Beliau mengiginkan kepada saya dan teman saya lain untuk bisa melakukan wawancara terhadap orang lain dan terjun kepada masyarakat bersama beliau, tapi takdir berkata lain pembelajaran yang beliau inginkan tidak tercapai. Minggu selanjutnya saya dan teman kelas saya mendapatkan tugas dari matkul kewarganegaraan yaitu membuat artikel dengan menggunakan 800 kata dan di uploud di kompasiana.Â
Yah, (sambil menghela nafas) tetapi tidak apa karena ini sudah hal biasa yang saya lakukan makanya saya tidak terkejut dengan tugas seperti ini, Hehehe. Waktu berganti waktu minggu berganti minggu saya membuat artikel tiap minggunya tetapi ada hal yang berbeda dalam membuat artikel ini. Yang dimana tugas yang beliau perintahkan yaitu dengan wawancara kepada orang lain seperti membuat artikel dengan judul mewancarai agama lain, mewancarai kepada orang miskin dan hal lainnya.Â
Yah, mau tidak mau harus saya kerjakan tugas ini. Pada suatu hari  saya dan teman saya pergi ke sebuah tempat peribadahan orang Kristen dan cina yang dimana kami mewancari pemimpin yang ada di tempat peribadahan tersebut. Kami menanyakan banyak hal tentang agama lain, seperti kapan didirikannya gereja ini?, bagaimana cara ibadah orang Kristen pada saat pandemic ini? dan pertanyaan lainnya.Â
Pada agama lainnya juga kami mewancarai pemimpin yang ada pada tempat peribadahan orang cina dan juga kami bertanya seperti kapan klenteng ini didirikan? dan bagaimana sistem peribadahannya, ada berapa banyak dewa yang ada di agama cina ini? dan masih banyak pertanyaan yang kami ajukan. Akhirnya pun selesai juga tugas untuk membuat artikel dengan mewancarai agama lain.Â
Dan seterusnya saya membuat artikel dengan mewancarai orang lain. Tapi, dibalik hikmah wawancara ini saya bisa memperluas pengetahuan saya dan juga saya bisa mengetahui banyak hal yang belum pernah saya ketahui.Â
Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pak edi purawanto yang telah memberikan pengajaran kepada saya dengan sangat baik dan juga saya bisa mendapatkan banyak pengetahuan dari tugas yang beliau perintahkan. Terima kasih pak, semoga pak edi sehat selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H