diatas. Naturalisasi pemain hanyalah cara instan, Indonesia perlu diajarkan berproses. Dengan naturalisasi pemain, tentu saja kesempatan penyerang lokal unjuk gigi untuk Negara nya semakin sempit. Apa perlu membuat regulasi baru untuk menyetop peredaran legiun asing di tanah air? Semua jadi serba salah, tanpa pemain asing Liga di kita bak sayur tanpa garam namun dengan pemain asing malah menghambat potensi yang ada.

Rekor gol yang bertahan sangat lama itu efek daripada redupnya sinar penyerang lokal akibat daripada kebiasaan klub di Indonesia yang tidak percaya penyerang lokal yang ada. Ini menjadi permasalahan yang serius bagi perkembangan juru gedor di tanah air. apalagi proyek naturalisasi tengah gencar-gencarnya di lakukan seolah hal tersebut menutup ruang gerak striker lokal untuk unjuk gigi alias semakin menenggelamkan potensi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun