17 Oktober 2016 adalah momentum bagi sepakbola Indonesia untuk bisa menatap masa depan nya, merenda jalan baru untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik. Setelah kegaduhan yang tidak selesai sejak tahun 2010, momentum ini harusnya digunakan oleh semua pihak yang mencintai sepakbola Indonesia untuk menunjukan bahwa Sepakbola Indonesia bisa berubah menjadi lebih baik, bahwa publik yang mencintai sepakbola Indonesia bisa melihat adanya cahaya, adanya harapan akan masa depan sepakbola Indonesia.
Harapan-harapan ini akan menjadi sesuatu yang tidak berarti manakala kemudian semua pihak terjebak pada ‘kecantikan’ bungkus dan lupa nilai-nilai esensi sebenarnya yang harus dibangun dari momentum tanggal 17 Oktober 2016 ini. Olehkarena itu ijinkan saya menyampaikan beberapa hal sebagai kontribusi dan rasa cinta saya pada sepakbola Indonesia.
Kongres Luar Biasa ( KLB ) PSSI tanggal 17 Oktober 2016 nanti setidaknya harus bisa memberi jalan bagi terselesaikannya 5 hal masalah utama sepakbola Indonesia, yaitu :
- Tuntasnya persoalan Tata Kelola Organisasi
- Tuntasnya persoalan Kompetisi
- Tuntasnya persoalan Pembinaan Usia Muda
- Tuntasnya persoalan Prestasi
- Tuntasnya persoalan Finansial
Saya rasa, siapapun nanti yang menjadi pemegang kekuasaan federasi sepakbola Indonesia, 5 hal ini harusnya menjadi suatu tekad, cita-cita yang dijalankan dengan sepenuh hati untuk membangun masa depan sepakbola kita yang jauh lebih baik.
Saya akan coba jelaskan secara singkat seperti apa Lima ( Panca ) Tuntas tersebut
A. Tuntas Tata Kelola Organisasi
Sepanjang 5 tahun terakhir ini, sepakbola Indonesia begitu riuh soal Tata Kelola ini. Jadi pembicaraan disemua level, dibuatkan berkali – kali acara di televisi bahkan jadi bahan rapat dikantor kementrian dan istana presiden. Tapi 5 tahun keriuhan yang dibangun banyak pihak tersebut hanya satu yang benar-benar jadi sebuah produk bagi terciptanya sebuah tatanan Tata Kelola yang lebih baik, yaitu Permendagri No 22/2011 yang melarang klub sepakbola profesional menggunakan dana APBD, selain itu bicara soal Tata Kelola Sepakbola yang lebih baik bagaikan jauh panggang dari api, bahkan setelah rezim berganti 3 kali –era Nurdin Khalid, era Djohar Arifin, era La Nyalla- soal Tata Kelola ini hanya kuat ditataran isu saja, jadi jargon kampanye para pihak
Olah karenanya, momentum saat ini harus benar-benar dimanfaatkan mengembalikan semua proses pembenahaan sepakbola Indonesia kepada track yang tepat, terutama yang terkait dengan Pembenahana Tata Kelola Sepakbola Indonesia
Apa yang pertama kali harus dilakukan PSSI ? ....... segera membentuk Komite Reformasi PSSI
Komite Reformasi PSSI ini bertugas untuk menyiapkan semua hal yang dibutuhkan terkait dengan sistem yang mengikat dan mengatur fungsi dan tatanan kerja federasi. Komire ini harus berisi orang-orang independen dalam artian diluar jajaran pengurus dan anggota federasi sehingga terbebas dari kepentingan-kepentingan di jajaran elit federasi
Hal pertama yang dilakukan Komite ini adalah melakukan perubahan Statuta PSSI disesuaikan dengan Statuta FIFA yang baru yang telah dirilis FIFA pada bulan Mei 2016 . sesuai dengan amanat FIFA, seluruh anggotanya wajib melakukan penyesuaian dan perubahan merujuk pada statuta FIFA yang baru ini, termasuk Federasi Sepakbola Indonesia.