Muslim Friendly ini berarti tersedianya fasilitas dan tertatanya pariwisata yang ramah dengan umat Muslim seperti menyediakan tempat salat, pemisahan dan penandaan antara makanan halal dan haram, pemisahan minuman beralkohol dan lain sebagainya.
Jadi konsep ini sangat jauh sekali dengan sistem syariah yang ada di beberapa daerah seperti Arab ataupun Aceh.
Tujuan dari penerapan konsep wisata halal ini sendiri tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjaring wisatawan dari negara-negara Timur Tengah yang jumlahnya terlalu signifikan untuk diabaikan. Karena ini adalah potensi yang menggiurkan di sektor pariwisata Indonesia.
Bila memahami konsep ini, menyediakan tempat untuk umat Muslim beribadah, serta tempat makan dan minum yang menyajikan makanan halal tanpa alkohol, hampir di seluruh penjuru Indonesiapun kecuali di kawasan non-Muslim sudah seperti ini, sehingga diperlukan aturan dan regulasi yang menguntungkan semua pihak.
Yang dibutuhkan saat ini hanyalah branding yang kuat untuk membentuk top of mind dan peningkatan fasilitas Muslim Friendly agar menarik banyak wisatawan dari daerah Timur Tengah.
Indonesia yang selama ini menjadi negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia ternyata baru menjadi sebatas konsumen, dengan jumlah penganut agama Muslim terbesar, seharusnya penerapan konsep pariwisata halal itu sendiri masuk akal.
Bahkan, konsep halal tourism sendiri sudah diterapkan dibeberapa negara maju yang bahkan dengan penduduk yang mayoritas bukan Muslim.
Di Jepang misalnya, pada tahun 2016 wisawatan mancanegara yang mengunjungi negeri Sakura ini meningkat menjadi 24 juta, jumlah yang jauh di atas target 20 juta wisman yang ditetapkan oleh pemerintah nasional untuk tahun 2020.
Jumlah ini meningkat dikarenakan meningkatnya wisatawan yang berasal dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Malaysia dan negara Timur Tengah lainnya. Wisatawan dari Indonesia misalnya pada tahun 2009 hanya berjumlah 63 ribu dan naik menjadi 271 ribu orang pada tahun 2016.
Peningkatan jumlah yang fantastis juga terjadi pada wisatawan asal Malaysia, dari 86 ribu meningkat berkali-kali lipat menjadi 394 ribu wisatawan.