Mohon tunggu...
Gigih Dewanta Putra
Gigih Dewanta Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

perkenalkan nama saya Gigih Dewanta Putra dengan nim 562022006. saya berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga jurusan D3 TI angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Belanja Online terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat

19 Februari 2024   20:00 Diperbarui: 19 Februari 2024   20:10 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengaruh Belanja Online Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat

Oleh : Gigih Dewanta Putra

ABSTRAK

Di dunia yang serba modern ini pastinya memudahkan dalam melakukan segala hal. Dengan adanya teknologi semua pekerjaan menjadi mudah. Teknologi berkembang di berbagai bidang salah satunya pada bidang ekonomi kususnya perdagangan. Dengan adanya teknologi, perdagangan menjadi semakin efisien dan efektif. Contoh dari berkembangnya teknologi di dunia perdagangan adalah munculnya e-commerce atau biasa disebut toko online. Dengan munculnya toko online ini masyarakat tidak perlu lagi datang ke toko untuk berbelanja sehingga menghemat waktu dan biaya. Semakin mudahnya user menggunakan aplikasi atau web e-commerce maka semakin meningkat pula keinginan berbelanja seseorang. Masyarakat perlu menyaring kebutuhan dan keinginannya. Apabila masyarakat tidak bisa memilah, maka perilaku konsumtif akan menjadi suatu sifat yang berkembang negatif di masyarakat.

Kata Kunci : Teknologi, e-commerce, perdagangan, toko online

PENDAHULUAN

Di era industri 4.0 ini ditandai dengan maraknya perkembangan IT di berbagai bidang. IT yang semakin berkembang menjadikan semua pekerjaan menjadi mudah dan efisien. Pertumbuhan teknologi informasi yang sangat pesat telah menciptakan peluang bisnis baru. Peluang bisnis baru yang dimaksud adalah adanya sistem perdangan dengan menggunakan internet. Bagi beberapa industri, perkembangan teknologi ini sangat menguntungkan usahanya. Berbanding terbalik bagi industri yang kurang bisa mengikuti perkembangan teknologi, bagi mereka yang tidak bisa mngikuti berkembangan teknologi justru akan merasa dirugikan usahanya.

Saat ini, di Indonesia sedang mengalami kenaikan yang signifikan pada pertumbuhan ekonominya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan ekonomi di indonesia adalah meningkatnya daya beli individu di masyarakat. Faktor kedua yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di indonesia ialah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi di Indonesia memfasilitasi penyebaran informasi sehingga menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat. Gaya hidup juga berpengaruh pada perkembangan ekonomi indonesia. Teknologi sudah mempermudah masyarakat untuk mengikuti perkembangan gaya hidup dengan cepat melalui media online yang sangat mudah untuk diakses.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kemkominfo, pertumbuhan E-Commerce di Indonesia mencapai 78%. Jumlah pengguna E-Commerce di Indonesia mencapai 180 juta orang. Untuk hasil survei We Are Social pada bulan April 2021, Indonesia dinobatkan menjadi negara pengguna E-Commerce tertinggi di dunia. E-Commerce saat ini menjadi sektor penyumbang ekonomi digital terbesar di Indonesia. Volume bisnis E-Commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 130 miliar dengan kurang lebih 50% per tahunnya. Indonesia merupakan negara dengan tingkat perdagangan elektronik tertinggi dimana pengguna internet 90% berusia 16 sampai 64 tahun melakukan transaksi pembelian produk secara online.

Berkembangnya E-Commerce di indonesia tak luput dari perilaku konsumen saat berbelanja online. Perilaku konsumen tersebut menjadi suatu masalah apabila konsumen melakukan pembelian dengan berdasar pada perilaku konsumsi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, konsumen harus melakukan pengenalan konsep diri positif dan dilakukan pengawasan pada saat melakukan belanja online. Apabila perilaku konsumerisme tak terkendali maka akan memperburuk ekonomi masyarakat.

Perilaku konsumtif yang berlebih dapat terjadi karena masyarakat kurang literasi keuangan. Masalah tentang berbagai perilaku konsumtif masyarakat dari semua kalangan inilah yang menjadikan studi perilaku konsumtif masyarakat sebagai topik yang menarik untuk dikaji. Artikel ini akan berfokus pada perilaku konsumtif masyarakat di Indonesia khususnya pada saat belanja online.

PEMBAHASAN

            Belanja online merupakan suatu kegiatan jual beli yang dilakukan secara daring melalui aplikasi atau web. Belanja online bersifat melengkapi bukan malah menggantikan metode belanja secara tradisional (datang langsung ke toko). Masyarakat pada umumnya akan tetap memiliki keinginan untuk melakukan transaksi berbelanja secara tradisional dan mungkin akan terus melakukan belanja online untuk mendapatkan sensasi pengalaman berbelanja. Belanja online dipengaruhi oleh pola atau gaya hidup seseorang, bukan karena terbatas akses untuk belanja secara langsung.

            Belanja online tentu saja memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan belanja online diantaranya adalah :

  • Menghemat waktu. Semua orang pasti mencari sesuatu yang efisien dalam berbelanja. Apabila belanja online ini menghema waktu pastinya masyarakat akan lebih memilih belanja online dibandingkan belanja secara langsung ke toko.
  • Pilihan yang beragam. Pada toko online pastinya akan terus mengikuti perkembangan zaman agar tidak ketinggalan trend yang setiap hari ada hal baru. Hal inilah yang menjadi keunggulan belanja online karena masyarakat memiliki banyak pilihan.
  • Banyak diskon dan promo menarik. Semua platform belanja online selalu menyediakan promo menarik bagi pembelinya. Promo tersebut diantaranya diskon produk, gratis ongkir (ongkos kirim), paket hemat, dan lain sebagainya yang menarik minat pembeli.
  • Diantar langsung ke rumah. Masyarakat saat ini mencari segala sesuatu yang mudah. Pada belanja online, barang diantar sampai ke rumah dan ke tangan pembeli. Pembeli yang tidah memiliki waktu keuar pastinya akan memilih melakukan belanja online dibanding datang langsung.

Kelemahan belanja online diantaranya adalah :

  • Barang tidak sesuai. Saat ini banyak seller atau penjual yang tidak jujur pada pembeli mengenai spesifikasi barang dagangannya. Hal inilah yang menjadi ketakutan masyarakat untuk membeli barang secara online.
  • Rawan penipuan. Dalam dunia e-commerce, penipuan semakin marak terjadi karena pembeli kurang berhati-hati dalam memilih penjual.
  • Barang cacat/rusak. Karena belanja online menggunakan pengiriman oleh ekspedisi, maka barang rawan rusak atau cacat bahkan hilang.

            Masyarakat yang konsumtif biasanya didasari oleh beberapa faktor yang mendasarinya diantaranya adalah penampilan, diskon, tren fashion, dan promosi. Masyarakat yang konsumtif berpengaruh negatif untuk ekonominya sendiri dan berpengaruh positif untuk perekonomian orang lain. Pada ekonominya sendiri apabila seseorang sudah konsumtif maka ia akan melakukan segala cara untuk memenuhi hasrat belanjanya. Seseorang bisa saja melakukan hal buruk untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya seperti mencuri, hutang, dll. Kemudian yang dimaksud berpengaruh positif bagi perekonomian orang lain khususnya seller, karena penjual atau seller diuntungkan apabila konsumen masuk terus menerus sehingga pastinya banyak UMKM yang maju.

Dari beberapa buku dan artikel yang saya baca mengenai pengaruh belanja online terhadap perilaku konsumtif, hampir semua menyatakan bahwa belanja online berpengaruh pada perilaku konsumtif masyarakat. Selain efisien dan hemat waktu, masyarakat cenderung melakukan belanja online karena harganya lebih murah dibanding yang lain sehingga mengakibatkan perilaku konsumtif. Semakin sering seseorang membuka aplikasi atau web belanja online maka seseorang akan semakin memiliki sifat konsumtif. Dikatakan demikian karena pada dasarnya masyarakat ingin membeli apabila ia sering melihat.

Dalam beberapa artikel juga dijelaskan produk yang paling sering dibeli secara online ialah produk fashion. Karena masyarakat saat ini cenderung belanja apa yang ia suka bukan apa yang ia butuhkan. Untuk rata-rata konsumen membeli produk online dengan harga kurang dari Rp500.000 angka yang cukup tinggi hanya untuk belanja yang belum tentu ia butuhkan. Oleh karena itu, setiap individu harus mampu menahan gaya hidupnya dan juga melakukan literasi keuangannya untuk menghindari perilaku konsumtif yang dapat merugikan dirinya sendiri.

PENUTUP

Berdasarkan beberapa hal diatas, dapat disimpulkan bahwa belanja online sangat berpengaruh pada perilaku konsumtif masyarakat indonesia. Masyarakat indonesia cenderung memilih sesuatu yang instan dan cepat seperti belanja online hanya tinggal klik barang datang sendiri tidak perlu kemana-mana. Misalnya bagi karyawan yang setiap hari bekerja tidak memiliki waktu berbelanja, belanja online ini menjadi alternatif untuk belanja. Hal yang perlu diingat bagi masyarakat yang suka belanja online yaitu harus tetap memperhatikan segala aspek pada disi individu itu sendiri. Dapat ditarik kesimpulan bahwa belanja online memiliki dampak negatif dan positif sendiri-sendiri tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Astiningrum, R. (2018). Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Prodi PJKR Upgris. Penguatan SDM di Era Disrupsi Teknologi Melalui Pendidikan.

Azizah, M. &. (2022). Pengaruh Belanja Online Pada E-Commerce Shopee Terhadap Perilaku Konsumtif Generasi Millennial di Blitar. J-CEKI: Jurnal Cendekia Ilmiah, 429-438.

Harahap, D. A. (2018). Perilaku Belanja Online di Indonesia: Studi Kasus. JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia Manajemen Sains Indonesia, 193-213.

Minanda, A. R. (2018). Perilaku Konsumtif Belanja Online pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari. Jurnal Neo Societa.

Mufarizzaturrizkiyah, S. D. (2020). E -- COMMERCE PERILAKU GAYA HIDUP KONSUMTIF Mahasiswa Muslim (Survey pada Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon). Cirebon: CV. ELSI PRO.

Nurhayati. (2017). BELANJA "ONLINE" SEBAGAI CARA BELANJA DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Kajian Budaya Di Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh). Aceh Anthropological Journal, 1-22.

Prasetyo Harisandi, W. (2023). PENGARUH BELANJA ONLINE TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF PENGGUNA APLIKASI ALFAGIFT-ALFAMART. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 173-179.

Sari, M. M. (2023). Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah Angkatan 2018-2019. Journal of Creative Student Research, 137-151.

Yustina Niken Raharina Hendra, E. W. (2015). PENGARUH BELANJA ONLINE TERHADAP PERILAKU PERJALANAN BELANJA. Jurnal Transportasi Vol. 15 No. 1 , 31-40.

 https://www.kominfo.go.id/content/detail/16770/kemkominfo-pertumbuhan-e-commerce-indonesiacapai-78-persen/0/sorotan_media

https://dataindonesia.id/ekonomi-digital/detail/pengguna-ecommerce-ri-diproyeksi-capai-19647-juta-pada-2023

https://www.ojk.go.id/ojk-institute/id/news/read/855/penguatan-infrastruktur-digital-dukung-e-commerce-lebih-sustain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun