Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Habis Getah Getih Terbitlah Batu Gabion

23 Agustus 2019   16:09 Diperbarui: 24 Agustus 2019   12:16 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi Gabion di Bundaran HI | Kompas

Usai instalasi seni dari bambu getah getih dibongkar setelah 11 bulan terpasang di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, kali ini bekas pembongkaran intalasi bambu getah getih dihadirkan sebuah instalasi baru yang tak kalah kontroversial yakni bebatuan gabion.

Gabion sendiri berasal dari bahasa Italia "gabbione" yang memiliki arti sangkar besar. Jadi gabion adalah instalasi yang berbentuk sangkar atau keranjang dengan ukuran yang cukup besar dan terbuat dari kawat. Keranjang kawat raksasa tersebut nantinya diisi denganbatu, beton, atau kadang pasir dan tanah.

Gabion sendiri biasanya digunakan oleh para insinyur teknik sipil dalam pembangunan jalan atau untuk kebutuhan militer yang menjadi benteng pertahanan darurat.

Instalasi gabion yang ada di kawasan Bundaran HI ini terdiri dari tiga keranjang kawat yang besar dan berisi batu yang terdiri dua instalasi memiliki tinggi 160 cm dan yang paling tinggi berukuran 180 cm.

Di sekitar instalasi gabion juuga ditanami beragam macam tanaman seperti lidah buaya dan bougenville yang berwarna ungu, puitih, dan merah.

Kadis Kehutanan DKI Suzi Marsita menjelaskan bahwa ketiga keranjang ini melambangkan tiga elemen alam seperti air, udara dan tahan yang bertujuan untuk menyeleraskan lingkungan.

Konon instalasi gabion ini dipilih sebagai ornamen yang mempercantik kawasan Bundaran HI sebagai simbol kekuatan dan persatuan, serta menggambarkan keadaan yang paling cocok dengan kondisi dari Kota Jakarta.

Hal ini karena kontruksi gabion ini dikerjakan secara sederhana tanpa menggunakan mesin berteknologi tinggi.

Tidak hanya itu, ornamen batu ini juga diasumsikan sebagai kekuatan internal yang menyimbolkan batu karang yang dikenal sebagai simbol kekuatan di tengah sapuan ombak dan tetap bertahan dalam satu ikatan.

Bila instalasi bambu getah getih hanya bertahan selama 11 bulan saja, maka instalasi gabion sendiri diprakirakan akan bertahan lebih lama, yakni selama dua tahun. Jadi warga Jakarta yang melintas di kawasan Bundaran HI akan menemukan dengan mudah instalasi gabion tersebut.

Biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk membangun instalasi gabion pun tidak kecil. Bila instalasi seni bambu getah getih menelan biaya sebesar Rp 550 juta, kali ini instalasi gabion ini memakan biaya yang lebih kecil namun nilai uangnya masih terbilang besar yakni Rp 150 juta.

Biaya sebesar Rp 150 juta ini diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kehutanan DKI Jakarta.

Ditaksir biaya pembuatan gabion sendiri sepertinya terlalu dibesar-besarkan, harga satu brojong kawat gabion yang dijual di Tokopedia hanya sebesar Rp 290 ribu  untuk ukutan 2x1x1 m.

Bila tiga brojong kawat ditambah dengan batu dan juga tanaman penghias yang ada di Bundaran HI serta biaya untuk para pemasang instalasi ini, akankah biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 150 juta? nilai ini pun berkali-kali-kali lipat dari harga yang ada hingga anggaran yang dihabiskan.

Tidak hanya mengeluarkan biaya yang cukup wah, keberadaan instalasi gabion ini sendiri ternyata mendapatkan sentimen yang sedikit negatif. Beberapa orang yang melihat instalasi gabion tersebut menilai bahwa instalasi tersebut tidak cukup rapi terkesan pembangunannya cenderung asal-asalan.

Cukup googling saja gabion yang tersebar di berbagai tempat dan dibandingkan dengan instalasi gabion yang terpasang di Bundaran HI, maka kamu bisa mengerti perbedaannya, mulai dari kerapihan dari keranjang, penyusunan batu hingga peletakkan tanaman yang ada di atas dan sekitarnya. 

Rasanya bila uang sebesar Rp 150 juta dianggarkan untuk sebuah instalasi dengan tujuan memperindah kawasan Bundaran HI, tentu ada kualitas baik dari nilai dan penampilan yang memuaskan sesuai dengan tujuan instalasi tersebut dibangun. Namun sama seperti instalasi getah getih yang terpasang sebelumnya, intalasi gabion ini juga tidak banyak mendapatkan pujian dari masyarakat, mereka yang melintas hanya sadar ada bangunan yang berbeda dan kemudian berlalu seperti biasa.

11 bulan keberadaan instalasi seni getah getih tidak dirasakan manfaatnya meskipun dilihat dari sisi estetika, dan sepertinya instalasi gabion ini juga akan mengalami hal yang sama dalam jangka waktu yang cukup lama.

Kita tunggu dan lihat apalagi yang akan dikerjakan oleh Pemprov DKI dengan biaya-biaya yang luar biasa besar ini,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun