Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maluku Basudara

13 Desember 2016   00:25 Diperbarui: 13 Desember 2016   00:59 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hanya sa kekurangan surganya sepakbola itu sampai saat ini balom bisa diperbaiki yaitu biking wadah untuk talenta-talenta yang ada di Maluku. Seng perlu sebagus akademi La Masia, Primavera Milan, atau Cantera Madrid. Cukup ator biking  Diklat sa, beta yakin suatu saat nanti ale-ale samua akan paham kalau ‘Maluku Basudara’ dikumpulkan disatu klub, Indonesia akan pung tim sepakbola terbaek ‘e! Lha, kok logat beta jadi bagini? Mungkin rasa cinta beta tehadap talenta Maluku ini bagitu basar, sampai balaga pung ikatan deng Maluku itu sendiri ‘e. Beta su terlanjur cinta deng (sepakbola) tana Maluku.

Selesai..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun