Kita tahu sendiri bahwa Jawa sudah terkena banyak sekali "keuntungan-keuntungan" dari letak ibu kota yang berada di Jakarta, sedangkan di daerah di luar Jawa harus berjalan tertatih menyeimbangkan diri dari Jawa.
Bila dibandingkan dengan pulau-pulau yang lain, Pulau Jawa terlihat lebih maju dan modern, sehingga dibutuhkan pemerataan yang baik di setiap daerah.
Sedangkan alasan ketiga dan keempat, dua kabupaten calon ibu kota baru Indonesia berada dekat perkotaan yang sudah berkembang (Balikpapan dan Samarinda) dengan infrastruktur yang relatif lengkap.
Dan yang kelima Pemerintah Indonesia sendiri sudah mempersiapkan sekitar 180 hektar di kedua kabupaten tersebut untuk menjadi ibu kota baru Indonesia.
Dengan besaran luas tersebut, ibu kota baru Indonesia nantinya tiga kali lebih luas dari Provinsi DKI Jakarta, sebuah besaran ruang yang cukup melegakan dibandingkan dengan Jakarta yang sudah penuh sesak.
Dengan berpindahnya ibu kota Indonesia nantinya, Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis, perdagangan dan keuangan dalam skala global.
Tujuan Pemindahan Ibu Kota
Namun sebenarnya apa alasan pemerintah Indonesia memindahkan ibu kota ini?
Melihat dari beberapa negara yang sudah berhasil memindahkan ibu kota negara mereka, setidaknya ada lima alasan kenapa negara memindahkan ibu kota negara, yakni (1) mengkompromikan antar kota besar, (2) untuk menggenjot perekonomian antar daerah, (3) pemerataan nasional, (4) ego penguasa untuk membuat legacy tanda kekuasaan.
Ibu kota negara sendiri adalah manifestasi dari bentuk kekuatan pemerintah, sehingga pemindahan ibu kota tentunya mempunyai maksud dan tujuan tertentu dari pemegang kekuasaan pada saat itu.
Salah satu negara yang memindahkan ibu kota sebagai bentuk kompromi antar kota besar sehingga tidak ada dominasi dari satu daerah yang menjadi lebih maju adalah Amerika Serikat.