Mohon tunggu...
Gigih Alfajar
Gigih Alfajar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seni

Pengelana tanpa pelana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumbawa dan Pengembaraan Musikal

20 Februari 2023   20:54 Diperbarui: 20 Februari 2023   21:29 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada mulanya gagasan tersebut hanyalah formalitas saja, ternyata minat siswa tumbuh dengan baik. Terlihat dari konsistennya mereka berlatih setiap jam sekolah berakhir. Yang lebih mengagetkan saya, mereka menemukan banyak formula dengan mandiri, artinya pemahaman dan minat mereka sungguh memiliki potensi yang besar, hanya saja peran para pendidik dan lingkunganlah yang menentukan untuk mendukung mereka.

Setelah dua bulan berlatih dengan pendampingan mahasiswa music, akhirnya mereka mementaskan hasilnya. Secara keseluruhan cukup mengejutkan saya, berjumlah lima orang siswa SMK tersebut memainkan komposisi live coding satu di antarnya adalah siswa perempuan. Melihat mereka bermain mementasakan di Expo Universitas Teknologi Sumbawa membuat saya semakin yakin, bahwa besar potensi musik-musik yang beragam akan tumbuh di pulau ini.

KEBERLANJUTAN

Jikalau hanya sebatas pementasan sebagai tujuan akhirnya maka perjalanan music akan berhenti begitu saja. Maka saya mencoba mengajak siswa SMK tersebut untuk melanjutkan minatnya di dalam musik koding. Kebetulan saya memiliki sahabat yang memang pentolan musik koding di Jogjakarta. Beliau juga yang meracuni saya untuk mencoba mencicipi musik koding. 

Kala itu di tahun 2019, di sepersinggahan saya dari Tanjungpinang, kami membuat diskusi di Rumahitam yang notabene bekas kontrakan saya yang baru didiami teman-teman. Hal yang menarik di sini, dia dengan modal keahlian kodinganya sedang saya hanya bermodal keberanian membuat kegiatan tersebut. Namanya Rangga Purnama Aji, dia pendiri Paguyuban Algorave Indonesia, yang fokus bermusiknya dalam ranah kreatifitas musik dan alogaritma, dengan kata lain boleh dikatakan musik yang ruwet. Sejak pertemuan saya dengannya, referensi terkait domain musik yang begitu luas semakin terejawantahkan pada diri saya.  

Pada malam hari, tanggal 6 Februari 2023 sekitar dua minggu sejak pementasan siswa SMK di Expo, kami mengadakan online meeting. Inti dari pembahasan itu Rangga mengenalkan “platform” musik koding yang beragam. Di antara siswa yang terlibat adalah siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan dan Rekayasa Perangkat Lunak. Dari jurusan mereka sesungguhnya sudah terlihat bahwa minat mereka berdasarkan hal yang sama, yakni Algorimta, hanya saja peran musik menyusup memberikan jalan lain untuk memperdalam kreatifitas mereka. 

Di akhir sesi, mereka bertukar kontak, karena yang tidak kalah penting siswa SMK telah berkenalan dengan Rangga, sisanya biar mereka mengembangkan minatnya sendiri dan terhubung secara mandiri. Saya hanya memfasilitasi dan saya harap mereka nanti menjadi salah satu mortir perkembangan alternatif musik Sumbawa di masa yang akan datang. Dengan begitu domain musik yang beragam akan tumbuh subur di sini, sehingga menambah keindahan serta pesona tersendiri di pulau ini selain keindahan alam yang telah saya sebutkan di awal.

Inti dari tulisan ini sebetulnya hanyalah sebatas catatan perjalanan mengenai kesan awal saya datang di Sumbawa. Kota di pulau ini tidak seramai kota di pulau Jawa dan Tanah kelahiran saya, Kalimantan Barat. Meskipun demikian, masyarakat dan keindahan alam pulau ini menyimpan banyak potensi yang sangat besar untuk dipelajari dan dihayati. 

Belum lagi tradisinya yang beragam dan khas. Selain itu, Kehadiran saya di pulau ini terkait erat dengan berdirinya program studi musik di Universitas Teknologi Sumbawa. Berdirinya kampus ini tentu saja tidak dapat dipandang sebelah mata. Di antara perbukitan dan deretan pohon yang menjulang, kampus ini boleh jadi menjadi salah satu pilar peradaban masyarakat Sumbawa untuk semakin bersaing dan selalu siap menjawab tantangan teknologi dan pendidikan di masa depan. Tidak hanya alamnya tapi manusia dan kebudayaannya juga akan semakin berkembang lebih jauh, sejauh ombak menghantam tepian dari tengah lautan.

Terima kasih sudah membaca, Saya yang gemar melangkah jauh dari pintu rumah ini selalu berharap ada hal yang saya pelajari dan dibagikan di bumi Tambora ini. Entah sampai kapan saya juga tidak tahu.
Tabe’!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun