Namun, Gianluigi baru (Donnarumma) seakan tak mau kalah dari Gianluigi sebelumnya (Buffon). Setelah mendapatkan debut pada usia 16 tahun di Seri A dari pelatih Sinisa Mihajlovic, Gianluigi baru dipanggil ke dalam skuat Timnas Gianpiero Ventura pada usia 17 tahun. Ia pun menjadi kiper termuda timnas Italia sejak 1911 silam yang waktu itu dijalani Rodolfo Gavinelli.
Keberadaan pelatih yang berani mengambil resiko dengan mengorbitkan pemain muda memang perlu diacungi jempol, Italia yang selama ini sulit lepas dari kata ‘tua’ (rata-rata pemain yang menghuni Timnas diatas 30 tahun) dengan kehadiran mereka seakan memberi solusi tersendiri. Mihajlovic dan Ventura merupakan sebagian kecil saja yang nampak berkontribusi dalam hal ini.
‘Gianluigi baru’ harus berterima kasih kepada keduanya, tanpa pelatih seperti mereka Ia hanya akan bersembunyi dibalik gemerlapnya ‘Gianluigi lama’. Namun, Mino Raiola agen yang terkenal mata duitan itu sempat membelah harmonisnya hubungan Gianluigi Donnarumma dengan pihak klub AC Milan. Raiola meminta agar kliennya itu digaji dengan harga yang lebih tinggi sesuai dengan kontribusi yang sudah diberikan. Hal semacam ini menjadi lumrah karena agen Raiola kerap menangani pemain super di Eropa.
AC Milan harus bisa mengatasi Mino Raiola, kerena menyoal loyalitas, agaknya Gianluigi yang ini sama seperti Gianluigi di Juventus. Ia takkan berpaling dan mencintai satu klub saja. Kadar bahagia Donnarumma berlipat-lipat ketika berada di Milan, uang saja tak cukup untuk membelah kecintaannya terhadap klub yang sarat sejarah itu. Jika Ia tidak bahagia dengan pindah ke klub lain, bisa jadi karirnya di Timnas pun akan berakhir tidak bahagia.
Kita tahu hidup dan kontroversi Mino Raiola, kata ‘pemerasan’ seringkali dialamatkan kepada pria kelahiran 1967 silam itu. Sebetulnya agak kurang berkenan ketika Gianluigi Donnarumma berada dibawah naungan agen Raiola. Faktor non-teknis akan sangat memengaruhi perjalanan karir Gianluigi Donnarumma yang masih sangat panjang, karirnya tidak hanya untuk AC Milan saja, namun untuk Italia. Jadi, seluruh stakeholder sepakbola Italia perlu menjaga-nya dari Raiola-Raiola yang terkutuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H