Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tetangga Sebelah yang Mulai Merepotkan

9 April 2017   15:37 Diperbarui: 9 April 2017   23:30 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Satu kali pernah ada kalimat yang menyakitkan bagi penggemar Atletico Madrid, itu terjadi saat laga Derby Madrid yang di langsungkan di Stadion Santiago Bernabeu, spanduk berukuran tidak terlalu besar itu dibentangkan oleh onggokan supporter tuan rumah, “Dicari, lawan yang pantas”, nahasnya, laga hari itu tim tamu kalah 1-4 oleh Atletico asuhan Diego Simeone.

Kejadian tersebut sudah berlangsung lama, kurang lebih enam tahun silam, atau tepatnya terjadi pada 26 November 2011, sejak saat itu Atletico seakan terbakar untuk mengimbangi tim rival sekotanya itu. Dalam beberapa kesempatan, Atletico di era kepelatihan El Cholo alias Diego Simeone selalu bisa merepotkan pemain-pemain bintang yang menghuni Los Galacticos milik Florentino Perez, atau setidaknya menjadi lawan sepadan.

Pada 17 Mei 2013, Atletico mampu membungkam Madrid di Bernabeu, sekaligus berselebrasi di hadapan publik El Real karena laga tersebut merupakan final Piala Raja. Ini menjadi menarik, terakhir kalinya Atletico memenangi pertandingan di Bernabeu pada 30 November 1999. Bahkan setelah itu, Atletico tidak hanya menjadi lawan yang sepadan di kancah domestik melainkan juga di Liga Champions dua edisi terakhir, mereka menciptakan dan membawa Derbi Madrileno ke kancah internasional.

Jika ditelaah pasca kemunculan spanduk provokatif itu, pada 26 November 2013, Madrid dan Atletico sudah 21 kali menjalani derby, dan kekuatan keduanya berimbang. Data menarasikan, sembilan kemenangan diraih oleh Los Blancos, tujuh kemenangan lainnya milik Los Colchoneros, dan tujuh laga lainnya menghasilkan skor seri.

Namun, dalam beberapa hal, Madrid masih sedikit lebih diatas Atletico, khususnya jika berbicara soal produktivitas gol, secara keseluruhan sepanjang derby dalam enam tahun terakhir telah menghasilkan 53 gol, sebanyak 23 gol dilesakan Atletico dan sebesar 30 gol di koleksi Real Madrid.

Apalagi ketika kita berbicara soal materi pemain, dengan keberadaan sang mega bintang Cristiano Ronaldo saja agaknya fans Atletico paham betul bahwa timnya masih ada di belakang dalam urusan finansial. Boleh saja, beberapa mengelak jika mereka kini punya Antonie Griezman yang mampu mengimbangi CR7. Namun, lagi-lagi Griezman tidak bisa menjamin dirinya sendiri akan terus berada di Vicente Calderon mengingat beberapa klub raksasa mulai memaksanya hengkang dengan iming-iming gelontoran poundsterling yang sulit ditolak.

Belum lagi, kedigdayaan presiden Florentino Perez yang seolah-olah rekeningnya tidak pernah kering walaupun di gunakan untuk menggaet bintang-bintang dunia. Terakhir mereka berhasil mendatangkan James Rodriguez dan Gareth Bale dengan nilai transfer yang tidak masuk akal. Beruntung saja sang tetangga Ateltico punya pelatih yang ahli memoles pemain yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa, untuk mengimbangi materi pemain tim kaya raya seantero Eropa itu.

Selain itu, uniknya Atletico hanya memiliki satu pelatih selama periode tersebut ketika Madrid terus bergonta-ganti pelatih mulai dari era Diego Simeone, Carlo Ancelotti, Jose Mourinho, Rafa Benitez, dan Zinedine Zidane. Seolah ini menjadi sebuah penegasan bahwa tangan dingin pelatih Argentina itu menjadi satu-satunya aset paling berharga Atletico dalam mengimbangi Real Madrid.

Sejak era Radamel Falcao, Diego Costa, Antonie Griezman, hingga Kevin Gameiro, El Cholo selalu mampu menemukan kaderisasi juru gedor paling menakutkan di muka gawang lawan. Setelah Falcao pergi, dirinya mampu mengorbitkan seorang Diego Costa, lantas setelah Costa digaet klub raksasa asal Inggris Simeone tak mengeluh, Ia mengorbitkan kembali salah satu calon bintang masa depan asal Prancis yakni Antonie Griezman.

Dan, kini, kabar yang berhembus Griezman banyak digoda oleh klub kaya raya di mancanegara, Simone agaknya tetap tak memedulikan itu karena Ia masih memiliki Kevin Gameiro dan Angel Correa untuk melanggengkan kegarangan lini depan Atletico. Jauh sebelum itu kita mengenal nama-nama seperti David Villa dan Sergio Aguero yang pernah melengkapi rentetan hebatnya juru gedor Los Rojiblancos..

Kita baru berbicara lini depan, kehebatan Koke, Gabi, Juanfran, Felipe Luis cukup membantu timnas Spanyol, belum lagi kemunculan Saul Niguez, Yannick Carrasco, Stefan Savic, Diego Godin, Jan Oblak, dan Arda Turan yang sudah dibajak Barcelona tak lepas dari tangan dingin seorang Diego Simeone.

Bahkan, Fernando Torres yang danggap sudah habis pun di buat berfungsi kembali di Vicente Calderon. Hal ini membuat para mantan pemain Atletico berfikir untuk pulang kampung, salah satunya adalah striker gaek Diego Costa yang situasinya di Chelsea mulai tak karuan. Selain ahli poles pemain, El Cholo pun punya kelebihan lain, yakni strategi yang sulit ditiru tim lain. Kuncinya; gegen pressing!

Seperti yang terjadi tadi malam dalam Derbi Madrileno ke-208 di Stadion Santiago Bernabeu. Griezman benar-benar menjadi lawan sepadan bagi CR7, bahkan dalam beberapa hal, Grizie lebih mentereng ketimbang Ronaldo di laga tersebut. Buktinya, pria berkebangsaan Prancis ini berhasil membalas gol yang diciptakan Pepe di menit ke-52.

Bek Portugis itu meneruskan umpan Toni Kroos dari situasi set piece, kiriman bola gelandang Jerman itu diteruskan oleh kepala Pepe yang menyasar kiri gawang Jan Oblak. Lantas, Griezman baru bisa menyamakan skor ketika pertandingan memasuki menit akhir, tepatnya di menit ke-85, Andrea Correa mengirimkan bola wall pass yang kemudian diteruskan oleh Griezman untuk menaklukan kiper Keylor Navas.

Di lima menit akhir, Real Madrid berusaha mencari gol kemenangan, namun, lini belakang solid ala Atletico membuat Los Blancos tidak bisa menyamakan kedudukan. Skor 1-1 tak berubah hingga peluit akhir dibunyikan. Hasil tersebut sekaligus semakin menyetarakan kelas Atletico dengan Real Madrid, selain menunda lebih lama pesta juara Sergio Ramos dan kolega, agaknya Simeone telah berhasil membuat Ronaldo mengakrabi Griezman sebagai lawan sepadan sebagai individu dalam beberapa tahun terakhir. Jika Griezman pergi musim ini? Atletico benar-benar tidak peduli, asalkan jangan sang pelatih saja yang pergi, karena kunci kesuksesan tim selama ini adalah dia.

Seandainya Diego Simeone tak menyebrang dari Bernabeu ke Vicente Calderon, Atletico tidak akan mungkin di pandang sebagai tetangga sebelah yang merepotkan bagi Los Blancos dan La Liga mungkin hanya soal Barcelona dan Real Madrid hingga kini. Masyarakat bola pun hanya akan mengenal satu Derby paling sengit; El Classico. Terima kasih El Cholo!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun