Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kini Semua Percaya Mourinho adalah "The Special One"

7 April 2017   10:03 Diperbarui: 8 April 2017   01:00 3339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah apa yang terjadi di dapur tim The Red Devil, Manchester United, musim ini. Seperti ada yang tidak beres dengan sistem kepelatihan eks manajer Porto, Real Madrid, Inter Milan, dan Chelsea itu. Zlatan Ibrahimovic bak singa di tengah sekelompok kucing, pengandaian tersebut jelas merupakan sebuah kritik terhadap rekan-rekan setim yang dianggapnya kurang ambisius. Maklum saja, Ibra datang untuk menang dan dia selalu juara disetiap tim yang dibela sebelumnya.

Manchester United memang baru kalah sekali di Theatre of Dreams, julukan Old Trafford, kandang Wayne Rooney dkk. Namun, tentu saja hal tersebut belum membuat Jose Mourinho merasa bahagia, karena catatan apik sekali kalah itu dibarengi dengan pelbagai hasil seri. Dari 16 laga kandang yang telah dilakoni, hanya enam kemenangan yang berhasil dibukukan Setan Merah (37,50 persen). Sementara sembilan partai lainnya berakhir imbang. Bisa dibilang ini merupakan aib bagi pelatih kontroversial asal Portugis ini.

Pencapaian Mou di laga kandang sampai pekan ke-29 terbilang lebih buruk daripada para pendahulunya yang dianggap gagal total di United, David Moyes dan Louis van Gaal. Pada musim debutnya di musim 2014/15, van Gaal mengantongi 12 kemenangan dari 15 laga Liga Primer di Old Trafford (80 persen). Sedangkan David Moyes yang dipercaya langsung oleh Ferguson untuk meneruskan dinasti kepelatihannya mampu mempersembahkan hasil maksimal dari 13 partai yang dijalani Ia mencatatkan (46.15 persen) kemenangan di kandang setan merah.

Sulitnya meraih kemenangan di kandang sendiri membuat kans United untuk berlaga di Liga Champions musim depan kian sulit. Kini, mereka berada di bawah rival sekota, Manchester City asuhan Pep Guardiola yang menempati batas akhir zona Liga Champions di klasemen sementara, terpaut empat poin. Untung saja, United masih bisa menempuh jalur lain menuju kompetisi nomor satu di benua Eropa itu yakni dengan cara menjuarai Liga Europa, saat ini mereka sudah mencapai fase semifinal.

Seperti yang sudah diutarakan di awal tulisan ini. ketergantungan terhadap Ibra begitu kentara di kubu United, bahkan bisa dibilang ini merupakan sebuah permasalahan yang serius. Agaknya, strategi Mou tanpa Ibra akan sangat berantakan musim ini. Beruntung di awal musim dia merekrut striker gaek berusia 35 tahun itu yang akhirnya menutupi segala kelemahan pola permainan anak asuh Mourinho musim ini.

Apalagi, di semifinal Liga Eropa melawan Anderlecht Ibra dipastikan tidak bisa tampil. Rival utama Guardiola di Liga Spanyol itu seakan tidak memiliki opsi lain jika United kehilangan pemain andalannya, berbeda dengan Antonio Conte, dia memiliki pelbagai variasi ketika timnya di hampiri masalah serupa. Atau dengan pelatih Craig Shakespeare yang berhasil mengembalikan kepercayaan diri Jamie Vardy dkk setelah sebelumnya mengalami frustasi dibawah asuhan Claudio Ranieri.

Mou terlalu terpaku pada nilai poundsterling yang dimiliki para bintangnya sehingga tak mampu menggali potensi lain yang ada di dalam tim. Misalnya pada kasus Luke Shaw, Mourinho sempat mengkritik performa bek sayap 21 tahun itu. Dia mengungkapkan bahwa Shaw berada jauh dibelakang Ashley Young, Marcos Rojo, atau Daley Blind. Padahal, di laga terakhir eks anak asuh Pochettino itu tampil apik dengan menciptakan satu penalti yang menyelamatkan muka Mourinho di hadapan publik sendiri.

Jika Mou dipertahankan musim depan, rasa-rasanya Ia perlu mulai memikirkan pra musim lebih dini untuk membenahi strategi-nya. Tersiar kabar jika Ibra tengah mempertimbangkan untuk bergabung ke Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat, bersama LA Galaxy. Krusialnya peran top scorer Timnas Swedia sepanjang masa itu membuat Mou mencari opsi cadangan mengantisipasi jika sang striker tidak mau memperpanjang kontrak di Manchester Merah.

Rencananya, Ia mulai mengalihkan bidikan di mercato kepada striker haus gol FC Bayern Munchen, Robert Lewandowski, setelah pihak Atletico Madrid menegaskan Antonie Griezman tidak akan bergabung dengan United. Namun, rencana mendatangkan kapten Timnas Polandia itu hanya akan terlaksana jika Ibra hengkang. Satu syarat lagi, Setan Merah wajib mengamankan tiket Liga Champions musim depan untuk memuluskan perekrutan Lewandowski.

Sekarang, tinggal bagaimana Mou mencari cara untuk memastikan tiket Liga Champions berada di genggaman, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan karir dirinya di Manchester United. Selain untuk memuluskan transfer pemain yang Ia inginkan, juga untuk mengamankan kursi panas United. Tentu, Ia tak mau jika nasibnya akan serupa dengan pendahulunya Louis van Gaal dan David Moyes walaupun dirinya juga tidak lebih baik dari keduanya khususnya dari segi catatan raihan poin di kandang.

Laga melawan Everton seakan menjadi sebuah penegasan bahwa anak asuh Mou sudah mengibarkan bendera putih dalam meraih posisi empat besar di Liga. Menghadapi tim asuhan Ronald Koeman beruntung United tidak kalah. Pasalnya sampai menit ke-90, mereka tertinggal 0-1, kapten The Toffees Phil Jagielka membawa timnya unggul lebih dulu sedari babak pertama, sebelum akhirnya Zlatan berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun