Bila Risma maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2022, peluang kemungkinan dia akan menang dan menjadi gubernur DKI Jakarta sepertinya lebih besar, karena isu sara yang dilemparkan pada BTP pada Pilgub yang lalu, sebagian besar tidak ada pada risma, sehingga penggorengan isu untuk menjatuhkan elektabilitas Risma akan jauh lebih sulit.
Tidak akan ada penggorengan isu terkait agama yang ekstrem dan etnis yang ditujukan oleh Risma, ucapan Risma juga sejauh ini tidak pernah menuai kontroversi yang menyebabkan pengumpulan massa.Â
Selain itu, isu-isu dia tidak menyelesaikan tugas jabatannya hanya untuk nafsu menjadi penguasa juga sangat minim menyerang Risma, komitmen dan janjinya menjadi walikota Surabaya selama 10 tahun pun benar-benar dia tepati, Risma menyelesaikan kepemimpinannya dari awal hingga garis akhir dari tugas yang harus dia emban.
Hal-hal inilah yang menjadi nilai positif pada Risma ditambah elektabilitas dia ketika memimpin Surabaya cenderung mengarah pada tren yang positif.
Bila hal ini terjadi, maka sepertinya Tri Risma akan mengikuti jejak Joko Widodo yang awal karir politiknya menjadi walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan kemudian dua periode menjabat sebagai presiden Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H